Warung Bebas

Selasa, 15 November 2011

Sinopsis Man of Honor episode 7 part 1

Sinopsis Man of Honor episode 7 part 1
















Sinopsis Man of Honor episode 7 part 1 :
Saat In Woo tengah tertidur, kenangan masa kecilnya tiba-tiba kembali menghantui. In Woo kecil disekap, dan ia berusaha untuk keluar. Dengan sekuat tenaga ia menjerit. "Tolong selamatkan aku! Tolong selamatkan aku! Tolong selamatkan aku! Tolong selamatkan aku!"
"Jangan berisik. Ini semua karena ayahmu." jawab sang penculik. 
Dan engga berapa lama kemudian, In Woo terbangun karena suara bell.

Dan, jreng jreng.. Jae In datang dengan senyuman manisnya. "Apa kabar, Tuan Seo In Woo. Mulai hari ini dan seterusnya, aku Yun Jae In, akan menjadi perawat pribadimu. Boleh aku masuk?" ucap Jae In.
In Woo hanya termangu.
Untuk memastikan alasan kedatangan Jae In, In Woo menelpon ibunya dan bertanya, " Ibu benar-benar tidak mengirim seseorang ke sini?"

"Aku tak tahu apa yang kau bicarakan. Mengirimkan seseorang ke sana? Siapa yang pergi ke tempatmu? Siapa dia?" jawab ibunya yang sama sekali engga mengetahui keberadaan Jae In di tempat In Woo.
"Tidak, tidak apa-apa. Aku tutup teleponnya." jawab In Woo mengakhiri sambungan telepon. 

"Apakah Ayah yang mengirim dia ke sini?" tanya In Woo pada dirinya sendiri.

"Manajer Seo In Cheol yang menyuruhku datang ke sini. Kau bisa menanyaiku secara langsung. Mengapa kau menelepon ke sana ke mari? Sungguh merepotkan." jawab Jae In.
"Aku hanya ingin memastikan siapa yang mengirimmu ke sini. Sebelum ini, Ayah dan Ibu telah mengirimkan orang lebih dari kali." In Woo mencoba menakuti-nakuti Jae In.
"Sepuluh kali? Jadi kau menderita gangguan panik akut?" balas Jae In.
"Gangguan panik akut apa? Aku orang yang sangat sehat, lalu bagaimana kau bisa merawatku. . . !" jawab In Woo.
"Aku dengar bahwa kau mengkonsumsi obat anti depresi. Aku dengar kau menderita gangguan panikdan jika itu parah kau akan mengalami TIC disorder. (TIC disorder - gerakan reflek yang tiba-tiba, dan berulang-ulang. )." Jae In terus menjelaskan hal yang ia ketahui.
"Hei, apa Seo In Cheol yang mengatakan itu?" In Woo kesal.
"Mengatakan bahwa aku menderita gangguan panik dan TIC? Kau sudah mendapatkan Psikoterapi selama beberapa tahun. Tapi kau menghentikan terapi ini baru beberapa waktu yang lalu. Itu yang aku dengar." jawab jae in. 
"Kau tidak perlu menyembunyikannya dari ku. Alasan mengapa aku di sini adalah untuk membantu merawatmu." jawab Jae In.  "Karena itu. . . "
In Woo meneruskan kata-kata Jae In. "Karena itu, mari bergandengan tangan, dan bekerja sama untuk menaklukkan penyakit ini? " 
"Aku dibayar mahal untuk pekerjaan ini. Karena aku sudah menerima pekerjaan ini, maka aku akan melakukannya dengan baik. Ini adalah prinsip dan tujuanku." jawab Jae In.

