"Aku.. Sampai Ji Hyun benar-benar pergi, aku tidak akan putus asa. Tidak.. aku tidak akan putus asa. Tolong… jangan pernah mengatakan pada Ji Hyun tentang hal ini." ucap Han Kang.
Ji Hyun yang tengah meminjam tubuh Yi Kyung, ia terdiam, Han Kang memang benar-benar tulus mencintai Ji Hyun. Ji Hyun ingin sekali mengatakan kalau dirinya juga benar-benar tulus pada Han Kang, tapi sayangnya, peraturan 49 days, melarang Ji Hyun untuk mengungkapkan jati dirinya yang sebenarnya.
Dengan diam, Ji Hyun memeluk han kang dari belakang.
Ji Hyun menangis di pundak Han Kang.
"Song Yi Kyung!" ucap Han Kang. Han Kang kira, wanita yang saat ini memeluknya adalah Yi Kyung. Tapi ternyata, itu benar-benar JI Hyun.
"Tunggu.." kata Ji Hyun, saat han kang hendak melepas pelukan tangan Ji Hyun.
"Apa ini kau Ji Hyun?" tanya Han Kang. "Tolong katakan pada JI hyun, saat ia bangun nanti. Katakan padanya, kalau aku ingin mendengar, sesuatu hal yang ingin katakan padaku. Aku ingin mendengarnya. Dan, to not leave tanpa mengatakan apapun, jangan pergi begitu saja seperti yang ibuku lakukan."
Dan engga seru rasanya kalau engga ada orang ketiga yang merhatiin diam-diam scene Ji Hyun-Han Kang ini. hehe. Di luar ruangan, tanpa diketahui oleh Ji Hyun dan Han Kang, Min Ho melihat semuanya. Min Ho geram, orang yang disukainya ternyata malah menyukai orang lain.
"Unnni, terimakasih. Aku harap, aku masih bisa selalu bersama denganmu." ujar Ji Hyun yang tubuhnya semakin melemah.
"Semuanya akan jadi indah kalau aku bisa bersama Yi Soo dan kau bisa tetap bersama Han Kang." jawab Yi kyung. Mereka berdua udah seperti kakak adik.
"Jangan katakan hal seperti itu, unnie, Yi Soo tengah menunggu waktu yang tepat untuk bisa bertemu denganmu."
"Dia bukan seseorang yang bisa kembali hidup, dan dia tidak akan kembali padaku." ujar Yi kyung.
"Unnie, saat kau meminjamkan tubuhmu padaku, bukan berarti kau harus putus asa dengan hidupmu sendiri. Seperti aku.." jawab JI Hyun.
"Ada sisi dimana aku sangat baik padamu tapi disisi lain aku juga merasa putus asa dengan diriku sendiri." jawab Yi Kyung. Keduanya sama-sama putus asa.
"Aku tidak ingin meninggalkan Han Kang sendirian, sedangkan kau sangat ingin bersama Yi Soo. Apa yang sebenarnya terjadi diantara kita?" Ji Hyun menahan tangisnya.
Rasa bersalah yang dirasakan oleh In Jung membuat dirinya terus teringat pada JI hyun. Saat tidurpun, In Jung ketakutan karena bayangan JI Hyun terus menghantuinya.
In Jung sangat ketakutan, ia mengirim sms pada MIn ho.
"Oppa, roh Ji Hyun masih bisa bergentayangan di sekitar kita. Oppa, aku sangat takut. Bisakah kau datang ke rumahku?"
Scheduler Yi Soo, Ji Hyun dan Yi Kyung berada di tempat yang sama. Scheduler Yi Soo dan JI hyun, mereka merenungi nasib mereka masing-masing.
Scheduler yang berada di dekat Yi Kyung, menenangkan diri Yi kyung yang sepertinya mendapat mimpi buruk. Scheduler mengusap lembut kepala Yi Kyung.
Sesampainya Min ho di rumah In jung, In Jung berkata, "Oppa, terimakasih sudah datang! Karena Ji hyun, aku benar-benar merasa takut. Aku pikir kau tidak akan datang."
"Apa yang kau katakana itu benar. Ji Hyun sudah kembali. Dia bukan Song Yi kyung." ucap Min ho.
"Aku sudah mengatakan hal itu sebelumnya."
"Song Yi Kyung itu adalah Shin Ji Hyun. Dan Shin In Jung itu adalah Song Yi Kyung."
In Jung panik, "Ji Hyun berusaha untuk mengikuti kita selamanya. Dia muncul di mimpiku dan aku benar-benar sangat takut."
"Kalau kau takut, maka kau harus melakukan hal yang lebih menakutkan agar Ji Hyun tidak bisa lagi menakutimu." Min ho kembali memperdaya In Jung. Melakukan hal yang lebih menakutkan? Seperti membunuh JI Hyun??
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya In Jung.
"Ji Hyun menjadi arwah yang bergentayangan karena tubuh Ji Hyun masih di sini. Jadi dia bisa melakukan hal itu. Berkeliaran di sekitar kita. Seperti yang kau katakan, dia ingin membalas dendam pada kita." ucap Min ho, mencoba meyakinkan In Jung. "Tidak-tidak, ia malah ingin membuat hidup kita lebih menderita selamanya. Ayah Ji Hyun sudah mengetahui semuanya. Aku sama sekali tidak bisa ke rumah sakit. Kau yang bisa melakukan hal itu."
"Oppa, apa kau gila?" In Jung mengerti apa yang Min Ho maksud. Dengan membiarkan JI hyun mati, sama artinya dengan menghilangkan roh JI Hyun yang bergentayangan, itu pikir Min HO.
"Kau pikir, kau bisa membiarkan Ji Hyun melakukan semua ini dan tetap mengikutimu sampai akhir. Karena kau yang memulai semua ini, kau juga harus melakukan semuanya sampai akhir. "
In Jung benar-benar frustasi, ia sama sekali tidak ingin kehilangan min ho.
Yi Kyung bangun pagi sekali hari ini, ia berjalan menghampiri Ji Hyun yang sejak semalaman terus melihat ke arah kalender.
"Waktu yang tersisa hanya tinggal 4 hari lagi." ucap Ji Hyun.
" Kau terus melihat kalender itu semalaman?" tanya Yi Kyung. Ia duduk di dekat JI hyun.
Unni, kenapa kau bangun pagi-pagi sekali?"
"Karena aku tidur seharian ini dan juga aku bisa tidur nyenyak malam ini."
"Unnie, apa kau ingat semua yang sudah aku lakukan saat aku meminjam tubuhmu?" tanya Ji Hyun.
Yi kyung tersenyum,
"Kenapa kau tertawa?" Ji hyun heran.
"Aku hanya ingat kejadian semalam."
"Unni kau tersenyum sekarang."
"Setelah meminjamkan tubuhku, aku pasti akan tidur seharian karena aku tidak bisa mengingat semuanya."
"Unni, kau sama sekali tidak takut, sekarang? Padahal aku ini seorang hantu, tapi unnie tetap care padaku. Hal itu membuatku lupa kalau aku ini hanya roh."
"Yi Soo datang menemuiku, tapi ia tidak bisa menampakkan dirinya." ujar Yi Kyung.
"Oh, iya. Seperti yang aku ceritakan padamu, unnie. Aku menceritakan Yi Soo padamu, tapi kau sama sekali tidak bertanya tentangnya atau menanyakan alasan kenapa ia datang dan menemuimu. Kau tidak menanyakan hal itu."
Yi Kyung berkata, "Aku tidak harus menanyakan hal itu, karena aku tahu alasan kenapa ia datang menemuiku."
"Kau tau alasannya, aku bahkan tidak tau?"
"Ia datang untuk membawaku pergi bersamanya." pikir Yi Kyung.
Pembicaraan mereka terhenti karena Han Kang mengetuk keras pintu kamar. "Yi kyung. Yi Kyung.. " panggil Han Kang.
Yi Kyung kembali meminjamkan tubuhnya pada JI Hyun.
"Pagi-pagi seperti ini ada masalah apa?" tanya Ji Hyun.
"Bisa tidak, kau mendengarku dulu.. Aku ingin membuatkan sarapan untukumu."
Han Kang mengajak Ji Hyun untuk berbelanja bahan masaka untuk sarapan. Mereka pergi ke pasar tradisional dan membeli sayuran.
Sarapan special buatan han kang, special untuk Ji Hyun.
"Kapanpun dan dimanapun, bukankah kau selalu merasa setiap makanan yang kau makan itu sangat lezat?"
"Bukan karena itu, aku makan banyak karena tubuh ini sangat memerlukan makanan yang bergizi. Yang pasti, makanan ini sangat nikmat." JI hyun melihat ke sekelilingnya dan berkata, "Membeli sayuran dari pasar di pagi hari, lalu memasaknya, dan selama seharian sibuk dengan pekerjaan, memiliki restaurant seperti ini, sepertinya benar-benar hidup yang sempurna buat pasangan yang sudah menikah."
"Apa yang kau lakukan hari ini?" tanya Han Kang.
"Bekerja." jawab JI hyun.
"Kenapa? Cuaca sangat mendukung hari ini. Pergi dan belilah beberapa pakaian yang bagus, sepatu dan juga, ingat, hanya beli satu tas, ok? Tenang saja, gajimu sudah aku kalkulasikan dengan baik.Aku akan pergi ke rumah sakit hari ini untuk menemui Ayah ji Hyun."
"Kenapa? Apa ada hal buruk yang terjadi di perusahaan?" tanya Ji HYun cemas.
"Tidak, bukan seperti itu. Sekarang aku sedang mengumpulkan information untuk bisa mengangkat perusahaan dari keterpurukan akibat bangkrut. Aku juga harus mendiskusikan hal ini pada ayahmu."
"Oh! Aku mengerti." jawab Ji Hyun.
Han Kang pergi menemui Ayah Ji Hyun di rumah sakit, mereka saling berupaya untuk mencari solusi agar perusahaan dapat kembali berjalan dengan baik.
"Aku ingin berbicara denganmu." ujar Han Kang saat bertemu dengan In Jung di perusahaan Ayah ji Hyun.
Han Kang berusaha untuk menggagalkan rencana Min ho dan In Jung, Han Kang berkata pada In Jung, "Aku memang tidak tahu apa yang sedang MiN ho Hyun rencanakan. Tapi, Kau punya hak untuk menghentikan apa yang sedang minho rencanakan."
In Jung menjawab, "Han Kang, aku tidak bisa menghentikan Oppa. Aku tidak bisa melakukan apa yang kau inginkan."
"Min ho jadi sangat dingin pad Ji Hyun, tapi kau itu adalah teman Ji Hyun."
"Meskipun aku temannya, tapi aku sudah melakukan semua hal ini. Kang Min ho bukan seorang yang akan menyerah begitu saja. Aku juga tidak bisa hidup tanpa Min Ho. Selama oppa masih berada di perusahaan. Aku akan.. tetap tinggal dan selalu bersamanya sampai akhir. Hanya itu yang bisa aku lakukan. Semuanya sudah telat." jawab In Jung.
"Tidak ada yang sia-sia dan ini pun belum telat, selama tidak ada yang mati. Semua rencana yang sudah kalian rencanakan sudah diketahui."
"Kenapa mengadakan pertemuan seperti ini?" tanya Min Ho dengan sinis.
"Berikan surat pengunduran dirimu." pinta Ayah Ji Hyun.
"Dengan alasan apa kau meminta surat pengunduran diriku?"
"Kau pikir aku tidak memiliki wewenang untuk memecatmu? Lagi pula, surat wasiat itu sudah dibatalkan. Aku tidak akan bertanya kenapa kau memperdayaiku. Aku hanya menyalahkan diriku sendiri, kenapa aku mempercayaimu. " ujar Ayah Ji Hyun.
Scheduler datang menemui Ji Hyun di restaurant Han Kang. Ia muncul sebagai manusia biasa. hehe.. Saat ada salah seorang pelayan yang datang menghampiri Scheduler, scheduler malah berkata pada pelayan itu, "Aku ingin dilayani oleh wanita itu. Dia sangat cantik, kan? Song Yi Kyung ku." Scheduler menunjuk ke arah Ji Hyun yang meminjam tubuh Yi kyung.
Ji Hyun terkejut melihat kedatangan Scheduler, "Apa kau tidak sibuk?" tanya Ji Hyun.
"Semuanya sudah terkendali." jawab Scheduler.
"Kenapa kau datang?" Ji hyun kesal, kenapa scheduler datang, bagaimana kalau ada orang yang mulai curiga.
"Apa maksudmu? Aku datang untuk bertemu denganmu."
"Bertemu denganku?" tanya Ji Hyun seraya memegangi wajahnya. Pasti Scheduler datang buat ngejenguk Yi kyung, bukan Ji Hyun..
"Selama seharian ini, aku hanya bisa bertemu dengan Yi Kyung, hanya saat ia tertidur lelap. Dan.. Sepertinya semalam, kau melakukan adegan di salah satu scene film. Aku sudah peringatkan padamu. Atas izin siapa kau melakukan hal-hal romantis yang terlihat aneh seperti itu?" Scheduler membahas kejadian saat Ji Hyun memeluka han kang.
"Aku dapat izin dari Unnie langsug. Unni yang memberikan izin padaku terlebih dulu untuk melakukan hal itu." jawab Ji Hyun, yang engga mau kalah.
"Apa kau menangis didepannya, sehingga kau dapat apa yang kau mau?"
"Kau memiliki hal yang sangat darurat, apa itu tentang menjemput unnie pergi?" tanya JI Hyun.
"Apa maksudmu?" Scheduler tidak mengerti apa yang Ji Hyun katakan,
"Unni pikir kau datang menemuinya untuk menjemputnya pergi bersamamu."
"Yi Kyung berpikir seperti itu?"
"Apa karena itu kau menjadi scheduler?"
tanpa menjawab apapun, Scheduler langsung pergi. Ji Hyun hanya menatap heran ke arah scheduler.
Ji Hyun masuk ke ruangan Han Kang, "Kenapa han kang belum kembali?" ucap JI Hyun seraya duduk di kursi Han Kang. Lalu ia menerima telepon dari Han Kang, kalau Han Kang akan pulang telat karena harus mengurus sesuatu bersama ayah ji hyun.
Min ho marah pada In Jung karena In Jung terus mendesaknya untuk mengakhiri semuanya. "Ambil semua uang dan pergi? Kau sudah mengatakan hal itu padaku sebelumnya. Dan kau tau dengan benar, apa jawabanku. Kenapa kau menanyakan hal itu lagi?" ujar MIn Ho.
"Situasinya berubah sekarnag. Kita sudah ketahun. Ji Hyun dan Song Yi Kyung, mereka dua sangat mirip. Apa kau marah karena keduanya berada di sisi Han Kang sekarang? Karena han kang bisa melakukan hal yang tidak bisa kau lakukan? Kedua wanita itu? Apa itu masalahnya sekarang. Bukan, bukan karena kau bingung atau tidak tau, siapa diantara Yi Kyung dan Ji Hyun yang sangat kau sukai? Sepertinya kau menyukai keduanya." jawab IN Jung yang lagi-lagi tersakiti karena Min ho lebih memikirkan tetang Ji Hyun dan Yi Kyung.
" Ya! Aku hampir gila karena Ji Hyun, Ji Hyun menjadi Song Yi Kyung. Karena hubungan keterkaitan mereka berdua, aku tidak bisa melakukan apapun. Selama Ji Hyun berada di sekitar kita, kau tidak bisa berada di sisiku." jawab MiN ho.
In Jung kembali ke rumah, di ruang tamu ia berdiri tegang dan menatap lurus ke arah fotonya bersama Seo Woo dan Ji Hyun. Di otaknya, terngiang-ngiang kata-kata min ho, "Selama Ji Hyun berada di sekitar kita, kau tidak bisa berada di sisiku." dan kata-kata dari Min Ho inilah yang membuat In Jung membulatkan tekadnya untuk membunuh Ji Hyun. omo!
In Jung datang ke rumah sakit. Dan saat itu Ji Hyun pun ada di rumah sakit.
"Shin In Jung, kau masih berani datang ke sini?" Ji Hyun menatap sinis ke arah In Jung.
Ruang inap Ji Hyun kosong, Han Kang sedang pergi keluar. Dan saat itulah, In Jung mecoba untuk membuka masker oksigen Ji Hyun.
Ji Hyun engga percaya sama apa yang dilihatnya, Ji Hyun berkata dengan gemetar, "Shin In Jung. Kau.. Ada apa denganmu.. Apa yang sedang kau rencanakan?"
Belum sempat Ji Hyun melepas makser oksigen JI Hyun. Han Kang -pahlawan penyelamat datang.
Han Kang berteriak dan menarik paksa In Jung agar menjauh dari Ji Hyun.
"Shin In Jung, apa kau gila? Kenapa kau melakukan hal ini? Kenapa? Kenapa kau melakukan hal ini pada JI hyun. Apa kau bukan manusia? Apa yang sudah Ji Hyun lakukan sampai kau melakukan semuanya sampai sejauh ini?" ucap Han Kang.
Emosi Han Kang meluap, "Pergi. Kalau kau tidak pergi, aku khawatir, aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri dan aku akan membunuhmu. "
Ji Hyun menangis dan terus menangis.
Han Kang benar-benar marah, ia tahu, apa yang dilakukan In Jung tadi bukan semata-mata karena keinginan In jung sendiri. Kaitan dengan MIn Ho membuat In Jung melakukan hal itu. Han Kang geram, ia datang ke rumah Min Ho.
"Kenapa kau mencariku pagi-pagi seperti ini?" tanya Min Ho.
" Aku harus membuktikan padamu seperti apa sebenarnya dirimu." jawab Han Kang.
Han Kang meluapkan emosinya"Apa? Apa kau seorang pengecut?! Because of your dissatisfaction with the gods, jadi kau melimpahkan semua amarah dan dendammu pada orang lain. Agar kau bisa menantang takdir yang sudah ditentukan padamu, kau melakuan semua ini. Kau hanya bersembunyi dibalik semua asalan itu dan melakukan hal yang pernah ayahmu lakukan?"
Min Ho terdiam.
"Kau sama sekali tidak tau apapun? Karena ibumu, kau berhasil mendapatkan gelar MBAmu." ujar Han Kang.
"Jangan mengkaitkan hal ini dengan ibuku." Min HO meninggikan suaranya.
Han Kang marah besar "Saat kita di US, apa kau tau seperti apa ibumu hidup?Kau tidak seharusnya berubah dan melakukan apa yang pernah ayahmu lakukan! Ayahmu pencandu alcohol dan melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan pada ibuku. Ayahmu menyia-nyiakan hidupmu dan hidup ibumu. Dan sekarang kau membiarkan wanita yang sangat mencintaimu untuk membunuh orang lain. Kau benar-benar sudah menyakiti ibumu sendiri. Ibumu sama sekali tidak ingin kau berubah menjadi ayahmu. Ibumu tidak ingin kau berubah menjadi seorang yang tamak seperti ayahmu. Dia ingin kau sukses dengan usahamu sendiri. Apa kau masih berani menemui ibumu? Kalau Ji Hyun pergi, apa yang akan kau lakukan padaku? Dengan nyawaku, ragaku dan semua kemampuanku.. Aku akan menghabiskan seluruh waktuku untuk mengikutimu."
Han Kang kembali ke restaurantnya, dikantornya, tanpa sengaja Han Kang menemukan camera JI Hyun. Camera yang selalu dibawa oleh Ji Hyun saat berusaha untuk mencari air mata murni. Han Kang melihat video rekaman milik Ji Hyun. Saat Ji Hyun mewawancari teman-temannya.
Han Kang menghela nafas, ia tahu kalau Ji Hyun mulai lelah dan waktunya punya akan habis "Dia sudah mencoba semuanya.. "
Han Kang menemui Ji Hyun dan menatap dari kejauhan.
Paman Han Kang yang melihat hal itu langsung berkata, " Han Kang, kau tidak boleh melihatnya seperti itu, itu sangat aneh."
Han Kang mengungkapkan perasaannya pada paman. Dan Ji Hyun diam-diam mendengarkan pembicaraan itu.
"Ahjusshi! Ji Hyun.. Aku ingin menyelamatkannya. Aku ingin menyelamatkannya. Aku berharap ia bisa hidup." ucap Han Kang, air matanya terus mengalir.
"Benar, aku mengerti. Tapi apa yang bisa kita lakukan?" jawab paman.
"So pitiful... Too pitiful." keluh Han Kang.
Ji Hyun lalu pergi menemui Scheduler. Ia berkata seraya menangis, "Meskipun hanya sekali, aku benar-benar ingin hidup seperti JI Hyun. Aku ingin Han Kang memanggil namaku. Dan aku juga ingin memanggil namanya."
Scheduler pun merasakan apa yang Ji Hyun rasakan. "Aku mengerti apa yang sedang kau rasakan. Kau ingin melakukan hal itu, tapi kau sama sekali tidak bisa melakukan hal itu.Apa yang kau rasakan mengingatkanku akan diriku sendiri."
JI Hyun benar-benar ingin mengucapkan rasa sayangnya pada Han Kang, "Apa aku benar-benar tidak bisa bertemu dengan Han Kang sekali saja? Apa tidak ada cara lain? Apa aku tidak bisa menyerahkan 3 hari yang tersisa milikku agar aku bisa menjadi diriku sendiri di hadapan Han kang?"
"Tidak bisa." jawab Scheduler dengan pasti. "Apa kau sudah putus asa untuk hidup?"
"Kau bilang, kalaupun aku bisa kembali hidup aku tidak bisa mengingat semuanya. Lalu aku... bagaimana dengan perasaan ini. Apa aku juga tidak bisa mengingatnya juga!"
"Tentu saja."
Ji Hyun bertanya, "Bagaimana bisa seperti itu. Min ho, Han Kang, In Jung,, kau bilang, mereka masih bisa mengingat semuanya. Apa mereka bisa menceritakan semua yang mereka ingat padaku?"
"Apa gunanya?" jawab Scheduler. "Kau akan berpikir kalau semua yang mereka katakan itu tidak masuk akal. Aku dengar pengembara 49 days itu akan berubah mejadi sangat menyedihkan setiap kali perjalanan mereka akan berakhir. Benar-benar sangat kejam.
Han Kang pergi menemui Seo Woo, ia berkata pada Seo Woo. "JI Hyun sangat menyayangimu, tapi Ji Hyun malah menginginkan Ji Hyun mati. "
"Apa maksudmu?" tanya Seo Woo.
"Walaupun Ji Hyun pergi, tapi hubungan dan perasaan itu tidak akan berakhir." jawab Han Kang.
"Kemana saja kau?" tanya Han Kang.
" Berjalan-jalan sendirian sangat menyenangkan. Sekarang, aku tidak sibuk, tapi malah kau yang sangat sibuk." jawab JI Hyun.
"Ada banyak hal tentang perusahaan yang harus aku bereskan. Aku akan membantu ayahmu untuk mengatasi permasalahan di perusahaan."
Ji Hyun menatap Han Kang, matanya seolah-olah mengucapkan terimakasih dan Han kang ingin menghibur Ji Hyun dengan mengusap pipi Ji Hyun, tapi Han Kang segera menarik tangannya. Ia malah berkilah, "Ayo pergi. Masih ada banyak urusan."
Han Kang membicarakan tentang perusahaan dengan kedua orang tua Ji Hyun.
"Meskipun masih menggunakan namaku, tapi itu adalah milikmu. Passwordnya adalah tanggal lahirmu." ucap Min ho seraya menyodorkan sebuah kunci apartement.
"Ini.. Kenapa kau memberikan ini padaku ku?" tanya In Jung.
"Jangan takut pada JI Hyun lagi, pergilah ke luar negeri. Setelah semuanya beres, aku akan menghubungimu."
"Oppa, aku tidak bisa melakukan hal ini. Aku tidak bisa pergi sendiri. Dan aku tidak mau."
"Kau sudah tau. Bukankah kau ingin pergi dan membawa semua uang itu." ujar Min Ho.
"Apa aku pernah menyinggung tentang uang?" jawab In Jung.
"Kalau kau berada di sisiku kau akan tersakiti." ujar MiN ho seraya berjalan ke arah pintu, dan ternyata di depan pintu ada ibu Ji Hyun.
Ibu Ji Hyun terkejut melihat In Jung dan MIn Ho bersama. Ibu JI Hyun menatap sinis ke arah Min Ho dan langsung masuk ke dalam rumah In Jung. In Jung mengembalikan kunci apartemen dan tiket pesawat pada MIn ho.
Min Ho pergi, ibu Ji Hyun langsung menampar In Jung. Ia berkata kalau dirinya sudah menganggap In Jung sebagai anaknya sendiri tapi kenapa in jung malah menusuk keluarganya dari belakang. In Jung melontarkan rasa dendamnya.
"Aku ingin melakukan sesuatu untuknya." ujar Ji Hyun, ia ingin membuat sesuatu yang special untuk HanKang.
"Unnie, apa yang ingin kau lakukan saat bersama Yi Soo?" tanya JI Hyun.
"Aku.. akan membuat kimbap dan pergi piknik dengannya. Karena Yi Soo sangat menyukai kimbap buatanku. Membaca buku dan mendengarkan music bersama. Itu terdengar sangat bagus." jawab Yi Kyung.
Ji Hyun tersenyum dan berkata "Aku tidak pernah mencoba melakukan hal itu."
Untuk menyelamatkan perusahaan keluarga Ji Hyun, mau engga mau Han Kang harus meminta bantuan ayahnya yang berada di US untuk berinvestasi di perusahaan ayah Ji hyun.
Sedikit sikap baik Min Ho, Min Ho mengembalikan kontrakan Yi Kyung bahkan ia menyuruh bibi pemilik kontrakan untuk membuat surat kontrak resmi untuk Yi Kyung.
Aigoo.. Satu tingkat lebih keren, Scheduler Yi Soo naik pangkat jadi sunbae.. Dan muncul scheduler baru..
Mengetahui han kang pergi ke US, Ji Hyun benar-benar sedih. Waktunya engga banyak dan Han Kang malah pergi.
JI Hyun masih tetap menangis saat Yi kyung pamit untuk bertemu Dr. noh
Yi Kyung mengucapkan terimakasih pada Dr. Noh yang selama ini sudah membantunya..
Waktu yang tersisa untuk Ji Hyun tinggal beberapa jam. Ji Hyun memanfaatkan waktu itu untuk memberikan kejutan pada Yi Kyung unnie. Ji Hyun meminjam tubuh Yi Kyung dan ia pergi untuk membeli alat-alat make up untuk Yi Kyung.
JI Hyun membeli kue di toko roti Seo Woo, perayaan hari jadi pernikahan Ayah dan Ibu Ji Hyun. Ji Hyun memberitahu Seo Woo kalau Seo Woo adalah orang yang sangat disayangi oleh JI hyun. Seo woo yang mendengar hal itu jadi sangat merindukan JI hyun.
Ji Hyun dengan meminjam tubuh Yi Kyung, membawakan kue untuk merayakan hari jadi pernikahan Ayah dan ibunya.
Yi Kyung terkejut melihat tubuh Ji Hyun.
Yi Kyung mengerti bagaimana perasaan Ji Hyun, ia tahu sulit rasanya bila harus meninggalkan orang-orang yang kita sayangi terlebih lagi kedua orang tuanya. Yi Kyung jadi terkenang masa kecilnya bersama Yi Soo. Keduanya memang yatim piatu. Yi Kyung menganggap Yi Soo bukan hanya sekedar teman, tapi ia juga menganggap Yi Soo sebagai ayah dan ibunya juga..
Di hari terakhirnya sebagai pengembara 49 days, Ji Hyun tersenyum ikhlas dan ia berkata pada Scheduler untuk segera memanggil elevator.
Yi kyung mengetahui kalau waktu Ji Hyun sudah habis. Sebelum Ji Hyun pergi, ia menyiapkan kado dan memo special untuk Yi Kyung. Yi kyung merasa tersentuh dan ia menangis. oooho! Air mata murnikah Yi Kyung!
Waktu Ji Hyun sebagai pengembara 49 days sudah habis, dan saatnya Sang Scheduler tampan memanggil elevator.
Saat hendak memanggil elevator.. oooho! Ji Hyun dapet air mata murni.. engga tanggung-tanggung, Ji Hyun langsung dapet 2 sekaligus.. Dan finally, Ji Hyun bangun dari komaa... omomoo..!!
bersambung....