Chun Jung Myung
as
Kim Young Kwang
Park Min Young
as
Yoon Jae In
Lee Jang Woo
as
Seo In Woo
Setengah dari episode 1 masih seputaran flashback tentang masa kecil tokoh pemain utama. Akar permasalahannya di jelasin di awal episode, berbeda sama poisedon yang pendekatan flashbacknya masih berupa puzzle kotak-kotak. That means kalau kita nonton Poisedon sepotong-sepotong bakal engga ngerti jalan ceritanya.
The man of honor di produksi sama PD Baker King Kim Tak Gu. Tapi ratingnya masih belum semulus Baker King Kim Tak Gu, The man of honor cuma dapet 8 persen di rating. Dibanding sama Poseidon yang cuma 6 persen. Saya milih The Man of Honor. Meskipun harus meninggalkan ketampanan Siwon oppa. hahahha.. Ignore kalau saya pernah bilang saya engga suka Park Min Young :p
Episode 1 Man of Honor :
Seo In Woo (Lee Jang Woo) dan Kim Young Kwang (Chun Jung Myung), perbandingan antara langit dengan bumi. Seo In Woo bertanding baseball di tengah gemuruh fans yang menjerit-jeritkan namanya. Sedangkan di tempat lain, Kim Young Kwang (Chun Jung Myung) bertanding di lapangan kosong.
Kim Young Kwang memang bukan tandingan Seo In Woo, tapi segenap jiwa raganya mengatakan kalau ia harus mengalahkan Seo In Woo. Bagaimanapun caranya? Berpikir seperti itu di saat tengah bertanding, membuat Kim Young Kwang menjadi tidak fokus. Beberapa kali bola melesat dan engga satu kali pun ia berhasil memukul bola dengan tepat.
Sang pelatih pun geram, ia segera memanggil Young Kwang. Memperingatinya kalau ia hanya memiliki waktu 2 bulan untuk berhasil di lapangan, kalau tidak, mau tidak mau Young Kwang harus keluar dari lapangan.
Dengan polosnya, Young Kwang meyakinkan pelatih kalau ia akan bermain lebih baik. Kenapa? Karena ia adalah KIM YOUNG KWANG, seseorang yang bisa melakukan homerun special.
Kim Young Kwang geram saat pelatih membawa-bawa nama Seo In Woo, pemain terbaik di Dragon Team dan selalu berhasil membawa kemenangan di tim. Kim Young Kwang kembali meyakinkan pelatih kalau ia akan menjadi yang terbaik.
Kim Young Kwang kembali masuk ke arena pertandingan, kali ini otaknya masih memutar kilasan balik kenapa ia bisa berada di stadiun kosong itu dan bermain tanpa adanya sporter. Alasan apa lagi kalau bukan karena Seo In Woo.
Pertengkarannya beberapa waktu lalu dengan Seo In Woo membuat Kim Young Kwang mesti turun beberapa peringkat dan keluar dari tim Dragon inti. Hampir mirip sama kisahnya Siwon di poseidon ya? Siwon juga turun peringkat di kepolisian laut gara-gara satu kasus. :)
Sebelum memukul bola yang kesekian kalinya, Kim Young Kwang meyakinkan dirinya kalau ia bisa menjadi yang terbaik, ia hanya harus memfokuskan dirinya dan saat ia mengayunkan tongkatnya... Lucky.. Kim Young Kwang berhasil memukul bola itu. Semua tim bersorak, dan ia mulai berlari ke sisi aman baseball.
Sayangnya, Kim Young Kwang dan Seo In Woo berada di situasi yang buruk. Di waktu yang bersamaan dan di tempat yang berbeda, BAM!!! Keduanya tertimpuk bola yang mereka pukul. Cool... Keren ya kalau di kehidupan nyata ada beberapa peristiwa yang terjadi secara bersamaan di tempat yang berbeda.
Kim Young Kwang terjatuh dan mulai engga sadarkan diri, sama halnya dengan Seo In Woo, hidungnya berdarah dan ia tergeletak engga berdaya.
Di saat genting seperti itu, Kim Young Kwang masih sempat memikirkan kenapa dan alasan apa ia bisa terlibat pertandingan baseball itu. Apa alasan utamanya ia menekuni olah raga yang sama sekali engga ia sukai. Kenapa ia harus bersusah payah bersaing dengan Seo In Woo yang pada dasarnya bukan tandingannya. Kenapa dan kenapa.. Sampai di kedipan mata terakhirnya, ia baru menyadari, kalau semuanya karena "gadis itu."
"Semua dimulai karena hal itu, saat aku pertama kali bertemu dengannya." kata-kata Kim Young Kwang membawanya kembali ke masa kecilnya.
Kim Young Kwang kecil tertidur di mobil dan ayahnya membangunkannya. Mereka sudah sampai ke tempat tujuan mereka, sebuah rumah mewah besar dan semua orang di tempat itu tengah sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun untuk Yoon Jae In. Ayah Kim Young Kwang bekerja sebagai supir untuk keluarga Yoon Jae In.
Ibu Yoon Jae In menyambut ramah kedatangan Kim Young Kwang dan ayahnya. Ayah Kim Young Kwang merasa tidak enak membawa anaknya ke dalam pesta itu. Tapi Ibu Yoon Jae In berkata ramah kalau semua teman-teman Yoon Jae In sedang berkumpul di dalam rumah, dan ia menyuruh Kim Young Kwang untuk ikut bergabung bersama mereka. Sedangkan Ayah Kim Young Kwang pamit untuk menjemput presiden direktur.
Young Kwang masuk ke dalam rumah besar itu, ia menemukan kue-kue lezat di dalam dapur. Tersenyum senang, lalu memakan dua potong kue dengan lahap. Ia mendengar percakapan beberapa anak perempuan di ruang atas. Karena penasaran, Kim Young Kwang berjalan menaiki tangga dan sesampainya di ruang atas, langkah Kim Young Kwang terhenti sejenak. Ia melihat sekelompok gadis perempuan tengah tertawa, dan lallaaalaaa.. Kim Young Kwang terpesona dengan tawa manis Jae In.
Kim Young Kwang terus menatap Jae In, sampai Jae In membalas menatap Young Kwang. Jae In tersenyum manis ke arah Young Kwang dan Young Kwang merona, ia berusaha untuk menutup wajahnya yang memerah dengan membalikkan diri. Malangnya, saat Young Kwang mencoba berbalik, tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Seo In Woo kecil. Kue Young Kwang mengotori jas Seo In Woo.
Seo In Woo masih engga rela kalau bajunya kotor karena ulah Kim Young Kwang. Karena kesal, ia menanyakan Kim Young Kwang tentang pekerjaan ayahnya. Kasta penting sekali sepertinya.. Seo In Woo membanggakan dirinya kalau ayahnya adalah wakil ketua presiden perusahaan, sedangkan Ayah Jae In adalah ketua presiden perusahaan. Dengan polosnya, Kim Young Kwang terus terang kalau ayahnya adalah supir ketua presiden.
Semua anak-anak orang kaya itu mulai merendahkan Kim Young Kwang, bahkan Seo In Woo berkata, "Ayahku mengatakan kalau di dunia ini ada sebagian orang yang bahkan tidak mengetahui dimana seharusnya mereka berada. Dan disaat seperti itu, aku harus menunjukkan dimana tempat seharusnya mereka berada."
Kim Young Kwang mengerti kata-kata Seo In Woo, ia mengerti kalau ia tengah direndahkan. Karena kesal, ia mengepalkan tangannya dan mencoba untuk memukul Seo In Woo. Tapi tangan Jae In segera meraih tangan Young Kwang. Jae In berkata seraya tersenyum, "Berkelahi itu tidak baik, ayahku berkata seperti itu."Jae In tersenyum kepada Young Kwang dan berkata kalau ia senang bertemu dengan Young Kwang, karena ayah Young Kwang selalu membicarakan dirinya. Karena merasa tersaingi dengan Young kwang, Seo In Woo menantang Young Kwang untuk bertanding baseball.
Baseball? Bahkan itu kali pertama Young Kwang mendengar kata-kata itu. Young Kwang menatap Jae In dan Jae In tersenyum. Mau engga mau, Young kwang harus menerima tantangan itu.
Pertarungan dimulai. Young Kwang mengambil posisi untuk memukul bola. Malangnya, bukannya ia memukul bola tapi bola memukul-mukul badannya. Jae In menyeringai, ia sengaja mengarahkan bola baseball tepat ke wajah Young Kwang. Young Kwang terjatuh dan ia mimisan. Jae In khawatir, ia lalu menghampiri Young Kwang, mengamati kondisinya.
Sampai akhirnyaa.... Di pukulan kesekian, Young Kwang menutup matanya, berusaha untuk fokus.. Daaan.. BOOOMMM!! Ia berhasil memukul bola baseball... Seo In Woo geram.. Seo In Woo mencoba mendapatkan bola dan Jae in berteriak untuk menyuruh Young Kwang berlari memutar ke sisi aman baseball. Young Kwang mengikuti teriakan Jae In, ia berlari sampai di titik aman ketiga, Young Kwang dan Seo In Woo datang bersamaan. Jae In menyatakan kaalu Young Kwang lah yang pertama kali menyentuh sisi aman baseball. Itu artinya, Young Kwang pemenangnya. Seo in Woo semakin geram, ia melempar bola dengan sengaja ke arah Young Kwang.
Di kantor, jaksa penuntut dari pemerintah itu memberikan kabar buruk pada Ayah Jae In. Kalau ternyata perusahaan yang Ayah Jae In kelola telah dicurigai menerima suap, dan Jaksa penuntut umum menyuruh Ayah Jae In untuk menyerahkan diri. Karena sama sekali tidak mengetahui pokok permasalahannya, Ayah Jae In menolak berita itu. Jaksa penuntut dari pemerintah mengatakan kalau keterlibatan perusahaan Ayah Jae In ke dalam issue suap, hal itu karena ulah temannya sendiri, wakil presiden perusahaan, siapa lagi kalau bukan ayah Seo In Woo.
Ayah Jae In mendatangi kantor Ayah Seo In Woo. Ayah Seo In Woo sendiri tengah menghitung sejumlah uang, kedatangan Ayah Jae In membuat Ayah Seo In Woo gugup, ia segera menyembunyikan uang itu. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan, beralih membicarakan tentang ulang tahun Jae In. Tapi, Ayah Jae In mencoba menahan amarahnya dan ia mengajak Ayah Seo In Woo untuk pergi mengikutinya.Mobil petaka, yap, mobil pembawa petaka. Tiga orang yang memiliki keterkaitan erat dengan pemeran utama, berada di mobil yang sama. Dalam keadaan hujan lebat dan atmosphere amarah yang menyelubungi mobil. Apa yang bakal terjadi??
Ayah Young Kwang sebagai supir mengemudikan mobil seraya mendengar pembicaraan antara Ayah Jae In dan Ayah Seo In Woo yang duduk bersamaan. Cukup lama Ayah Jae In terdiam, tapi kemudian ia membahas tentang uang suap. Ayah Jae In tau benar bagaimana karakter ayah Seo In Woo, ia geram dan marah. Ia sama sekali engga membiarkan Ayah Seo In Woo memberikan alasan.
Ayah Seo In Woo merasa tersudut karena Ayah Jae In terus memaksanya untuk menyerahkan diri ke pihak yang berwajib dan mengakui semua perbuatan gelapnya di perusahaan. Ayah Jae In melakukan hal ini karena ia menghormati Ayah In Woo.
Merasa tersudutkan dan enggan untuk mengakui semua perbuatannya, Ayah In Woo menyuruh Ayah Young Kwang untuk menghentikan mobilnya. Ayah In Woo terus berteriak menyuruh mobil untuk ditepikan, tapi Ayah Young Kwang terus melajukan mobilnya.Mobil secara dramatis masuk ke dalam air. Ayah In Woo yang masih sadarkan diri memutuskan untuk menyelamatkan Ayah Jae In. Ia menarik seseorang dari dalam mobil tanpa mengetahui siapa yang ia selamatkan, kemudian menyelam dengan kekuatan tersisa.
Tapi, ternyata...
Ayah In Woo salah menyelamatkan orang yang dimaksud, Ayah In Woo bermaksud untuk menyelamatkan Ayah Jae In, tapi Ayah Young Kwang-lah yang ia selamatkan. Ayah In Woo menangis dan berteriak "Tidak.. tidak.." karena ia tidak berhasil menyelamatkan Ayah Jae in.
Ibu Jae In mendapat firasat buruk, ia melihat awan mendung dan telepon berdering. Ia shock setelah mendengar kabar kalau suaminya meninggal karena kecelakaan.
Sedangkan di tempat lain, Jae In tengah mengobati luka-luka memar di pergelangan tangan Young Kwang. Young Kwang terus memperhatikan Jae In, ia mencoba menahan perih di sekitar lukanya.
Young Kwang berkata jujur pada Jae In kalau dirinya sebenarnya tidak pernah bermain baseball. Jae In tersenyum lalu memuji Young Kwang sebagai pemain yang jenius. Jae in meniupi luka memar Young Kwang.
Young Kwang dengan polosnya berkata, "Apakah kau ingin menikah denganku? Suatu hari nanti, setelah aku menjadi pemain baseball yang sukses." Jae in hanya menatap polos Young Kwang.
Young Kwang hanya melihat dari kejauhan Jae In dan ibunya yang berjalan cepat menuju mobil. Young Kwang ingin memastikan sesuatu, ia mengejar Jae In. Sebelum masuk ke dalam mobil, Young Kwang menyerahkan sebuah bola baseball yang bertuliskan sesuatu.
Jae In kembali tersenyum dan ia berkata,
"Hmm..." ucap Jae In tersenyum. "Jawabanku atas pertanyaanmu tadi adalah -hmm- " Jae In mengangguk.
Young Kwang tertawa senang. "Hmm.." dan anggukan Jae In adalah isyarat kalau ia akan menikah dengan Young Kwang suatu hari nanti.
Prosecutor mencoba mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia menaruh curiga pada Ayah In Woo, tapi Ayah In Woo mengelak. Ayah Young Kwang yang mengetahui hal yang sebenarnya hanya terdiam. Posisinya serba salah.
1. Ayah In Woo sudah menyelamatkannya, walaupun tanpa sengaja.
2. Kematian Ayah Jae in juga secara tidak langsung berkaitan erat dengan kelalaian dirinya.
Sepertinya diam memang lebih baik.
Ini kecelakaan yang kedua kalinya. Ketebak banget! Saat ibu Jae In dan Jae In mengendarai mobil, ibu Jae in terus menerus panik. Tangannya gemetar dan di pertengahan jalan...
BAM!!!!
Kecelakaan kedua terjadi. Mobil yang Ibu Jae In dan Jae In kendarai jatuh ke jurang.
Di saat yang bersamaan, di tengah keheningannya, Ayah Young Kwang memutuskan untuk mengakui kalau kecelakaan itu adalah karena kesalahannya, karena kelalaiannya dalam mengemudi maka terjadilah kecelakaan tersebut. Ayah Young Kwang menyerahkan diri untuk agar prosecutor segera menyanderanya. Ayah In Woo terkejut mendengar pengakuan Ayah Young Kwang.
Tapi, bertepatan dengan hal itu. Seorang pihak kepolisian memberikan informasi kepada Prosecutor, mengenai kecelakaan yang terjadi pada ibu jae in dan jae in.
Young Kwang kembali ke rumah dan ia sudah membulatkan tekatnya, kalau ia harus menjadi seorang pemain baseball yang terkenal. Ia bahkan meminta ibunya untuk menginvestasikan uangnya kepada dirinya, dengan membelikan peralatan baseball. Ibunya tergelak mendengar pernyataan Young Kwang, ibu mengatakan kalau permainan baseball hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya bukan olah raga yang bisa dimainkan oleh kalangan kasta seperti mereka.
Tapi kemudian, berita buruk sampai juga ke telinga Young Kwang. Berita tentang kecelakaan mobil Jae In dan ibunya, tersiar di televisi. Young Kwang benar-benar terpukul mendengar berita itu.Setelah mendengar mengenai kecelakaan yang terjadi pada ibu Jae In dan Jae In. Prosecutor, Ayah Young Kwang dan Ayah In Woo bergegas menuju rumah sakit. Ibu Jae In terbaring lemah, luka parah disekujur tubuhnya dan ia dalam keadaan koma saat itu.
Bagaimana dengan Jae In?
Jae In dinyatakan hilang.. Hilang? Saat terjadinya kecelakaan, dan pihak kepolisian datang untuk memeriksa korban kecelakaan, mereka tidak dapat menemukan keberadaan Jae In.
Di pemakaman Ayah Jae In, semua direksi perusahaan berkumpul dan saat itu juga mereka mau tidak mau harus memutuskan siapa pihak yang berhak menjadi pengganti Ayah Jae In. Dan tidak diragukan lagi, kursi kepresiden-an pun jatuh kepada Ayah In Woo.
Jae In ternyata terlempar dari mobil seketika mobil itu jatuh ke jurang. Ini aneh?? So weird? Pihak kepolisian saat itu engga bisa menemukan Jae in di sekitar wilayah terjadinya kecelakaan. Itu berarti Jae In terlempar jauuuh dari jurang, tapi ternyata.. Jae In sama sekali engga terluka, patah tulang at least. Tapi ini engga. Jae In benar-benar baik-baik saja, ia cuma mendapat memar di sekitar pipi dan beberapa luka di beberapa bagian tubuhnya. Miracle scenario.. :)
Parahnya.. Pihak kepolisian berhasil menemukan Jae In, mereka langsung menelpon Ayah In Woo. Jelas, ini kesempatan bagi Ayah In Woo untuk mengambil keuntungan di pihaknya.
Ayah In Woo menyuruh Ayah Young Kwang untuk menkonfirmasi apakah gadis yang dimaksud oleh pihak kepolisian adalah benar-benar Jae In.
Ayah Young Kwang datang ke kantor polisi dan menjemput Jae In. Jae in mengenali Ayah Young Kwang dan ia memeluknya erat.
Mengingat semua yang Ayah In Woo katakan, apabila Ayah young Kwang berhasil melaksanakan semua yang diperintahkannya maka Ayah Young Kwang akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Uang? ya.. Satu hal yang Ayah In Woo inginkan, agar nama Jae In terhapuskan. Ayah In Woo menyuruh Ayah Young Kwang untuk mengganti nama Jae In.
Ayah Young Kwang memutuskan untuk membawa Jae in ke panti asuhan. Ia memeluk Jae In untuk terakhir kalinya, ia mengatakan dengan sungguh,
"Namamu adalah Jae In. Namamu adalah Jae In." ucap Ayah Young Kwang. "Siapa namamu?" tanya Ayah Young Kwang memastikan.
"Namaku adalah Jae In." jawab Jae In.
"Sampai kapanpun jangan biarkan kau melupakan namamu. Entah apa yang akan terjadi, jangan sampai kau melupakan namamu." kata Ayah Young Kwang seraya menangis.
Well, sediih..
Jae In di panti asuhan, dan kehidupan Young Kwang dan keluarganya terjamin. Ia diperbolehkan untuk masuk club baseball. Dan mulai saat itu Young Kwang mendeklarasikan diri kalau ia akan mengalahkan In Woo apapun caranya.
Ia terus menerus merintih kesakitan, sampai akhirnya......
Jae In datang..
Young Kwang perlahan membuka matanya dan ia melihat seorang perawat berseri-seri menatap ke arahnya. Perawat itu adalah Jae In. Ia berkata dengan penuh antusias kalau ia adalah fans dari Young Kwang, setelah ia memenangkan satu pertandingan baseball, sejak saat itu ia mengagumi Young Kwang.
Young Kwang mengerutkan keningnya dan ia bertanya,
"Siapa namamu?""Jae In." jawab Jae In dengan berbinar-binar.
Young Kwang berpikir, "Di kehidupanku yang buruk seperti ini, saat ini, seseorang yang menggenggam tanganku, adalah kau, Yoon Jae In. "
bersambung..