"Benarkah? Baguslah kalau begitu. Darimana kita harus memulainya? Bagaimana kalau kita mulai dengan berciuman? Atau bagaimana kalau langsung ke tempat tidur saja dan lihat apa kita cocok satu sama lain? Tidakkah kau ingin melakukan pekerjaanmu dengan baik? Untuk melakukan pekerjaan yang baik dengan seorang wanita, aku cuma bisa melakukan ini." ucap In Woo.
"Jika kau takut, kau seharusnya cepat melarikan diri sekarang. Jangan terlibat dengan hal-hal yang akan kau sesali. Aku adalah orang yang suka langsung pada perbuatan, dan lebih tidak sopan dari pada yang bisa kau bayangkan. Akui kesalahanmu dan minta maaf padaku. Katakan kau salah karena telah memperlakukan aku sebagai pasien, Tanpa memahami statusmu, katakan bahwa kau salah telah bersikap begitu berani di hadapanku. Dan tanpa menoleh, pergi lewat pintu depan, dan tidak akan muncul di depanku lagi. Memohon seperti itu." ucap In Woo.
"Kau memang benar-benar pasien yang sangat sakit. Penyakitmu telah jauh merasuk ke dalamhati dan tulang sumsum-mu." jawab Jae In. "Apa kau begitu takut untuk mengakui bahwa kau sakit? Atau kau merasa malu untuk membiarkan orang mengetahui betapa pengecutnya dirimu."

Kemudian, kata-kata In Woo terputus karena ayahnya-Seo Jae Myung menelponnya.  
"Apa kau belum bangun? Cepat dan jawab telponnya.  Sebaiknya kau angkat telponnya sebelum aku menghitung sampai 3." ucap Jae Myung.


Karena gugup mendengar suara ayahnya, syndrom TIC yang diderita In Woo kambuh. Ia gemetar, menggerak-gerakkan kepala berulang-ulang dan suaranya terbata-bata. "Ya. . . . ya, ayah. Aku. . . . aku telah menjawab telponnya." ucap In Woo.
"Tidak. . . Tidak. Aku sudah bangun."
Jae Myung mengingatkan. "Kau tahu bahwa hari ini adalah hariterakhir penyerahan formulir aplikasi, kan? Jangan melewatkannya. Cepat serahkan. Jangan menyuruh orang lain menyerahkannya. Pergi dan serahkan sendiri. Aku sudah menyuruhmu untuk pergi dan menyerahkannya. Aku tutup." 

"Seo In Woo. Kau baik-baik saja?" Jae In cemas. Sekarang ia tau permasalahannya, apa yang menyebabkan syndrom yang diderita In Woo itu.
Karena malu dengan penyakitnya, In Woo mengambil obat penenang dan meminumnya di dalam kamar mandi. Poor In Woo.

"Kau di sini. Apa kau mengirim seseorang pada In Woo?" tanya Ibu In Woo.
"Anak itu. Untuk seorang pria, bagaimana dia bisa bermulut besar." jawab Jae Myung.
"Siapa kali ini? Apa orang itu dapat dipercaya?"
"In Cheol yang memilih orang itu." 
"Kau seharusnya tidak terlalu percaya pada perkataan In Cheol. Terhadap In Cheol, Aku sangat. . . " Ibu In Woo engga meneruskan kata-katanya, karena In Cheol datang.
"Mobilnya sudah siap, Presdir." ucap In Cheol.
"Aku mengerti."
"Kau, jangan terlalu memanjakan In Woo. Kau seharusnya tahu bahwa itu hanya akan membuatnya lebih buruk." kata Jae Myung pada ibu In Woo. 
"Kau seperti kucing liar, dengan langkah yang tak terdengar. Kebiasaanmu menguping. Ubahlah. Kebiasaanmu membuat orang sangat sangat tidak senangdan sangat tidak bahagia." Ibu In Woo berkata kasar pada In Cheol. 
In Cheol hanya mendengarkan dengan tatapan penuh balas dendam.

Di rumahnya, Young Gwang sibuk mencari Jae In. Ia mencari di kamarnya, tapi tidak ada..

"Yun Jae In. Ke mana dia pergi?" pikir Young Gwang. 
Young Gwang akhirnya menelpon Jae In. "Kim Yeong Gwang! Ada apa, pagi-pagi sekali?" tanya Jae In.
"Sebaliknya, ada apa denganmu, pagi-pagi begini? Apa kau pergi kerja pagi-pagi sekali? Apa? Ah, ya. . . Toko apa itu, bagaimana bisa menyuruh orang mulai bekerja kapan saja? Kau sudah sarapan?" tanya Young Gwang.
"Belum." 
"Kau belum sarapan? Hei, minta manager toko untuk menelepon. Untuk membuatnya membayar gajimu mencakup biaya sarapan pagi dengan segera. Tapi kau harus sarapan pagi." Young Gwang benar-benar khawatir.
"Aku mengerti. Terima kasih, Kim Yeong Gwang." jawab Jae In. "Oke, aku tutup telponnya."
"Untuk apa dia berterima kasih?" pikir Young Gwang.  
Young Gwang teringat surat aplikasi lamaran yang sudah ia isi.
"Bekerja keraslah untuk sementara, yun Jae In. 35 juta Won milikmu, oppa-mu ini pasti akan mengembalikan semuanya padamu." ucap Young Gwang pada dirinya sendiri.
Jae In masih merenung.

Ia mengamati liontin berbentuk kunci miliknya.

Kemudian ia teringat kata-kata kakek tua yang pernah memberikan liontin kunci itu padanya. "Kunci ini, akan membantumu untuk mencapai keinginanmu. Untuk harapan yang kedua, Aku ingin menjadi perawat yang hebat seperti Nightingale."


Benar, orang itu adalah pasien. Dan aku adalah orang yang perlu merawatnya. Kau tidak bisa melarikan diri. Semangat!" Jae In menyemangati dirinya sendiri. 
Jae In kembali ke apartement In Woo dan membawa makanan untuk sarapan.

"Sepertinya kau tidak menyiapkan makanan di sini. Kulihat hanya ada air dan bir di lemari es. Sebentar, di mana gelas. . . " Jae In hendak menyiapkan sarapan.
"Mengapa kau kembali?" tanya In Woo.
"Apa?"
"Kau. . . bukankah kau melarikan diri?" tanya In Woo.
"Kau meremehkan aku, Seo In Woo. Walau bagaimanapun, aku tetap seorang profesional. Aku tidak akan pernah melarikan diri dari seorang pasien. Meskipun aku sangat jarang bertemu dengan laki-laki sepertimu, -Aku pernah berhubungan dengan orang seperti mereka satu atau dua kali. Itu. . . bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Jangan khawatir, mengenai masalah penyakitmu. Aku akan merahasiakannya." Jae In menyemangati In Woo. 
In Woo sedikit tersentuh dengan kata-kata Jae In. Ia lalu menyodorkan surat aplikasi lamaran pekerjaan pada Jae in.

"Apa yang kau ingin aku lakukan?" tanya Jae In saat melihat surat aplikasi itu.
"Tulis." suruh In Woo.
"Apa?"
"Bukankah kau mengatakan bahwa kau tidak akan mengabaikan pasien dan melarikan diri? Pasien ini akan segera masuk ke perusahaan. Jadi, kau harus mengikuti aku ke perusahaan dan berada di sampingku untuk merawatku. Dengan itu kau akan mendapatkan pengakuanku." Jawab In Woo.
In Woo mengancam, "Jika kau tidak bisa melakukannya, maka cepat pergi lewat pintu itu. Jangan terus berkata mengenai perawatan dan membual bahwa kau bisa menolong. Itu artinya kau tidak diterima bekerja untuk merawatku, mengerti."
Jae In pergi menemui In Cheol.
"Pada akhirnya, begitulah bagaimana aku ditolak. Aku menghabiskan semua jatah ongkos bisku untuk membelikannya sarapan. Memanjakan dan membodohinya, aku telah menggunakan semua itu. Tak ada yang berhasil. Pada akhirnya,  begitulah bagaimana aku ditolak, Manajer Seo." Jae In mengeluh, ia berpikir kalau In Woo sengaja menyuruh Jae In untuk mengisi surat lamaran itu, yang berarti ia mengusirnya.
"Kurasa itu bukan penolakan, tapi penerimaan." jawab In Cheol. "Mendapatkanmu untuk bersamanya, Ini adalah cara tidak langsung untuknya menerima bantuanmu." 
"Tapi, Manajer Seo. Karena aku perlu uang, itulah mengapa aku berjanji untuk menjadi perawat pribadi. Tapi mengikutinya ke perusahaan, aku rasa itu sedikit tidak pantas,  kan? Lagipula, perusahaan seperti itu takkan menginginkanku, kan?" keluh Jae In.


In Cheol menjelaskan tentang penyakit yang In Woo derita, "Ini yang disebut gangguan panik, kenyataannya bahkan lebih berbahaya dari penyakit yang kau bayangkan. Jika dia mendapat serangan suatu hari, dia akan mendapat kesulitan bernafas. Pada situasi terburuk, jantungnya akan berhenti berfungsi. Jika situasi seperti itu terjadi, memiliki seseorang di sampingnya yang bisa melakukan perawatan darurat secepatnya, itu akan melegakan, kan?" 
"Tapi, aku bukan seorang dokter. Lagipula, Seo In Wooo rang itu sedikit. . ." Jae In menghentikan kata-katnaya.
In Cheol mengerti apa yang dimaksud Jae In. "Kau berpikir kalau In Woo itu tidak punya sopan santun, pendiam, pemarah, egois. Aku sudah tahu ini. Itulah mengapa, aku benar-benar berharap bahwa kau bisa membantu Yun Jae In. Jika itu kau, mungkin kau bisa menggoyahkan hatinya."
"Kenapa? Mengapa kau begitu yakin jika itu aku, maka aku dapat melakukannya?" tanya Jae In.
"Karena. . . kau bahkan bisa menggoyahkan seseorang seperti aku. In Woo sudah seperti adik bagiku. Untuk menghadapi seorang adik yang menahan sakit seperti itu, aku meminta bantuanmu. Hanya untuk dua bulan, bisakah kau berada di samping In Woo? Hanya untuk dua bulan, sampai In Woo sudah beradaptasi dengan lingkungan perusahaan. Aku harap kau bisa berada di samping In Woo, maka itu akan bagus." pinta In Cheol. 

Jae In akhirnya menyetujui hal itu. Ia akan tetap merawat In Woo sampai In Woo bisa beradaptasi dengan lingkungan perusahaan.

Jae In segera menyerahkan surat lamarannya. Dan perusahaan langsung menerima surat lamaran Jae in.

"Meskipun aku terpilih, ini hanya untuk 2 bulan. Tidak masalah jalan yang mana, cobalah,  Yun Jae In. Semangat!" Jae In menyemangati dirinya sendiri.
Jadilah, ketiga orang ini masuk ke perusahaan yang sama dengan  motif yang berbeda.
Yeong Gwang, demi mengembalikan uang 35 jt Won yang dipinjamnya dari Jae In.
Jae in, karena tugasnya untuk mengawasi In Woo selama 2 bulan.
In Woo, karena desakan ayahnya ia masuk perusahaan.

Team Young Do menjelaskan perihal perekrutan pegawai baru.

"Dengan kata lain, di antara pelamar sebanyak itu di sini, kau hanya akan mengambil 2 orang." tanya Jae Myung.
"Itu benar, Presdir. Rencana pertama adalah untuk melanjutkan dengan wawancara awal minggu depan."
"Kau akan segera melanjutkan dengan wawancara, lalu bagaimana dengan ujian tertulis?"
"Tidak akan ada, Presdir. Presdir, anda sudah memberikan kepadaku semua hak untuk melakukan perekrutan terbuka ini. Bentuk dan program test akan dilakukan sesuai dengan metodeku. Aku sudah mengatakan sejak awal. Saya akan menjadi pewawancara secara pribadi." jawab Young Do. 
"Apa kau akan mengatur seluruh prosesnya sendirian? Satu demi satu, seluruhnya?" tanya Jae myung heran dengan metode yang dipakai oleh Young Do. Bagaimana bisa, satu orang melakukan interview dengan ribuan orang seperti itu.
"Bukan satu demi satu, tapi satu dengan seratus. Jika itu satu dengan seratus, maka semua akan beres dalam waktu sebentar saja. Ini adalah rencana wawancaraku. Tentu saja sebelum itu, aku akan membutuhkan bantuan anda. Bata. . . 1000 ribu buah." jawab Young Do dengan percaya diri. Ia hanya membutuhkan 1000 bata dalam interview kali ini.

"Aku benar-benar telah bertemu dengan orang yang cukup mengagumkan. Ini sungguh sangat menarik, ini pantas ditunggu. Sangat tidak biasa, dan tidak terduga. Perusahaan memerlukan orang seperti dia yang tidak mengikuti aturan. Dan juga membutuhkan orang sepertimu yang berprinsip. Dengan begini kita akan mencapai perkembangan yang seimbang." Jae Myung berkata dengan pasti.  
"Namun demikian, untuk apa sebenarnya ribu buah bata itu akan digunakan?" tanya Dae Sung.
"Aku juga tidak tahu." jawab Hong Joo.
"Tidakkah pimpinan tim mengatakan sesuatu padamu?"
"Dia tidak mengatakan apapun padaku. Tapi meskipun tidak mengatakan apapun, aku tetap tahu sedikit."
"Semua bergantung pada kemampuan mereka." ucap Young Do. 
Di toko, Ibu Young Gwang menyiapkan MIe special buatannya pada Young Gwang.

"Ini pertama kalinya aku melihat mie seperti ini. Ini adalah mie goreng seafood. Ayahmu sudah tidak ada. Restoran kita memerlukan terobosan baru. Merk seafood Gun Ja ini dipersiapkan dengan ambisius. Kau adalah yang pertama. Setelah mencicipinya, berikan aku kritik" kata Ibu Yeong Gwang- Goon Ja.


"Sangat pedas! Pedas! Pedas, ini sangat pedas! Tapi sangat lezat. Aku sangat menyukainya, Ibu. Ini akan sangat terkenal." puji Young Gwang. 
"Baik kau tua atau muda, kau harus memiliki mimpi. Dengan begitu, hidup tidak akan begitu melelahkan dan akan menjadi berarti. Ibumu juga memiliki mimpi. Jangan menyerah ketika kau masih sangat muda. Kau mengerti? Jangan berkeliaran di jalanan. Kau seharusnya kembali saja pada tim baseballmu. Kembali dan minta maaf pada manajer timmu." Ibu Yeong Gwang memberi nasihat. 
Young Gwang memberitahu, "Hari ini aku menyerahkan formulir aplikasi untuk bekerja di perusahaan Geo Dae." 
"Apa? Perusahaan Geo Dae? Mengapa kau pergi ke sana? Apa mereka bilang mereka akan menerimamu?"
Young Gwang menjawb, "Aku akan melakukan segalanya agar mereka menerimaku! Masuk ke perusahaan dengan kehormatan. Kim Yeong Gwang. Biarkan mereka melihat orang seperti apa aku." 


Tapi dari kejauhan, Jae In hanya melihat interaksi antara Young Gwang dan Ibunya..
Jae In menahan tangis.

Ia lalu bergumam, "Jadi, seorang ibu itu seperti ini!" dan hal itu membuat dirinya sangat ingin bertemu dengan ibunya. 
Bersambung...  Sinopsis Man of Honor episode 7 part 2

0 komentar em “Sinopsis Man of Honor episode 7 part 1”

Posting Komentar

Label

#LERB (7) 19-Nineteen (2) 49 Days (23) A Gentleman’s Dignity (1) Action (8) Adventure (19) Agen Bola PENIPU (1) Agoeng Nadh (1) Ajip Rosidi (1) Aliens (3) Amanda Ashby (1) Amore (3) Antivirus (3) Apocalyptic (9) Arang and the Magistrate (1) Astrid Zeng (3) Baby Faced Beauty (4) Baca blogspot (3) Baca Cerita Drama korea (34) BBI (8) Behind The Scene 49 Days (15) Behind the scene Marry me mary (1) Belanda (1) berita (4) BIG (5) Biografi (1) Books in English Challenge (4) C REAL (1) C-Real (1) can you hear my heart (5) Cerita Abunawas (8) Challenge (7) Character Thursday (1) Cheat Lost Saga (6) Cheat PB (1) Chicklit (2) Childrens (3) China (2) chit-chat (9) Choi Daniel (1) Choi Min Ho (1) Chris Dyer (1) Christina Tirta (1) City Hunter (16) Classic (5) Competition (2) Contemporary (6) Contest (2) Crissy Calhoun (1) Cultural (7) Daftar isi (1) Daniel Choi (1) Death (3) Delirium (1) Djokolelono (1) download (9) Download Film (1) Download IDM Terbaru (1) Download Kpop (3) Dr. Jin (1) Drama (8) Dream High (4) Dream High 2 (7) Dystopia (11) Earthsea Cycle (1) Eugene (2) Eun Jung (1) EXO (1) Fairies (1) Family (2) Fantasy (27) Feby Indirani (1) Film baru (1) Flower Boy Ramyun Shop (5) Flower Boy Ramyun Shop cute teaser (2) Francisca Todi (1) Gado - Gado (5) gambar lucu (1) game (1) game hp (2) Gayle Forman (2) Giveaway (8) Glorius Jae In (1) Glory for Jane (1) Golok Pembunuh Naga (5) Goo Hara (2) Goo Hye Sun (1) Goodbye Miss Ripley (2) Han Hyo Joo (1) Hanakimi korea (3) Header (3) Heartstrings (48) Heartstrings behind the scene (9) High Kick 2 (1) High Quality Dream High 2 (6) Historical Fiction (4) Holocaust (2) Horror (2) Humor (7) Hunger Games (7) Hyorin (1) If I Stay (2) Ika Natassa (3) Ilana Tan (3) Im Joo-hwan (1) indehost (2) Indonesia (16) info (3) IU (9) James Patterson (1) Jane Austen (1) Jang Geun-suk (5) Jang Nara (1) Jepang (2) Jiyeon (3) Jo Hyun Jae (4) John Boyne (1) Jules Verne (1) Jung Il Woo (12) Jung Yong Hwa (1) Jung Youn Hwa (3) Just-For-Fun-RC (2) Karla M. Nashar (1) Ken Grimwood (1) Kim So Eun (3) Kim Soo Hyun (1) Kimi ni todoke/From Me To You (1) kontes Seo (7) Korea (6) Korean Movie (2) Krystal (1) Kunci Jawaban (1) L.J. Smith (2) La Mian (1) Lauren Oliver (1) Lee Jin Ki (3) Lee min ho (11) Lee Yo won (2) Lia Indra Andriana (5) Lie To Me (26) Lorien Legacies (2) Love rain (1) lucu (3) M.G. Harris (2) Maggie Tiojakin (1) Magic (3) Man of Honor (2) Man of Honor ost (3) Marc Levy (1) Marry me Mary (2) Mary Kay Andrews (1) Mary Rodgers (1) Mason Moon (1) Me too flower (1) Meg Cabot (1) Metropop (8) Moammar Emka (1) Moon Geun Young (6) Music (3) My Princess (1) Mystery (5) Myth (2) Myung Wol the Spy (1) Name In A Book Challenge (6) Naruto shippuden (5) Ninit Yunita (1) Non-Fiction (7) Olahraga (4) Onew (31) Operation Proposal (9) Operation Proposal Episode (2) Orizuka (2) Ost 49 Days (4) Ost City Hunter (5) Ost Dream High 2 (9) Ost flower boy ramyun (3) Ost Heartstrings (17) Ost Lie To Me (8) ost poseidon (3) Paranormal (10) Park Min Young (6) Park Shin Hye (5) Penerbit Andi (1) Penerbit Atria (1) Penerbit Authorized Books (1) Penerbit Avon Books (1) Penerbit Bentang (1) Penerbit Buku Katta (1) Penerbit Bukune (1) Penerbit Elex Media Komputindo (1) Penerbit Escaeva (1) Penerbit Gagas Media (4) Penerbit Gradien Mediatama (3) Penerbit Gramedia (27) Penerbit HarperCollins (2) Penerbit Haru (3) Penerbit Mahda Books (1) Penerbit Matahati (3) Penerbit Mizan (6) Penerbit Nulisbuku (1) Penerbit Pustaka Jaya (1) Penerbit Qanita (1) Penerbit Scholastic (1) Penerbit Serambi (2) Penerbit Terakota (1) Penerbit Ufuk Press (2) Perancis (2) Pittacus Lore (3) Poseidon (11) Prediksi Skor (2) Pretty Little Liars (1) Preview Dream High 2 (4) Princess Man (1) PROFILE PEMAIN BOYS BEFORE FLOWERS (1) Queen In-hyun’s Man. (4) Raja gombaL (1) Retni SB (1) Ripley (2) Romance (51) Rooftop Prince (3) Running Man episode (2) Salamander Guru and the Shadows (2) Sara Shepard (1) Scene City Hunter (3) Science Fiction (19) Scott Westerfeld (3) Sherlock SHINee (6) SHINee (1) Short Stories (4) Simone Elkeles (1) Sinopsi Man of Honor (1) sinopsis (70) Sinopsis 19-Nineteen (2) Sinopsis 49 days (2) Sinopsis Dream High 2 (14) Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop (24) Sinopsis Heartstrings (26) Sinopsis Lie To Me (17) Sinopsis Man of Honor (14) Sinopsis Operation Proposal (2) Sinopsis Poseidon (2) Sinopsis The Musical (1) smadav 90 pro (1) software (9) Song Ji Hyo (1) Song Joong Ki (1) Stefiani E. I. (1) sub indo (2) Supernatural (8) Suzanne Collins (7) Suzy (1) Taiwan (1) Tatiana De Rosnay (1) Teaser Tuesdays (10) Teenlit (2) tempat add bookmark (1) The Avengers 2012 (1) The Greatest Love (1) The Joshua Files (2) The Moon That Embraces The Sun episode (14) The Musical (1) The Thorn Birds episode (25) The Vampire Diaries (3) Threes Emir (1) Thriller (4) Time Travel (2) Tips SEO (1) tips trick (7) To liong to (4) Travelogue (5) uang (1) Uglies (3) Ursula K. Le Guin (1) US (27) Vampires (3) Virginia Novita (1) W. Somerset Maugham (2) War (2) Warrior Baek Dong Soo (8) Warrior Baek Dong Soo ost (2) web hosting (1) what' up (1) Widget Blog (1) Windy Ariestanty (1) Wishful Wednesday (2) Won Bin (1) Wooyoung (1) Yoo Seung ho (5) Yoon Eun Hye (2) Yoon Shi Yoon (1) Yoona SNSD (1) You are into me (1) You fell in love with me (1) You Have Fallen For Me (1) Young Adult (37) Yudhi Herwibowo (1) Zodiak (1)
 

Gudang Sinopsis Drama Korea Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger