Karena Hee Joo pulang telat malam ini, ibunya menunggu tepat di depan rumah.
Ibu Hee Joo terkejut saat melihat Hee Joo pulang diantar oleh Joon Hee.
"Han Hee Joo." sentak ibu Hee Joo.
"Ibu."
Dengan polosnya, Joon Hee memperkenalkan diri. "Halo, Aku pac..." sebelum mengatakan kata pacar, Hee Joo langsung memukul kepala Joon Hee.
"Berhenti berbicara! Hee Joo, cepat masuk." seru ibu Hee Joo.
Joon Hee bertanya pada Hee Joo, "Eonni, ibumu tampak marah.!"
Buat Hee Joo sangat sulit buat mengucapkan terimakasih pada Joon Hee. "Hari ini, Terima kasih." ucap Hee Joo dengan suara pelan.
"Apa?" tanya Joon Hee.
"Aku ingin mengucapkan terima. . ." Hee Joo menghentikan kata-katanya. "Pergilah. Kau tidak akan menemuiku lagi kan?"
Joon Hee menggeleng, "Tidak, aku akan terus menemuimu."
Yay, piggy back..
"Pegang erat-erat, atau Kau akan jatuh." kata Lee Shin pada Gyu Won.Lee Shin mengantarkan Gyu Won sampai ke rumah.
Kakek berterimakasih pada Lee Shin dan mengomel pada Gyu Won yang tertidur pulas..
Sesampainya Lee Shin di Rumah.
Lee Shin masih tetap mengembangkan senyum manisnya saat tiba di rumah.
Dan melihat hal itu, ibunya jadi penasaran, apa yang sedang terjadi pada anak kesayangannya itu.
"Kau sepertinya sedang berbahagia hari ini. Saat kau tersenyum, Kau terlihat sangat tampan." kata Ibu Lee Shin.
"Hyeon Jeong mana?" Lee Shin menanyakan adiknya.
"Di kamarnya. Dia habis berbicara dengan teman-temannya di telepon selama lebih dari satu jam. "
"Aku akan ke kamarku dulu." jawab Lee Shin. Shin. Melegakan sekali bisa melihatmu tersenyum seperti itu.
Pagi harinya....
"Gadis bodoh. Bagaimana bisa, kau pulang dengan keadaan mabuk seperti itu." omel kakek.
"Maafkan aku." jawab Gyu Won.
"Apa kau tidak tau, bagaimana bahayanya berada diluar dalam keadaan mabuk. Kau bahkan pulang dengan seorang pria."
"Siapa?" Gyu Won sama sekali engga ingat kejadian piggy back semalam.
"Mahasiswa yang tinggal di sebelah rumah!"
"Mahasiswa yang tinggal di sebelah. Lee Shin?" Gyu Won sedikit mengingat kejadian semalam. "Lee Shin, bodoh! Ah! Apa yang harus aku lakukan? Aku harus pergi dengan cepat sebelum aku bertemu dengannya." Gyu Won langsung bergegas merapikan dirinya, tanpa mempedulikan kakek.
"Hei, gadis ini. Sebelum Kau pergi, makan sup rumput lautnya dulu." kata kakek.
"Aku tidak ingin memakannya kakek. " jawab Gyu Won.
"Ah, ini. . . Hanya untuk membuat bubur ini, kau membuat pria tua ini hampir pingsan."
Gyu Won mencoba menghindari Lee Shin.
Tapi mustahil. haaha..
Lee Shin secara eksklusif (??) menunggu Gyu Won keluar dari rumahnya.
"Apakah Kau baik-baik saja?" tanya Lee Shin.
"Oh, aku terlambat masuk kelas. Maaf." Gyu Won mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Kau benar-benar mabuk." ungkap Lee Shin.
"Huh, mabuk? Aku tidak berpikir kalau aku semalam mabuk." Gyu Won mengelak. "Benarkah aku mabuk?"
"Aku harus memakai 3 botol salep karena pinggangku terasa sakit." jawab Lee Shin.
"Apa? 3 botol." Gyu Won terkejut mendengarnya. Segitu beratkah Gyu Won, sampai Lee Shin harus menghabiskan 3 botol obat salep (???)
Seok Hyeon meminta maaf, "Maafkan aku, Yoon Soo."
"Aku tidak peduli."
Seok Hyeon mencoba menghentikan Yoon Soo. "Tapi aku peduli. Dan, aku tidak pernah berpikir Kau seperti itu. Hee Joo dan Kau berbeda. Siapa yang berani untuk berpikir kalau Jeong Yoon Soo sama seperti boneka. Aku sudah memikirkannya, dan aku rasa, kau benar. Aku harus menghargai bakatnya. Ya, aku mengerti. . . Mari kita makan bersama nanti."
"Kau mulai lagi, selalu berusaha menghindari topik itu." ucap Yoon Soo seraya tersenyum.
Secara pribadi, Ibu Hee Joo menemui profesor Im.
"Kita akan mendapatkan orang-orang yang lebih berbakat kalau kita membentuk tim yang baru dan tidak lagi bergabung dengan tim dari Seok Hyeon." kata profesor Im.
"Biar aku katakan ini lagi, apa gunanya membuat sebuah tim baru, jika Lee Gyu Won sudah menjadi bintang dan menjadi pembicaraan banyak orang. Setelah semua yang terjadi, bagaimanapun juga Hee Joo harus menjadi yang terbaik." ungkap Ibu Hee Joo penuh ambisi.
"Sejak awal, dia sudah menjadi pusat perhatian." kata profesor im.
Ibu Hee Joo menimpali, "Jika tidak, maka Kau tidak akan duduk di kursi professormu lagi. Kau tidak perlu melakukan apapun. Aku ingin gadis itu, Lee Gyu Won, lenyap. Dalam produksi ini, aktris utamanya hanya putriku, Hee Joo. Paham?"
Hari ini adalah hari ulang tahun Gyu Won.
Happy birthday!! Gyu Won. ^^
Karena hari ini, hari special Gyu Won. Teman-teman Gyu Won dari windflower menyiapkan kejutan secara diam-diam untuk Gyu Won.
Aneh, Gyu Won sendiri pun lupa kalau hari ini adalah ulang tahunnya.
Ayah Gyu Won mengirim pesan ucapan selamat ulang taun untuk Gyu Won.
Putriku, happy birthday. Aku sudah membeli hadiah untukmu,
aku akan kirimkan di akhir pecan ini.
Gyu Won jadi teringat kakeknya,
"Ahh! Jadi itu kenapa pagi ini Kakek membuatkanku sup rumput laut!"
Lee Shin juga engga mengetahui kalau hari ini adalah hari ulang taun Gyu Won.
Lee Shin membawa banyak buku lalu menghampiri Gyu Won.
"Apa?" tanya Gyu Won saat Lee Shin datang.
"Rangkumkan semua buku ini untukku. Ini terlalu banyak. Bahkan aku tidak mengerti samasekali dengan apa yang dijelaskan di dalam buku ini, aku tetap tidak mengerti." suruh Lee Shin.
"Aku juga sedang sibuk." jawab Gyu Won.
"Apa? Baiklah, aku akan meminta professor untuk menggantikan orang lain untuk mengajarkanku tentang musik tradisional." ancam Lee Shin.
"Apa?"
"Selesaikan semua ini, malam ini juga. Aku akan menunggumu di ruang band."
Gyu Won mengeluh, "Bagaimana aku bisa menyelesaikan semua ini? Tidak mungkin! Mustahil."
"Mustahil? Kalau kau bilang mustahil, kau pikir, kejadian kemarin malam juga mustahil?" jawab Lee Shin. haha.
"Setidaknya kau berkata dengan sopan padaku? Dasar bodoh." desis Gyu Won saat Lee Shin pergi meninggalkannya.
Dari kejauhan Lee Shin masih tetap memperhatikannya Gyu Won.
Aigoo.
Di rumah...
Setelah berpikir lama, Kakek akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan direktur Seok Hyeon.
Gyu Won mengerjakan apa Lee Shin perintahkan. Ia merangkum banyak buku yang Lee Shin berikan.
Saat jam latihan, Gyu Won datang untuk memberikan resumenya pada Lee Shin.
"Ini! Semuanya pada dasarnya sama, Kau masih perlu membaca buku-buku yang lain, ini hanya ringkasannya saja." Gyu Won memberikan resumenya pada Lee Shin.
"Bagus." gumam Lee Shin saat membuka lembar demi lembar dari resume itu.
Kemudian perhatian Lee Shin langsung tertuju pada Gyu Won yang tengah membenarkan senar gayageumnya.
Karena ingin tahu, Lee Shin bertanya "Apakah Gayageum juga perlu disetel seperti gitar?"
Dan latihan pun dimulai..
Sang kakek datang untuk melihat Gyu Won.
Di pertengahan musik, kakek berkomentar,
"Ini. . . ini, Gayageum perlu lebih menonjol dalam bagian ini."
Kakek lalu mendiskusikan kalau dirinya akan membantu dalam pembuatan musiknya.
"Bagaimana? Kau mencoba untuk menggabungkan musik tradisional dengan musik luar, jadi bagaimana bisa aku hanya melihat tanpa melakukan apapun Bagaimana? Haruskah aku datang seminggu sekali untuk membantu?" tanya kakek.
Dengan canggung Seok Hyeon menjawab, "Kau seorang profesional, tapi anak-anak ini hanya amatir, jadi. . . Kau benar-benar tidak perlu melakukan itu"
Kakek menjawab, "Ah, itu sebabnya aku mengatakan bahwa aku akan membantu. Katakan saja jika Kau tidak ingin aku ikut campur."
Seok Hyeon langsung menjawab, "Tidak, itu. . ."
"Ini beres. Aku adalah penyanyi Pansori yang terkenal, Lee Dong Jin. Semuanya akan beres di tanganku." jawab kakek.
"Kami merasa sangat terhormat dengan semua itu." jawab Seok Hyeon.
Tiba-tiba kakek bertanya, "Apakah Kau punya pacar?"
"Apa?"
"Gyu Won, kita akan membeli minuman. Tunggu di sini. " teman-teman Gyu Won sengaja meninggalkan Gyu Won bersama Lee Shin. Mereka juga sengaja mematikan lampu ruang latihan.
"Apa. . . mereka semua pergi? Apa ini? Kenapa lampunya mati?" Gyu won panik.
Engga lama kemudian, terdengar suara nyanyian. Gyu Won tersenyum dan ia sangat terharu karena teman-temannya ingat hari ulang tahunya.
"Selamat ulang tahun! Lee Gyu Won. Selamat ulang tahun,"
"Happy birthday!"
"Bagaimana kalian tahu?" tanya Gyu Won.
"Cepat, tiup lilinnya, eonni." suruh Joon Hee.
Gyu Won lalu meniup lilinnya tanpa make a wish terlebih dulu.
"Terima kasih! Oh, kuenya dalam bentuk manusia salju! Ini benar-benar cantik. Ini lezat."
"Haruskah kita menggoda gadis yang berulang tahun?" tanya salah seorang teman Joon Hee.
"Menggoda gadis yang berulang tahun."
"Seperti ini." teman Joon Hee, menempelkan cream kue pada pipi Gyu Won.
Gyu Won tertawa.
Gyu Won punya sasaran lain sekarang.
Siapa lagi kalau bukan Lee Shin.
"Tunggu. Lee Shin adalah satu-satunya orang yang belum kita kerjai." kata Gyu Won.
"Jangan." tolak Lee Shin yang sedari tadi diam.
"Kemarilah!" bujuk Gyu Won.
Lee Shin berlari menghindari Gyu Won, "Jangan lakukan itu. - Jangan lakukan itu!"
"Ayo sini!"
Yang lainpun tertawa melihat Gyu Won mengejar-ngejar Lee Shin.
Windflower dan Stupid band pulang lebih dulu dari Gyu Won dan Lee Shin.
Lee Shin berkata pada Gyu Won, "Lee Gyu won selamat ulang tahun."
Dan saat menuruni anak tangga, kaki Gyu Won terkilir dan ia langsung tergelincir.
Gyu Won mengeluh kesakitan..
Lee Shin panik total.
Semua teman-teman Gyu Won langsung menghampiri Gyu Won.
Gyu Won langsung dibawa ke rumah sakit.
Kakek tengah menceritakan tentang sejarah hidupnya, yang super duper boring.
Tapi, Seok Hyeon berusaha untuk mendengarkan cerita kakek, walaupun dirinya benar-benar engga menyukai apa yang kakek ceritakan.
Mereka berbeda zaman.. hhahaa
Lalu, Seok Hyeon mendapat kabar dari Lee Shin yang langsung menelponnya.
Lee Shin memberitahukan Seok Hyeon dan kakek tentang Gyu Won yang masuk rumah sakit.
Kakek dan Seok Hyeon segera menuju rumah sakit yang dimaksud.
"Lee Gyu Won." panggil kakek khawatir. "Gyu Won, bagaimana bisa Kau menyakiti diri sendiri seperti ini?"
Gyu Won engga ingin melihat kakeknya kesal, "Bukan hal yang serius, hanya terjatuh. Aku tidak patah tulang. Aku baik-baik."
"Kau bukan anak kecil lagi. Bagaimana Kau bisa jatuh tanpa alasan? Apa yang akan kita lakukan jika Kau juga menyakiti wajahmu sendiri?" jawab kakek.
Tiba-tiba Lee Shin meminta maaf, "Maafkan aku."
"Apa? Tidak, Tidak.. aku jatuh dari tangga karena ulahku sendiri. Ini tidak ada hubungannya dengan Lee Shin." jawab Gyu Won mencoba melindungi Lee Shin.
"Jadi, cedera ini tidak serius?" tanya Seok Hyeon.
"Itu benar." jawab Gyu Won.
Tapi Lee Shin mengatakan hal yang sebenarnya, "Dokter mengatakan ia terkilir kakinya, dan patah tulang rusuknya. Dia perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari."
Kakek marah bercampur khawatir mendengar hal itu, "Ya! Kau menyebut ini 'tidak serius' Lee Gyu Won?!"
"Apakah Kau benar-benar baik-baik saja?" tanya profesor.
"Ya, aku baik-baik." jawab Gyu Won.
Gyu Won dibawa ke ruang rawat inap. Lee Shin masih menemani Gyu Won, sedangkan kakek dan Seok Hyeon kembali pulang untuk mengambil kebutuhan Gyu Won.
"Apakah Kau haus?" tanya Lee Shin khawatir.
"Tidak, aku baik-baik." jawab Gyu Won.
"Apakah itu terasa sakit?" tanya Lee Shin lagi.
"Sedikit."
"Ceritakan lelucon lucu untukku. Apa kau tidak punya cerita lucu? Terakhir kali, Kau bilang kau tau banyak tentang cerita lelucon-lelucon lucu. Ceritakan satu untuku." pinta Gyu Won.
Lee Shin pun menceritakan satu cerita yang menurutnya lucu, "Apakah Kau tahu mengapa aku takut minyak wijen?" tanya Lee Shin.
"Kau takut? Mengapa?"
Lee Shin tersenyum, "Karena aku Acrophobia-takut ketinggian." Lee Shin menertawai leluconnya sendiri. Ini termasuk dari Lelucon homophonic.
Tapi Gyu Won hanya terdiam mendengarnya. Melihat Gyu Won yang sama sekali engga terhibur dengan cerita lucunya, Lee Shin menceritakan cerita lucu yang lainnya."Lalu. . Apakah Kau tahu di dunia ini telepon apa yang menakutkan ?" tanya Lee Shin.
"Apa itu?"
Lee Shin menjawab, "Sebuah telepon nirkabel."
Penjelasan :
(Lelucon homophonic)
[ Museo = MENAKUTKAN
Museon = WIRELESS]
Tapi, setelah Lee Shin keluar dari ruang tempat Gyu Won di rawat.
Gyu Won tertawa terbahak, menertawai lelucon yang baru saja dibuat oleh Lee Shin.
Seok Hyeon memberitahukan pada kakek, kalau dirinya akan kembali ke rumah sakit untuk menjaga Gyu Won.
Dan kakek harus tetap berada di rumah.
Gyu Won tertidur.
"Dia tertidur?" tanya Seok Hyeon yang baru saja datang.
"Dia tertidur setelah minum obat penghilang rasa sakit." jawab Lee Shin.
"Kau bisa pulang sekarang." kata Seok Hyeon.
Lee Shin menolak, "Tidak, aku akan tetap di sini."
"Aku saja juga sudah cukup. Bus terakhir akan segera tiba, kau harus cepat-cepat pulang."
"Aku bisa naik taksi kembali." jawab Lee Shin.
"Anak ini, mengapa kau tidak mendengarkan perkataanku."
"Apakah Kalian berdua anggota keluarganya?" tanya perawat yang datang untuk mengetahui kondisi Gyu Won.
"Tidak, kami bukan keluarganya."
"Kalau begitu, sebaiknya kalian berdua bisa meninggalkan pasien ini. Perawat akan menemaninya." jawab sang perawat.
"Sudah malam, aku akan mengantarkanmu pulang." kata Seok Hyeon.
"Nevermind." jawab Lee Shin.
"Oke.Bagaimana kalau kita minum kopi dulu sebelum pulang?"
"Apakah Kau sangat khawatir? Tidak patah tulang, dia akan baik-baik saja setelah beberapa hari istirahat. Gyu Won anak yang kuat. Aku yakin dia akan cepat sembuh." ujar Seok Hyeon.
"Dia mungkin tidak sekuat yang Kau pikirkan." jawab Lee Shin.
Seok Hyeon menanggapi, "Pokoknya. . . Aku harus melihat kalian berlatih untuk pementasan. Aku mendengar dari Profesor Hung bahwa ia memberikan tugas padamu untuk membuat lagu penutup."
"Itu benar." jawab Lee Shin.
Seok HYeon menjelaskan, "Kau tau, Komposer asli juga agak sulit untuk menanganinya, tapi dia, dia tidak memiliki pengetahuan banyak dalam musik tapi masih bertindak seperti dia tahu segalanya. Benar-benar merupakan tipe orang yang membuat orang lain lelah." ucap Seok Hyeon menceritakan seseorang.
"Siapa?" tanya Lee Shin.
Seok Hyeon menunjuk dirinya sendiri, "itu Aku. Kau gugup? Aku itu benar-benar orang yang sulit untuk ditangani. "
"Gyu Won sangat membantumu?" tanya Seok Hyeon.
"Ya." jawab Lee Shin.
"Benar-benar hebat! Hubungan antara Kau dan Gyu Won, tampaknya telah membaik! Apakah Gyu Won seolah-olah memberimu kekuatan? Gyu Won, gadis itu. . . . . . memiliki kekuatan untuk membuat hati orang lain menjadi lunak. Mampu menggerakkan orang lain secara emosional. Dia bahkan bukan seorang peri bunga."
Sebelum pulang, keduanya pergi untuk melihat keadaan Gyu Won.
Pagi harinya..
Gyu Won engga ada di ruangannya.
Lee Shin mencari Gyu Won dan menemukannya.
"Oh, Kau datang. Bahkan, Kau tidak perlu datang. Aku benar-benar baik-baik saja. Aku tidak merasa sakit sama sekali. Ini bukan salahmu, Kau tidak perlu khawatir." jawab Gyu Won panjang lebar.
Lee Shin menunjukkan resume yang Gyu Won berikan, "Aku masih tidak mengerti setelah membaca catatanmu ini, jelaskan padaku.."
"Oh, Kau datang untuk itu saja??"
Gyu Won mencoba menjelaskan resumenya, "Apa pun itu, satu hal yang harus kau ingat. Inti dari musik tradisional dibagi menjadi tiga pengaturan utama. Dengan menghapus salah satu dari tiga komponen itu, maka akan berpengaruh pada komponen lainnya, sementara itu juga kau bisa membuat suatu pengaturan baru yang dialokasikan dari komponen yang sudah dihapus. Ketika kita bermain dalam pendekatan ini, kita dapat mencapai apa yang disebut Hukum dalam musik tradisional. Apakah Kau memahami apa yang aku katakan?"
Lee Shin menggeleng, "Tidak, aku tidak mengerti."
"Aku sudah menjelaskan padamu tiga kali." keluh Gyu Won.
"Penjelasanmu benar-benar sangat membosankan. Aku tidak bisa terus meneruskan mendengarkannya." jawab Lee Shin yang menahan senyumnya. Kali ini, Lee Shin berhasil mengerjai Gyu Won. haha.
"Baiklah, aku akan menjelaskannya sekali lagi, Dalam musik tradisional, tiga dari satu komponen utama. . .Ah, Karena kau, aku jadi kacau. Pokoknya, inti dari musik tradisional dibagi menjadi 3 pengaturan utama, dengan menghapus salah satu sepertiga dari komponen. ." Gyu Won melanjutkan penjelasannya.
Teman-teman Gyu Won berencana datang untuk menjenguk Gyu Won.
"Huh! Masih bisa tidur, dan nyenyak pula. Diulang tiga kali, namun masih tidak mengerti." kesal Gyu Won saat melihat Lee Shin tertidur.
Teman-teman Gyu Won datang, "Eonni." panggil Joon Hee.
" Gyu Won! Apakah kau terluka?"
"Apakah Kau merasa baik-baik saja?"
"Hyeong, mengapa kau di sini? Kau sangat egois datang ke sini sendirian, Kapan kau datang?" tanya Joon Hee.
Lee Shin langsung menunjukkan resumenya, "Aku datang karena ini."
Daann..
Pesta kembang api pun dimulai..
Pesta kembang api terhenti karena petugas keamanan datang.
Teman-teman Gyu Won berlarin untuk menghindari petugas keamanan.
Lee Shin membawa Gyu Won untuk bersembunyi dari petugas keamaanan.
"Kita hampir saja tertangkap. Kau bekerja keras hari ini. Kau pasti merasa lelah?" ucap Gyu Won.
"Untungnya kita tidak tertangkap." jawab Lee Shin.
"Itu benar. Jika kita tertangkap, kita pasti akan dihukum habis-habisan." jawab Gyu Won seraya tersenyum mengingat teman-temannya yang juga ikut berlarian menghindari petugas keamanan.
"Mmm?"
"Tentang kau yang menyukaiku. . . jangan menyerah." ungkap Lee Shin.
Lee Shin mengulang kata-katanya dengan lebih pelang, "Tentang kau yang menyukaiku. . . Aku mengatakan padamu untuk tidak menyerah."
Liat langitnya...
Bersamaan dengan Lee Shin mengungkapkan perasaannya, kembang api cantik langsung menghiasi langit..
So sweet.
bersambung...