Warung Bebas
Tampilkan postingan dengan label Apocalyptic. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Apocalyptic. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Mei 2012

Specials

Judul: Specials (Uglies #3)
Penulis: Scott Westerfeld
Penerjemah: Yunita Candra
Penyunting: Lulu Fitri Rahman
Proofreader: Tisa Anggriani
Penerbit: Penerbit Matahati
Tahun: July 2011
Hlm: 389
ISBN: 9786028590310
Harga: IDR 60.000

Sinopsis:
Specials:

Tally telah bergabung dengan Special Circumstances, aparat rahasia pemerintahan kota yang bertindak seperti militer. Mereka menjalani operasi yang menjadikan mereka “rupawan bengis,” rupawan namun mengerikan.

Bersama Shay dan kelompok Cutter, Tally memburu Smoke Baru. Sebagai anak emas Dr. Cable di Special Circumstances, mereka berusaha menghentikan upaya Smoke Baru mengobati kaum rupawan. Namun Tally merasa bimbang ketika Zane, pacarnya yang masih mengalami kerusakan otak, berbeda pendapat.

Tally kembali dihadapkan pada pilihan sulit, memilih pacar yang dicintainya tetap rupawan, atau memaksanya berubah menjadi spesial—seperti dirinya. Dan Tally tak pernah membayangkan pilihannya berujung pada masalah serius yang melibatkan kota lain, bahkan dunia..

Review:

Sekarang Tally resmi menjadi seorang Specials yang tergabung dalam kelompok Cutter. Menurut Dr. Cable mereka adalah anggota Specials yang spesial. Ketua kelompok Cutter sekarang adalah Shay yang masih menjadi sahabatnya. Shay membantu Tally untuk menyesuaikan diri dengan tubuh Specialsnya yang baru. Sekarang mereka punya pemancar kulit, mata yang bisa memindai panas tubuh dalam gelap, pendengaran tajam dan tentunya reflek yang jauh lebih hebat para Rupawan biasa. 

Para warga Smoke mulai menyelundupkan pil-pil penyembuh dalam jumlah besar. Perekrutan kaum buruk rupa juga meningkat. Tugas kelompok Cutter saat ini adalah mencari tahu mengenai gerakan Smoke secara diam-diam. Shay bahkan ingin mendesak lebih jauh, yaitu mencari tahu letak Smoke Baru dengan mengumpankan Zane, pacar Tally.

Ketika Zane dan Tally tertangkap dalam pelarian kedua, Tally segera diubah menjadi seorang Specials dengan mata dingin, gigi runcing serta tato di wajahnya. Sementara itu Zane tetap menjadi rupawan namun menderita kerusakan otak parah yang membuatnya lemah.

Menjadi Specials sekali lagi pola pikir Tally ikut berubah. Ia menjadi merasa sangat superior, sangat spesial, dan merendahkan mereka yang bukan Specials. Tally menjadi sombong, penuh prasangka, dan kehilangan beberapa sisi humanisnya. Namun ketika ia bertemu Zane kembali Tally terserang perasaan ingin melindungi dan menaruh perasaan itu diatas kewajibannya sebagai seorang Specials.

Ketika mereka menemukan Kota Smoke Baru, Tally tahu dirinya sekali lagi akan mengkhianati warga Smoke. Bahkan ketika mengumpankan Zane, Tally sudah merasa mengorbankan mereka. Namun seiring berjalannya waktu, tumbuh lagi rasa sayang pada Zane dan ingin menyelamatkannya. Tapi untuk menyelamatkan Zane artinya ia harus mengkhianati Shay.


Special Circumtances

Adalah sebuah badan rahasia negara yang sesungguhnya mengontrol Kota Rupawan di balik layar.  Selain menjadi otak di balik layar, Special Circumatances juga bertindak sebagai badan keamanan Kota. Keberadaan mereka bahkan dianggap sekedar rumor. Well, walaupun disini disebut Kota, menurut saya skalanya sudah sama seperti pemerintahan suatu negara

Masih ingat betapa dangkalnya pemikiran kaum Rupawan akibat luka di otak pasca operasi? Well, Special Circumtances menghilangkan kedangkalan itu lalu membaliknya menjadi pikiran jernih--jauh lebih jernih. Perasaan sakit dan takut ditekan sedemikian rupa. Menjadi Specials berarti kau lebih hebat dan lebih berbahaya dari apapun. Kaulah senjata itu sendiri.

Tidak hanya merubah pola pikir saja, bahkan anggota tubuh pun dirombak menjadi senjata yang berbahaya. Tulang dari bahan besi pesawat terbang, kulit yang bisa menjadi pemancar untuk berkomunikasi dengan sesama spesial dan bahkan mendownload program, dst. Hal tersebut menjadikan Specials tidak manusiawi

Cute-mentary

Specials sejujurnya sedikit membosankan di awal. Scott Westerfeld mendeskripsikan proses adaptasi Tally dengan tubuh barunya dan interaksinya sebagai Specials. Begitu detil sehingga alurnya terasa lambat dan membosankan. Bukan karena detilnya buruk atau berbelit-belit, hanya saja terasa sangat lama sekali bagi saya yang ingin segera membaca adegan action. 

Tally-wa dan Shay-la sebagai Specials bukanlah karakter yang lovable. Sebaliknya, saya membencinya. Sikap mereka sebagai Specials yang merendahkan orang lain (mereka yang bukan spesial) cenderung memuakkan tapi bisa dimaklumi mengingat kepribadian dan pola pikir bisa berubah pasca operasi.

Di Kota Baru (Diego), kesadaran sederhana menghantam Tally. Disana semua orang mampu berpikir sendiri, mengeluarkan pendapat terang-terangan dan semua orang akan tetap menghargainya. Semua orang boleh mengekspresikan dirinya dan tidak ada yang membenci perbedaan itu, sebaliknya semua perbedaan tersebut dihormati.

Setengah bagian awal buku ini cenderung lambat dan membosankan, namun pada bagian tengah hingga akhir kita diajak untuk menyaksikan apa itu yang disebut human nature. Manusia pada dasarnya adalah individu yang unik dan spesial. Sekeras apapun pemerintah berusaha mengontrolnya, manusia akan tetap mencari caranya sendiri untuk menjadi berbeda dari yang lain. 

Keingintahuan manusia akan membawanya pada penemuan-penemuan baru: baik maupun buruk. Menyembuhkan maupun merusak. Manusia pada dasarnya ingin bebas: bebas berpikir, bebas bertindak, bebas melakukan apa yang ia inginkan. Itulah kenapa selalu ada pemberontakan di setiap zaman--yang terkadang berujung pada tragedi.

Specials mempertanyakan itu semua, itulah kenapa seri Uglies tetap menjadi seri yang spesial buat saya dan buat kita semua. Kelambanan alur di awal nyaris membuat saya ingin memberikan nilai 3/5 bintang tapi pada akhirnya (meskipun agak menggantung) namun pilihan Tally adalah pilihan yang sangat manusiawi. She's specials, so I give 5/5 as a credit.


My review for the series:

-----------------^^-----------------
Kamu bisa pesan buku ini via Specials@Bookoopedia
Review ditulis dalam rangka Lomba Estafet Review Buku #LERB
Tongkat estafet ini aku serahkan pada Angela@Harlequin Romance Review
-----------------^^-----------------


Minggu, 13 Mei 2012

Pretties

Judul: Pretties (Uglies #2)
Penulis: Scott Westerfeld
Penerjemah: Yunita Candra
Penyunting: Lulu Fitri Rahman
Proofreader: Barokah Ruziati
Penerbit: Penerbit Matahati
Tahun: Oktober 2010
Hlm: 384
ISBN: 9786028590211
Harga: IDR 60.000

Sinopsis
Pretties:
Tally akhirnya mendapatkan segala yang diinginkannya: wajah cantik, punya pacar tampan, bergabung dengan kelompok paling populer di Kota Rupawan Baru. Semuanya begitu sempurna...

Namun, di balik kegemerlapan itu, ada yang tak beres dalam diri kaum rupawan. Sebuah pesan dari masa lalu mengingatkan Tally akan misinya untuk memulihkan cara berpikir kaum rupawan, yaitu menjadi kelinci percobaan bagi suatu pil penyembuh.

Bersama teman-temannya, Tally diam-diam melakukan pemberontakan. Tanpa disangka, hambatan justru datang dari sahabatnya sendiri. Ketika pertengkaran mereka memuncak, Tally harus berjuang untuk keselamatannya, karena pihak berwenang kota tidak akan segan-segan melawan siapa pun yang merintanginya.

Review:

Tally akhirnya menjadi seorang rupawan. Sekarang ia suka berpesta dan bersenang-senang tanpa henti, dan terutama ia jadi melupakan beberapa hal penting saat ia masih buruk rupa. Tally berbeda. Ia merasa berbeda. Ia merasa bahagia menjadi rupawan.

Tally-wa ingin bergabung dengan kelompok Crim jadi di bantu sahabatnya, Shay-la, menciptakan berbagai keisengan dan lelucon di Kota. Menurutnya tidak ada yang lebih penting selain menjadi anggota Crim--kelompok paling Populer di Kota Rupawan. Selain itu sahabatnya Shay dan Perris sudah bergabung duluan jadi ia harus bisa membuat seluruh anggota Crim menyukainya, dan terutama membuat Zane, pemimpin kelompok terkesan padanya.

Ketika ia resmi bergabung menjadi anggota kelompok Crim, Tally mulai sadar bahwa ada hal penting yang telah ia lupakan. Ia mencoba mengingatnya tapi rasanya sulit, seolah ada kabut dalam kepalanya. Tally bertemu dengan Croy, teman lamanya yang masih menjadi anggota Smoke. Pemuda itu mencoba memberinya pesan, dua butir pil dan surat perjanjian yang pernah Tally tulis sendiri.

Ia ingat bahwa menjadi Rupawan berarti ia memiliki luka dalam otaknya. Luka yang membuat pola pikir seorang manusia normal berubah menjadi dangkal, menjadi segala sesuatu yang ia takuti ketika ia masih buruk rupa. Ia perlu menyembuhkan diri dan kembali ke Smoke. Tally berbagi pil dengan Zane. Pil yang diberikan Croy sedikit mengobatinya, namun konsekuensinya sekarang adalah ia kembali berada di bawah pengawasan ketat Special Circumtances.

Disaat yang sama ia semakin dekat dengan Zane. Pemimpin kelompok Crim itu memiliki aura yang berbeda, semacam kedewasaan, kharisma dan kualitas yang tidak dimiliki para Rupawan. Zane membantunya untuk tetap berpikir jernih. Tally dan Zane segera menjadi pasangan paling terkenal. Mereka berdua terus mencoba berpikir jernih dengan berbagai macam cara. Berpikir jernih diperlukan agar mereka bisa lepas dari pengawasan Special Circumtances lalu kabur ke kota Smoke.

Menjadi Rupawan

Buku kedua jauh lebih menarik dari buku pertama. Scott Westerfeld menggambarkan Kota Rupawan dan sistem pemerintahan kota dengan segala keteraturannya dengan sangat baik. Bahkan detil deskripsi seorang rupawan merupakan hal yang benar-benar jauh diluar ekspektasi saya. Tato yang berputar kencang sesuai kencangnya debar jantungmu. Bola mata yang bertaburan batu permata dan bisa difungsikan sebagai jam yang jarumnya berputar terbalik!!

Pretties membawa kita menyingkap kabut Kota Rupawan yang selama ini bikin saya penasaran. Kota Rupawan, tempat dimana segala sesuatunya berjalan dengan sempurna, tidak ada kekerasan, tidak ada rasa iri, semua orang bahagia. Kau bisa mengoperasi dirimu berkali-kali dan merubah atau menambah beberapa fitur bentuk wajahmu kalau kau mau, hanya untuk mempercantik diri. Refleksmu membaik, staminamu kuat dan tulangmu menjadi proposional, kau bahkan tidak pernah sakit sejak operasi itu. Awesome!

Cute-mentary

Plot yang dibangun dalam Pretties kali ini ada dua fase. Pertama, proses penyesuaian diri. Tally menjadi seorang Rupawan yang praktis membuatnya lupa akan tugasnya untuk beberapa saat hingga ia meminum obat yang diberikan Croy. Berpacaran dengan Zane membuat Tally tetap fokus dan terus berpikir jernih, sayangnya mereka menjadi eksklusif dan membuat teman-temannya merasa terlupakan. Lalu ia bersama Zane memikirkan cara spektakuler untuk kabur agar dapat bergabung dengan warga Smoke. 

Kedua, Tally terpisah dari Zane dan teman-temannya. Sekali lagi kita dibawa kembali pada petualangan di alam liar, jauh dari kota, tempat dimana Tally berjuang menemukan jalan menuju Smoke sendirian. Mirip dengan petualangan Tally di buku pertama. Namun kali ini Scott kembali menguak misteri peradaban baru yang membuat saya penasaran. Misteri dibalik sebuah negara Rupawan. Beberapa fakta yang secara logis bisa saya bayangkan akan terjadi di peradaban mendatang.

Detil deskripsi serta kekayaan ide Scott Westerfeld dalam Pretties tidak membuat saya mengeluh. Karakter kuat Tally tidak terlalu mendominasi karena Scott Westerfeld memberikan porsi karakter lain dengan adil sehingga semuanya memiliki kesan tersendiri. Menurut saya daya tarik dalam novel ini ada pada ide kuat akan dystopia itu sendiri. Dimana sebuah negara  memiliki kekuasaan untuk mengontrol dan memimpin negaranya mencapai tujuan utopis. Dan Scott Westerfeld mempersembahkan sistem kontrol sosial negara ini dalam bungkus Rupawan. Splendid!

Penggunaan tokoh remaja dan konflik khas remaja jelas menunjukkan target pembacanya namun buku ini dapat dinikmati oleh siapa karena polemik yang disuguhkan (meski ringan) tidak bisa dianggap remeh. Banyak potensi kepentingan politik serta hak asasi manusia yang diangkat dan pesan tersebut disampaikan secara sederhana oleh buku ini. Lima bintang saya hadiahkan untuk Pretties.


My reviews of the series:

-----------------^^-----------------
Kamu bisa pesan buku ini via Pretties@Bookoopedia
Review ditulis dalam rangka Lomba Estafet Review Buku #LERB
Tongkat estafet ini aku serahkan pada Ermilinda@Berbagi Cerita Apa Saja
-----------------^^-----------------

Kamis, 01 Maret 2012

Character Thursday (1 Maret 2012)





Another blog hop!
 
Character Tuesday ini diadakan oleh mba Fanda dari Fanda Classiclit








Character Thursday

Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.







Berikut ini peraturan buat kalian yang ingin ikutan:









1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.






2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).






3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.






4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.






5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…

Tapi yang unik dari blog hop kali ini adalah kita membicarakan karakter menarik yang kamu temui dalam buku. Dari sekian banyak buku yang kita baca pasti selalu ada karakter yang menurutmu menarik, cool, menyebalkan, bahkan malah bikin kita benci. So, setelah pilih-pilih akhirnya saya menentukan:







Jeng jeeeeng~

Katniss Everdeen 












Katniss yang berjuang agar tetap hidup sepanjang permainan The Hunger Games adalah seorang perempuan yang keren, menurut saya. Walaupun karakternya agak-agak sulit dimengerti. Katniss, diatas segalanya, rela berkorban demi orang yang ia sayangi. 

Namun dia gengsi dan punya harga diri luar biasa besar, misalnya saja ia tidak ingin perasaannya diketahui orang lain, makanya ia selalu memasang ekspresi dingin. Oh iya, Katniss juga susah mengekspresikan dirinya. Ia selalu berusaha terlihat kuat, berpura-pura kuat, dan akhirnya tampak kuat betulan. Jadi orang-orang menganggapnya keren.

Saya lagi baca Mockingjay versi bahasa Indonesia minggu ini jadi masuk ke dalam syarat kan? Hehe. Sayang di Goodreads tidak ada pengkategorian bagi pembaca yang membaca (atau memiliki) 2 versi buku dalam bahasa yang berbeda :|











Dalam filmnya, karakter Katniss diperankan oleh Jennifer Lawrence. Berhubung filmnya belum release jadi saya belum bisa berkomentar panjang mengenai kecocokan perannya. Mari kita tunggu filmnya release bulan ini XD




Senin, 27 Februari 2012

Teaser Tuesdays (28 Feb 2012)

Teaser Tuesdays is a weekly bookish meme, hosted by MizB of Should Be Reading. Anyone can play along! Just do the following:

  • Grab your current read
  • Open to a random page
  • Share two (2) “teaser” sentences from somewhere on that page
  • BE CAREFUL NOT TO INCLUDE SPOILERS! (make sure that what you share doesn’t give too much away! You don’t want to ruin the book for others!)
  • Share the title & author, too, so that other TT participants can add the book to their TBR Lists if they like your teasers!

Teaser for this week: Catching Fire


"My nightmares are usually about losing you. I'm okay once I realize you're here."

~Peeta in "Catching Fire" by Suzanne Colins






I hope you enjoy the reading~

Senin, 06 Februari 2012

Teaser Tuesdays (7 Feb 2012)

Teaser Tuesdays is a weekly bookish meme, hosted by MizB of Should Be Reading. Anyone can play along! Just do the following:

  • Grab your current read
  • Open to a random page
  • Share two (2) “teaser” sentences from somewhere on that page
  • BE CAREFUL NOT TO INCLUDE SPOILERS! (make sure that what you share doesn’t give too much away! You don’t want to ruin the book for others!)
  • Share the title & author, too, so that other TT participants can add the book to their TBR Lists if they like your teasers!


Teaser minggu ini dari The Hunger Games


 “Remember, we're madly in love, so it's all right to kiss me anytime you feel like it.” 

~from "The Hunger Games" by Suzanne Collins



I hope you enjoy the reading~

Senin, 09 Januari 2012

Teaser Tuesdays (10 Jan 2012)

Teaser Tuesdays is a weekly bookish meme, hosted by MizB of Should Be Reading. Anyone can play along! Just do the following:


  • Grab your current read
  • Open to a random page
  • Share two (2) “teaser” sentences from somewhere on that page
  • BE CAREFUL NOT TO INCLUDE SPOILERS! (make sure that what you share doesn’t give too much away! You don’t want to ruin the book for others!)
  • Share the title & author, too, so that other TT participants can add the book to their TBR Lists if they like your teasers!


Dan Teaser saya hari ini tak lain dan tak bukan, The Hunger Games: Mockingjay!!




 No, I don't have to pretend to be happy for them. After the kiss that seals the union, the cheers and a toast with apple cider, the fiddler strikes up a tune that turns every head from 12. We may have been the smallest, poorest district in Panem, but we know how to dance.

~ p. 264, "Mockingjay" by Suzanne Collins






I hope you enjoy the reading~

Sabtu, 27 Agustus 2011

Mockingjay

Judul: Mockingjay
Penulis: Suzanne Collins

Penerbit: Scholastic
Tahun: 2010
Hlm: 455
ISBN: 9781407109374

 
The Synopsis

Revolusi akan segera terjadi. Tindakan Katniss yang memicu pemberontakan di berbagai distrik—meskipun tidak sengaja. Namun ia harus membayar mahal untuk itu. Rupanya sudah ada pergerakan pemberontakan yang menunggu puncaknya. Dan Katniss yang tak tahu apa-apa diselamatkan para pemberontak dari arena Hunger Games untuk menjadi simbol pemberontakan. Because she’s the mockingjay and people paying attention to her.

Hanya saja Katniss kehilangan Peeta. Ia masih mengalami mimpi buruk akibat Hunger Games pertama. Kali ini ia semakin depresi karena kehilangan Peeta dalam Quarter Quell. Yang membuatnya tertekan adalah ia tidak tahu apakah Peeta masih hidup atau sudah mati di tangan Capitol. Sementara itu, Presiden Coin, presiden distrik 13 yang rupanya selama ini bersembunyi di bawah tanah, ingin Katniss menjalani perannya sebagai mockingjay dengan membuat iklan provokatif untuk mengintimidasi Capitol sekaligus mengangkat semangat para pemberontak yang tersebar di berbagai distrik.

Katniss terjebak dalam permainan para penguasa dalam revolusi ini. Ia tidak tahu siapa yang paling diuntungkan dalam keadaan ini karena sepertinya tetap banyak korban yang berjatuhan. Bahkan lebih banyak dari korban The Hunger Games. Yang ia tahu, dirinya hanyalah pion yang sedang dimanfaatkan diatas papan catur. Ya, Katniss masih berada di arena Hunger Games.


The Mockingjay

Katniss, yang telah selamat dua kali dalam Hunger Games dan yang tanpa sengaja mempopulerkan pin mockingjay diminta untuk menjadi simbol pemberontakan. Mockingjay adalah campuran dari burung Jabberjay dengan Mockingbird. Alkisah, Capitol menciptakan mutt berupa burung jabberjay yang bisa menirukan suara manusia semirip mungkin dengan aslinya. Setelah pemberontakan usai, burung jabberjay ini dibuang ke alam liar supaya punah. Namun karena insting survivalnya tinggi, burung jabberjay akhirnya kawin  silang dengan mockingbird sehingga muncul spesies baru bernama mockingjay. Bisa dibilang kecelakaan ini diluar ekspektasi Capitol sehingga kejadian ini menampar mereka.

Seperti jabberjay, burung ini memiliki kemampuan untuk menirukan suara, hanya saja mereka mau menirukan lagu yang dinyanyikan oleh jenis suara tertentu, seperti suara Katniss, misalnya. Lalu menyebarkan lagu tersebut kepada mockingjay yang lain sampai seluruh mockingjay dalam komunitas tersebut tahu lagu tersebut. Burung mockingjay kabarnya sekeras batu dan mampu hidup dilingkungan apapun. Selain itu burung mockingjay adalah lambang pemberontakan. Penyebanya sepele, karena Capitol tidak mampu membunuh burung ini dan malah menciptakan spesies baru diluar kontrol mereka.


The Revolution

Keadaan kini semakin pelik. Seluruh Panem menginginkan revolusi. Katniss tidak tahu bahwa sudah ada rencana tersendiri untuk dirinya. Dan ia terlibat dalam pemberontakan terhadap Capitol. Distrik 13 yang kabarnya musnah rupanya berhasil bertahan hidup dan sekarang tinggal ratusan kilometer di bawah tanah. Presiden Coin sebagai pemimpin distrik 13 sekaligus bertindak sebagai pemimpin pemberontak. Distrik 12 dihancurkan oleh Capitol persis seperti distrik 13 dulu. Beberapa ratus orang yang berhasil diselamatkan dari distrik 12 dengan senang hati ditampung oleh distrik 13.

Sementara itu di berbagai distrik mulai terjadi pergerakan pemberontakan. Saling mengirimkan informasi ke distrik lainnya agar segera bangkit membentuk gerakan pemberontakan, menyusun kekuatan melawan Capitol. Sementara itu Capitol tidak tinggal diam. Mereka mulai menyerang distrik-distrik yang memberontak. Korban mulai jatuh berguguran. Katniss sangat dibutuhkan untuk menjadi simbol pemberontakan, The Mockingjay. Katniss masih belum sadar sepenuhnya bahwa ia memiliki pengaruh kuat terhadap orang lain. Yang jadi masalah, Katniss mengalami disorientasi mental. Peeta tidak berhasil diselamatkan dan sekarang di tahan oleh Capitol. Yang Katniss tahu, ia tidak mampu menjadi mockingjay tanpa Peeta.


The Character and The Blast Chit-Chatty

Pasti banyak orang yang gregetan dan nggak sabar nunggu lanjutan series Hunger Games. Nah, berhubung saya udah keki banget waktu kesulitan mencari Catching Fire, akhirnya saya putuskan sekalian beli buku ketiganya, Mockingjay, walau adanya baru english edition. Lah, habisnya di edisi Bahasa Indonesianya ditunda terus terbitnya, jadi jangan salahkan saya ya kalau saya motong antrian :P

Katniss dalam seri terakhir ini berkali-kali mengalami berbagai kejadian yang membuatnya sakit secara mental. Seringkali Katniss berkeliaran dengan gelang penanda mental-disoriented mencari sudut-sudut sepi yang sulit ditemukan untuk sekadar bersembunyi dari semua orang. Ia melamun dan ditemani mimpi buruk saat ia tertidur. Ia bahkan masih tidak sadar siapa sebenarnya yang paling dicintainya, Gale atau Peeta. Dalam seri terakhir ini Suzanne mampu menampakkan karakter yang secara sempurna sangat ‘tidak sempurna’. Berulang kali saya mengagumi Suzanne dalam menciptakan karakter keren yang nggak dangkal. Dengan POV orang pertama, karakter Katniss sangat dekat dihati. Dan entah bagaimana saya mengerti bahwa Katniss is damaged. All the Hunger Games’s Victors are damaged. They are all damaged even after the games was years had already past. And it can’t be fixed. Katniss masih belum tahu seberapa berpengaruh dirinya dan ia selalu terkejut tiap kali orang-orang rela mati demi dirinya. Katniss bahkan masih belum tahu siapa yang akan ia pilih jika hanya satu diantara Gale dan Peeta yang bisa ia selamatkan.

Tapi menurut saya perkembangan love-line dan perasaan Katniss disini kembali kabur dan sulit di tebak. Yah, logis sih. Secara di Catching Fire, Katniss terpaksa melepas Gale karena ia kali itu ia berniat main sampai mati. Jadi sepenuhnya ia memilih Peeta. Nah, dalam Mockingjay ini akhirnya Gale mendapat porsi lebih besar nih. Hanya saja, Suzanne Collins sampai akhir tetap nggak adil karena nggak ngasih banyak kesempatan buat Gale. Karakter si Gale ini makin kemari makin bikin ilfil ajah. Tapi untungnya karakter Peeta disini juga jadi ambigu sih. Jadi dengan cara yang aneh Suzanne berhasil ngasih kesempatan yang sama buat kedua karakter Gale dan Peeta untuk mulai dari awal lagi karena porsi mereka seimbang.

Sekali lagi saya menggigil merasakan tangan dingin Suzanne Collins yang tanpa ampun melibas karakter-karakter buku Mockingjay sampai tinggal daging dan tulangnya. Sebenarnya nggak aneh sih untuk novel macam gini yang biasanya makan korban jiwa. Tapi (saya tekankan) sekali lagi, baru sekali ini saya menemukan buku YA yang karakternya di tebas habis dengan kecepatan mengerikan—dan dalam jumlah banyak. Bikin saya sport jantung dan sakit hati karena karakter-karakter favorit saya dibunuh dengan sadis hingga akhir cerita. Walaupun saya tahu menceritakan ending itu melanggar kode etik, tapi sebisa mungkin saya akan bermain dengan kata-kata karena endingnya sangat menarik untuk diulas. Endingnya menyayat hati tapi saya tahu beginilah saya ingin kisah ini diakhiri.

My review of the Series's List:

Jumat, 26 Agustus 2011

Catching Fire


Judul: Tersulut - Catching Fire
Penulis: Suzanne Collins

Penerjemah: Hetih Rusli
Penerbit: GPU
Tahun: 2010
Hlm: 424
ISBN: 9789792259810


The Synopsis

Kemenangan Katniss di Hunger Games membuat Presiden Snow geram karena menurutnya Katniss telah menyulut api pemberontakan di beberapa distrik. Maka dari itu Presiden Snow mengancam Katniss untuk membuktikan bahwa ia dan Peeta saling mencintai dalam Tur Kemenangan—untuk meredakan semangat pemberontakan penduduk. Masalahnya, Peeta sedikit marah pada Katniss tepat saat mereka kembali ke distrik 12 setelah mereka memenangkan Hunger Games dan mereka saling menjauh. Dilain pihak, Katniss bingung dengan perasaannya terhadap Gale karena tampaknya Gale mulai menunjukkan ketertarikannya pada Katniss.

Sementara itu, Capitol memiliki agenda sendiri untuk Quartel Quell yang ketiga. Dalam upaya Presiden Snow membalas dendam, Katniss dan Peeta kembali bermain dalam Hunger Games. Mimpi buruk Katniss belum lagi hilang dan ia sudah harus mempertaruhkan hidupnya sekali lagi. Namun kali ini ia bertekad untuk melindungi Peeta karena ia berutang banyak pada anak lelaki itu. Sanggup kah Katniss membuktikannya pada Presiden Snow?


The Games

Quarter Quell merupakan versi Hunger Games yang dimuliakan untuk menyegarkan ingatan tentang mereka yang terbunuh akibat pemberontakan di distrik-distrik. Maka setiap dua puluh lima tahun sekali dirayakan Quarter Quell. Karena sifatnya yang istimewa, maka pesertanya di gandakan menjadi 48 peserta. Empat anak dari tiap distrik, masing-masing dua anak perempuan dan anak laki-laki. Namun, Presiden Snow yang ingin balas dendam terhadap Katniss dengan sengaja membuat Quarter Quell ini berbeda. Ia memutuskan untuk mengambil peserta dari para pemenang Hunger Games sebelumnya.


The Cute-mentary

The Hunger Games series yang terbit di Indonesia baru dua seri tapi susah sekali dicari. Oke, saya telat sih euforianya. Jadi mungkin memang sudah habis terbeli sementara penerbit belum sempat mencetaknya kembali. Saya keliling empat toko buku tanpa hasil dan stok di toko online langganan juga sedang kosong. Tapi alhamdulillah ya *terSyahrini* akhirnya dapat juga setelah berusaha sekali lagi. Mungkin penerbit akan mencetak ulang seri ini bersamaan dengan momen release filmnya ya supaya lebih heboh. Dan semoga buku ketiganya—yang sudah diundur berbulan-bulan—segera diterbitkan.

Setelah memukau saya dalam seri pertama, Catching Fire rupanya berhasil mematahkan stigma ‘sekuel selalu lebih buruk dari edisi pertama’. Kenyataannya, saya jauh lebih suka buku kedua The Hunger Games ini. Alurnya lebih cepat dan sangat seru. Karakternya lebih tereksplore dan mendalam. Permainannya pun jauh lebih variatif dan kreatif. Plotnya tersusun rapi. Saking rapinya, saya sampe ‘digantung’ karena novel ini berakhir di saat yang tidak tepat alias pas lagi seru-serunya. Macam sinetron yang disaat anak tiri mau dibunuh, eh, ceritanya bersambung..

Karakter Gale—Katniss’s second interest—disini masih porsinya sedikit walaupun secara prosentasi bisa dibilang dapat bagian lebih banyak dari buku sebelumnya. Menurut saya Gale lumayan berpotensi untuk menjadi karakter yang disukai apabila diberi lebih banyak kesempatan untuk ‘nampang’ karena pencitraan karakternya sudah lumayan kuat. Tapi tampaknya sejak awal Suzanne Collins memang lebih mendukung Team Peeta jadi disini hubungan Katniss dan Peeta lebih asoy-geboy-sumpah-sweet-abis. Walaupun saya heboh begitu, sebenarnya Katniss sendiri masih belum meyakinkan perasaannya walau dia sudah membuat pilihan.

Banyak karakter baru muncul disini. Diantaranya adalah para PemenangHunger Games sebelumnya yang punya peran penting dalam keseluruhan cerita dan tampaknya plot Suzanne Collins untuk buku selanjutnya. Dan yang saya suka dari tokoh ciptaan Suzanne, tiap tokoh punya kesan dan pencitraan yang kuat. Tapi sekali lagi Suzanne masih berdarah dingin karena korban jiwa dalam buku ini sama sekali nggak berkurang.

Sebenarnya banyak sekali yang bisa di review dari Catching Fire ini, cuma saya terlalu keki karena ceritanya tadi ‘bersambung’. Jadi saya takut keceplosan ‘spoiler’ dan nantinya malah merusak keseluruhan nikmat pembaca. *Hehe, kayak review saya penting aja*


My Review of the Series's List:
1. The Hunger Games
2. Catching Fire
3. Mockingjay


Rabu, 24 Agustus 2011

The Hunger Games

Judul: The Hunger Games
Penulis: Suzanne Collins

Penerjemah: Hetih Rusli
Penerbit: GPU
Tahun: 2009
Hlm: 408
ISBN: 9789792250756


The Synopsis

Katniss tinggal di Distrik 12. Distriknya merupakan wilayah termiskin di seluruh negara Panem dengan Capitol sebagai pusat kota yang dikelilingi 12 distrik. Negara ini memiliki acara televisi tahunan bernama The Hunger Games untuk menghibur seluruh negeri. Acara ini dirancang oleh Capitol sebagai bentuk hukuman karena distrik-distrik lain pernah memberontak terhadap Capitol. Hanya saja para pemainnya diambil dari masing-masing distrik—tanpa melibatkan Capitol. Setiap distrik harus mengirimkan seorang anak perempuan dan laki-laki. Kemudian dua puluh empat peserta tersebut harus bertarung—membunuh hingga tersisa satu pemenang yang bertahan hidup.

Katniss hanyalah remaja berusia 16 tahun yang sangat menyayangi adik perempuannya, Prim. Ketika nama Prim terpilih untuk mengikuti The Hunger Games, Katniss mengajukan diri untuk menggantikannya. Karena ia tahu, kecil sekali kemungkinan Prim yang rapuh untuk dapat bertahan hidup dalam permainan itu. Sudah bertahun-tahun Distrik 12 tempatnya tinggal tidak ada yang berhasil pulang menjadi pemenang. Tentu, pemenang disini artinya adalah satu-satunya anak yang berhasil bertahan hidup dengan membunuh peserta lainnya. Kalau itu resiko yang dihadapi Prim yang manis dan mungil, yang ikut menangis saat ia menangis, lebih baik Katniss saja yang menggantikannya. Lagipula sejak ayahnya meninggal, bisa dibilang Katnisslah yang menjaga dan melindungi keluarganya karena ibunya terkena depresi, tak sanggup melakukan apa-apa, bahkan untuk mengurus anak-anaknya sekalipun. Yang Katniss tak tahu, pertandingan kali ini akan menjadi pertarungan tak terlupakan bagi penduduk Panem.


The Games

Meskipun Suzanne Collins mengaku buku ini terinspirasi dari permainan Gladiator, tapi mau tidak mau saya merasa adanya banyak kemiripan antara The Hunger Games dengan film jepang berjudul Battle Royale yang dibintangi Tatsuya Fujiwara (dan menurut saya merupakan film paling keren sepanjang masa).

The Hunger Games ini dirancang dengan tujuan untuk menghukum distrik-distrik yang pernah memberontak terhadap Capitol. Sehingga mereka meminta tumbal dua anak-anak (laki-laki dan perempuan) dari tiap distrik untuk menjadi peserta. Secara spesifik, anak berusia 12 tahun hingga 18 tahun maksimal. Tiap tahun masing-masing anak wajib memasukkan nama mereka untuk kemudian di undi. Namun jika kau miskin dan kelaparan, seperti Katniss, bisa memasukkan namanya lebih banyak untuk ditukar dengan tessera (tessera bisa ditukar dengan setahun gandum dan minyak). Dalam permainan ini, para peserta dipaksa untuk saling membunuh, karena pilihannya hanya tinggal dibunuh atau membunuh. Hingga tersisa satu orang yang bertahan hidup saja sebagai pemenangnya.

Dalam Hunger Games, tiap tahun disediakan arena pertarungan yang berbeda. Dirancang sedemikian rupa oleh para juri untuk memberikan tantangan dan tontonan menarik baik untuk peserta maupun para penonton. Tentunya dengan teknologi canggih yang bisa diatur dari ruang kontrol. Seperti suhu udara, cuaca, siang dan malam, misalnya. Jika suasana terlalu tenang, dalam arti para peserta memilih untuk saling sembunyi, maka Juri dapat memaksa mereka keluar dari persembunyian—dengan menciptakan kebakaran, badai, hujan buatan—sehingga peserta tadi keluar dari zona nyamannya dan digiring untuk lari menuju peserta lain agar saling bunuh. Tentu, para peserta juga bisa bersekutu untuk membunuh peserta lain yang lebih lemah. Dan nantinya setelah hanya mereka yang tersisa, mereka bisa saling tusuk dari belakang hingga tinggal satu pemenang.

Plot cerita film Battle Royale, memiliki ide cerita berbeda namun dengan inti permainan yang sama. Dimana disuatu masa, keadaan ekonomi negara Jepang sangat kacau, anak-anak muda di Jepang sudah kehilangan rasa hormat pada generasi tua dan bisa dibilang sudah lepas kontrol. Pemerintah menyetujui reality show dimana mereka secara acak memilih satu kelas untuk menjadi peserta dalam Battle Royale. Sehingga satu kelas siswa-siswi kelas 9 sebanyak 42 orang diculik lalu diasingkan ke sebuah lokasi terpencil. Disana mereka di beri ransel-ransel secara acak yang berisi persediaan logistik sekaligus senjata dan satu kalung  yang akan meledak jika peserta melanggar peraturan. Kemudian mereka dipaksa harus saling membunuh dalam kurun waktu tiga hari hingga tersisa satu orang pemenang... atau mereka semua mati. Tentu saja segala kegiatan mereka akan direkam dan disiarkan dalam acara TV nasional. Kemudian sekelompok murid mulai bersekutu untuk menghindari permainan brutal tersebut dan mencari cara untuk bisa keluar dari pulau terpencil itu tanpa harus saling membunuh.

Sounds familiar, kan?


The Thrill

Meskipun The Hunger Games dimasukkan dalam kategori Children’s Books oleh Scholastic namun menurut saya buku ini terlalu sadis bahkan untuk kategori YA sekalipun. Jenis sadis tanpa sensor. Seperti pembunuhan dengan darah muncrat, daging terkelupas, leher tergorok, jantung tertombak, dsb. Tipikal buku dystopian kategori anak atau YA biasanya selalu punya teman hero/heroine yang lovable, dan karena pembaca menyukai mereka, maka pengarang memastikan teman hero/heroine ini tak bisa mati. Tapi jangan berharap banyak jika kamu membaca buku ini karena kisah ini jauh dari happy ending. Dan menilik betapa dinginnya Suzanne Collins dalam membunuhi karakter-karakter di dalamnya—bahkan karakter pembantu dominan yang lovable sekalipun—bisa dibilang buku ini terlalu ‘kelam’ karena nasib para karakternya berakhir tragis. Namun justru karena pengarangnya ‘tega’ dan ‘sadis’ buku ini worth it. Jenis buku yang bikin kita salah tebak dan terus terkejut sampai halaman terakhir. Harap-harap cemas dan bikin kita nggak bisa berhenti baca.


The Future

Sangat tidak jelas setting cerita ini di tahun ke berapa. Kecuali fakta bahwa Amerika Utara sudah musnah dan sekarang berdiri negara Panem, dengan Capitol sebagai pusat kota dan 12 distrik tersebar mengelilinginya. Juga tidak dijelaskan negara tetangga dari Panem itu sendiri, yang menurut saya mendukung cerita karena informasi antar distrik sendiri dibatasi dan sangat di kontrol oleh Capitol. Sehingga tiap distrik terisolasi satu sama lain. Namun pertanyaan alasan musnahnya Amerika Utara tidak terjawab hingga akhir.

Dalam negeri masa depan buatan Suzanne Collins ini perpaduan antara negera dunia ketiga dengan kecanggihan teknologi yang bertolak belakang. Dimana di distrik 12 sendiri seolah kembali ke zaman prehistorical dimana orang dewasa yang sudah cukup umur harus bekerja di tambang batu bara. Tidak ada kendaraan di distrik 12 kecuali kereta api yang membawa orang-orang dan hasil tambang ke Capitol. Untuk ke Capitol sendiri, penduduk Distrik 12 tidak bisa seenaknya pulang pergi kesana karena mereka harus mendapat undangan khusus dari Capitol terlebih dahulu. Lokasi distrik 12 juga dibatasi oleh pagar listrik. Mereka yang tertangkap basah berada di luar batas pagar akan dibunuh. Tentu Katniss yang pandai memanah bisa berburu (karena banyak sekali orang yang mati kelaparan di distrik 12) setiap hari menyusup keluar pagar untuk berburu tupai, anjing liar atau daging apapun yang bisa ia jual ke Hob (pasar gelap). Ia ahli memanah, memasang perangkap buruan dan memanjat pohon tinggi dengan badannya yang kecil dan ringan.

Disisi lain, di Capitol, teknologi sudah berkembang sedemikian canggihnya. Dengan kamar mandi yang punya ratusan tombol pilihan shower (untuk sabun dengan berbagai aroma, semprotan keras-lembut dalam berbagai suhu), dan banyaknya praktek operasi plastik yang membuat penduduk Capitol awet muda atau berpenampilan nyentrik (dengan merombak wajah agar memiliki kumis kucing, misalnya). Tentu saja, arena Hunger Games sendiri yang dirancang selama bertahun-tahun dengan teknologi tinggi untuk menciptakan lokasi senyata mungkin dengan alam namun tetap dapat di atur dari ruang kontrol para juri.

Adanya mutt—mutan yang tentunya akrab ditelinga pecinta sci-fi dan sudah sangat sering berseliweran dalam film X-Men. Namun Mutt disini digambarkan sebagai monster yang buas dan haus darah yang dikendalikan oleh para ilmuwan Capitol.


The Character

Katniss, sebagai tokoh utama, adalah gadis yang dikhianati orang tuanya, sehingga ia terpaksa berperan sebagai tulang punggung keluarga yang selalu melindungi Adik dan Ibunya. Ia gadis yang mandiri, keras hati, dan sangat tertutup—jika tidak bisa dibilang agak kejam. Namun ia luluh dalam kerapuhan, seperti Prim (adiknya) dan Rue (peserta Hunger Games yang bertubuh mungil, rapuh, dan sangat mirip Prim). Ia bisa melakukan apa saja untuk bertahan hidup dalam Hunger Games. Termasuk berpura-pura mencintai Peeta selama Hunger Games berlangsung agar penonton menyukai mereka dan mau menjadi sponsor mereka. Sponsor disini nantinya akan mengeluarkan uang untuk memberikan bantuan kepada mereka di arena (obat-obatan, makanan, senjata dll).

Peeta, sebagai salah satu peserta laki-laki dari distrik 12 memiliki karakter menyenangkan, lucu, dan selalu tahu harus berkata apa. Peeta adalah kebalikan dari Katniss yang dingin. Jika Katniss pandai berburu, maka Peeta suka sekali menghias kue. Semua orang menyukai Peeta. Dan ketika Peeta menyatakan cintanya pada Katniss dalam wawancara Hunger Games, Katniss tahu seluruh hati Panem bersimpati pada kisah cinta mereka—pasangan yang tak mungkin bisa bersatu. Jadi sebisa mungkin Katniss berperan menjadi kekasih yang baik. Dan Peeta mau melakukan apapun untuk melindungi Katniss agar tidak terbunuh dalam The Hunger Games.

Haymitch, salah satu pemenang Hunger Games yang sekarang jadi orang tak berguna, selalu mabuk dan tak sadarkan diri. Namun Haymitch satu-satunya mentor yang bisa mereka andalkan untuk bertahan hidup dalam permainan ini. Menjaga mereka dari luar arena dengan cara mencari sponsor untuk mereka berdua.

Dst.. yang menurut saya karakternya dominan namun dikorbankan dengan semena-mena. Lebih baik tidak perlu saya ulas disini karena mereka jauh lebih lovable kalau anda membacanya sendiri.


The Bitter Part

Berawal dari review Natha yang oke banget tentang buku ini dan banyaknya hashtag di twitter yang mengelu-elukan novel ini sebagai #bacaanwiken paling recommended mau nggak mau saya jadi penasaran. Nah, setelah melalu perjuangan keliling Madiun, akhirnya saya menemukan novel ini. Tinggal satu pula stoknya. Plastiknya sobek bagian atas cover halaman bukunya. Kotor bgt karena stoknya tinggal satu edisi tersisa. Dan bindingnya jelek karena halaman tengahnya lepas. Geez. Tapi eh tapi nggak boleh komplen, karena ini cuma satu-satunya buku yang bisa saya temukan.

Dan setelah baca, ternyata...

Exhilarating! Haha. Perpaduan action, adventure, romance, sci-fi, fantasy dan thrill yang sangat mengasyikkan. Dengan POV orang pertama—Katniss yang dingin dan pragmatis terasa menenangkan. Karena kita sudah biasa disuguhi heroine yang biasanya lovable dan sensitif.

Yang menyenangkan dari karakter-karakter Suzanne adalah adanya pertukaran pengkategorian gender. Dimana heroine kita, Katniss, sebagai anak perempuan, lebih maskulin (pandai berburu, memastikan keluarganya mendapat makan dan secara karakter, sangat dingin dan susah didekati) namun tetap sensitif (melindungi dan mengayomi Rue). Disisi lain, Peeta sebagai hero-nya, anak bungsu pemilik toko roti yang selalu kenyang tiap malam dan runner-up dalam pertandingan gulat (pemenang pertamanya, kakak lelakinya) namun perasa, pandai bicara, sangat memahami Katniss dan suka sekali menghias kue.

Love-line dalam cerita ini unik. Karena nggak ada kisah cinta menye-menye yang tipikal. Justru Suzanne meramu romance yang sedikit rumit yang penuh prasangka dan penyangkalan. Karena tokoh utama kita disini dingin dan susah membuka hati. Peeta yang mengaku menyukai Katniss selalu hangat dan sangat melindungi Katniss. Sampai Katniss sendiri tidak yakin akan perasaannya terhadap Peeta karena karakter pragmatisnya hanya menyisakan insting bertahan hidup. Ia meragukan kebaikan-kebaikan Peeta yang menurut saya sangat logis karena Hunger Games hanya menyisakan satu pemenang. Jadi Katnis selalu menyiapkan hati jika suatu saat ia terpaksa membunuh Peeta.

Kemudian, ditengah tekanan perburuan nyawa para peserta, Suzanne sukses memasukkan sisi humanis di setiap karakternya. Dimana Katniss dan Peeta serta beberapa karakter lainnya tidak mau kehilangan jati diri mereka sendiri sebagai manusia dalam permainan tersebut sementara disisi lain, peserta lainnya terlalu larut dalam memenangkan pertarungan itu—membunuh dianggap sebagai suatu kebanggaan, dst. Bahkan berkali-kali terjadi pertentangan batin dalam diri Katniss atas keputusannya membunuh.

Dari kedalaman pikiran Katniss, dapat kita rasakan adanya tekanan berat yang membuat Katniss stres, delusional dan hampir depresi sehingga Suzanne sukses membuat mengaduk emosi. Tentunya tetap dalam kadar ringan karena bagaimana pun ini buku untuk Young Adults—meskipun kesadisannya cukup bikin miris. Namun disinilah poin plus buku ini, sisi humanis dan realitisnya yang membuat buku ini menarik. Dan romance yang dieskplore dari sudut lain menurut saya original sekali.  

Kabarnya tahun depan film The Hunger Games akan segera release dengan Jennifer Lawrence (yang sempat main juga di X-Men: First Class) sebagai Katniss dan Josh Hutcherson (child actor, prodigy for fantasy and action movie) sebagai Peeta.  Dengan berat hati saya beri nilai 4 bintang saja, karena satu alasan pasti bahwa buku ini terlalu nikmat untuk diakhiri dan bahwa saya terlalu sakit hati karena ternyata buku ini masih berseri. Ouch!


My review of the Series's List:
1. The Hunger Games
2. Catching Fire
3. Mockingjay

 

Label

#LERB (7) 19-Nineteen (2) 49 Days (23) A Gentleman’s Dignity (1) Action (8) Adventure (19) Agen Bola PENIPU (1) Agoeng Nadh (1) Ajip Rosidi (1) Aliens (3) Amanda Ashby (1) Amore (3) Antivirus (3) Apocalyptic (9) Arang and the Magistrate (1) Astrid Zeng (3) Baby Faced Beauty (4) Baca blogspot (3) Baca Cerita Drama korea (34) BBI (8) Behind The Scene 49 Days (15) Behind the scene Marry me mary (1) Belanda (1) berita (4) BIG (5) Biografi (1) Books in English Challenge (4) C REAL (1) C-Real (1) can you hear my heart (5) Cerita Abunawas (8) Challenge (7) Character Thursday (1) Cheat Lost Saga (6) Cheat PB (1) Chicklit (2) Childrens (3) China (2) chit-chat (9) Choi Daniel (1) Choi Min Ho (1) Chris Dyer (1) Christina Tirta (1) City Hunter (16) Classic (5) Competition (2) Contemporary (6) Contest (2) Crissy Calhoun (1) Cultural (7) Daftar isi (1) Daniel Choi (1) Death (3) Delirium (1) Djokolelono (1) download (9) Download Film (1) Download IDM Terbaru (1) Download Kpop (3) Dr. Jin (1) Drama (8) Dream High (4) Dream High 2 (7) Dystopia (11) Earthsea Cycle (1) Eugene (2) Eun Jung (1) EXO (1) Fairies (1) Family (2) Fantasy (27) Feby Indirani (1) Film baru (1) Flower Boy Ramyun Shop (5) Flower Boy Ramyun Shop cute teaser (2) Francisca Todi (1) Gado - Gado (5) gambar lucu (1) game (1) game hp (2) Gayle Forman (2) Giveaway (8) Glorius Jae In (1) Glory for Jane (1) Golok Pembunuh Naga (5) Goo Hara (2) Goo Hye Sun (1) Goodbye Miss Ripley (2) Han Hyo Joo (1) Hanakimi korea (3) Header (3) Heartstrings (48) Heartstrings behind the scene (9) High Kick 2 (1) High Quality Dream High 2 (6) Historical Fiction (4) Holocaust (2) Horror (2) Humor (7) Hunger Games (7) Hyorin (1) If I Stay (2) Ika Natassa (3) Ilana Tan (3) Im Joo-hwan (1) indehost (2) Indonesia (16) info (3) IU (9) James Patterson (1) Jane Austen (1) Jang Geun-suk (5) Jang Nara (1) Jepang (2) Jiyeon (3) Jo Hyun Jae (4) John Boyne (1) Jules Verne (1) Jung Il Woo (12) Jung Yong Hwa (1) Jung Youn Hwa (3) Just-For-Fun-RC (2) Karla M. Nashar (1) Ken Grimwood (1) Kim So Eun (3) Kim Soo Hyun (1) Kimi ni todoke/From Me To You (1) kontes Seo (7) Korea (6) Korean Movie (2) Krystal (1) Kunci Jawaban (1) L.J. Smith (2) La Mian (1) Lauren Oliver (1) Lee Jin Ki (3) Lee min ho (11) Lee Yo won (2) Lia Indra Andriana (5) Lie To Me (26) Lorien Legacies (2) Love rain (1) lucu (3) M.G. Harris (2) Maggie Tiojakin (1) Magic (3) Man of Honor (2) Man of Honor ost (3) Marc Levy (1) Marry me Mary (2) Mary Kay Andrews (1) Mary Rodgers (1) Mason Moon (1) Me too flower (1) Meg Cabot (1) Metropop (8) Moammar Emka (1) Moon Geun Young (6) Music (3) My Princess (1) Mystery (5) Myth (2) Myung Wol the Spy (1) Name In A Book Challenge (6) Naruto shippuden (5) Ninit Yunita (1) Non-Fiction (7) Olahraga (4) Onew (31) Operation Proposal (9) Operation Proposal Episode (2) Orizuka (2) Ost 49 Days (4) Ost City Hunter (5) Ost Dream High 2 (9) Ost flower boy ramyun (3) Ost Heartstrings (17) Ost Lie To Me (8) ost poseidon (3) Paranormal (10) Park Min Young (6) Park Shin Hye (5) Penerbit Andi (1) Penerbit Atria (1) Penerbit Authorized Books (1) Penerbit Avon Books (1) Penerbit Bentang (1) Penerbit Buku Katta (1) Penerbit Bukune (1) Penerbit Elex Media Komputindo (1) Penerbit Escaeva (1) Penerbit Gagas Media (4) Penerbit Gradien Mediatama (3) Penerbit Gramedia (27) Penerbit HarperCollins (2) Penerbit Haru (3) Penerbit Mahda Books (1) Penerbit Matahati (3) Penerbit Mizan (6) Penerbit Nulisbuku (1) Penerbit Pustaka Jaya (1) Penerbit Qanita (1) Penerbit Scholastic (1) Penerbit Serambi (2) Penerbit Terakota (1) Penerbit Ufuk Press (2) Perancis (2) Pittacus Lore (3) Poseidon (11) Prediksi Skor (2) Pretty Little Liars (1) Preview Dream High 2 (4) Princess Man (1) PROFILE PEMAIN BOYS BEFORE FLOWERS (1) Queen In-hyun’s Man. (4) Raja gombaL (1) Retni SB (1) Ripley (2) Romance (51) Rooftop Prince (3) Running Man episode (2) Salamander Guru and the Shadows (2) Sara Shepard (1) Scene City Hunter (3) Science Fiction (19) Scott Westerfeld (3) Sherlock SHINee (6) SHINee (1) Short Stories (4) Simone Elkeles (1) Sinopsi Man of Honor (1) sinopsis (70) Sinopsis 19-Nineteen (2) Sinopsis 49 days (2) Sinopsis Dream High 2 (14) Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop (24) Sinopsis Heartstrings (26) Sinopsis Lie To Me (17) Sinopsis Man of Honor (14) Sinopsis Operation Proposal (2) Sinopsis Poseidon (2) Sinopsis The Musical (1) smadav 90 pro (1) software (9) Song Ji Hyo (1) Song Joong Ki (1) Stefiani E. I. (1) sub indo (2) Supernatural (8) Suzanne Collins (7) Suzy (1) Taiwan (1) Tatiana De Rosnay (1) Teaser Tuesdays (10) Teenlit (2) tempat add bookmark (1) The Avengers 2012 (1) The Greatest Love (1) The Joshua Files (2) The Moon That Embraces The Sun episode (14) The Musical (1) The Thorn Birds episode (25) The Vampire Diaries (3) Threes Emir (1) Thriller (4) Time Travel (2) Tips SEO (1) tips trick (7) To liong to (4) Travelogue (5) uang (1) Uglies (3) Ursula K. Le Guin (1) US (27) Vampires (3) Virginia Novita (1) W. Somerset Maugham (2) War (2) Warrior Baek Dong Soo (8) Warrior Baek Dong Soo ost (2) web hosting (1) what' up (1) Widget Blog (1) Windy Ariestanty (1) Wishful Wednesday (2) Won Bin (1) Wooyoung (1) Yoo Seung ho (5) Yoon Eun Hye (2) Yoon Shi Yoon (1) Yoona SNSD (1) You are into me (1) You fell in love with me (1) You Have Fallen For Me (1) Young Adult (37) Yudhi Herwibowo (1) Zodiak (1)
 

Gudang Sinopsis Drama Korea Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger