Judul: Mockingjay
Penulis: Suzanne Collins
Penerbit: Scholastic
Tahun: 2010
Hlm: 455
ISBN: 9781407109374
Pasti banyak orang yang gregetan dan nggak sabar nunggu lanjutan series Hunger Games. Nah, berhubung saya udah keki banget waktu kesulitan mencari Catching Fire, akhirnya saya putuskan sekalian beli buku ketiganya, Mockingjay, walau adanya baru english edition. Lah, habisnya di edisi Bahasa Indonesianya ditunda terus terbitnya, jadi jangan salahkan saya ya kalau saya motong antrian :P
Katniss dalam seri terakhir ini berkali-kali mengalami berbagai kejadian yang membuatnya sakit secara mental. Seringkali Katniss berkeliaran dengan gelang penanda ‘mental-disoriented’ mencari sudut-sudut sepi yang sulit ditemukan untuk sekadar bersembunyi dari semua orang. Ia melamun dan ditemani mimpi buruk saat ia tertidur. Ia bahkan masih tidak sadar siapa sebenarnya yang paling dicintainya, Gale atau Peeta. Dalam seri terakhir ini Suzanne mampu menampakkan karakter yang secara sempurna sangat ‘tidak sempurna’. Berulang kali saya mengagumi Suzanne dalam menciptakan karakter keren yang nggak dangkal. Dengan POV orang pertama, karakter Katniss sangat dekat dihati. Dan entah bagaimana saya mengerti bahwa Katniss is damaged. All the Hunger Games’s Victors are damaged. They are all damaged even after the games was years had already past. And it can’t be fixed. Katniss masih belum tahu seberapa berpengaruh dirinya dan ia selalu terkejut tiap kali orang-orang rela mati demi dirinya. Katniss bahkan masih belum tahu siapa yang akan ia pilih jika hanya satu diantara Gale dan Peeta yang bisa ia selamatkan.
Penulis: Suzanne Collins
Penerbit: Scholastic
Tahun: 2010
Hlm: 455
ISBN: 9781407109374
The Synopsis
Revolusi akan segera terjadi. Tindakan Katniss yang memicu pemberontakan di berbagai distrik—meskipun tidak sengaja. Namun ia harus membayar mahal untuk itu. Rupanya sudah ada pergerakan pemberontakan yang menunggu puncaknya. Dan Katniss yang tak tahu apa-apa diselamatkan para pemberontak dari arena Hunger Games untuk menjadi simbol pemberontakan. Because she’s the mockingjay and people paying attention to her.
Hanya saja Katniss kehilangan Peeta. Ia masih mengalami mimpi buruk akibat Hunger Games pertama. Kali ini ia semakin depresi karena kehilangan Peeta dalam Quarter Quell. Yang membuatnya tertekan adalah ia tidak tahu apakah Peeta masih hidup atau sudah mati di tangan Capitol. Sementara itu, Presiden Coin, presiden distrik 13 yang rupanya selama ini bersembunyi di bawah tanah, ingin Katniss menjalani perannya sebagai mockingjay dengan membuat iklan provokatif untuk mengintimidasi Capitol sekaligus mengangkat semangat para pemberontak yang tersebar di berbagai distrik.
Katniss terjebak dalam permainan para penguasa dalam revolusi ini. Ia tidak tahu siapa yang paling diuntungkan dalam keadaan ini karena sepertinya tetap banyak korban yang berjatuhan. Bahkan lebih banyak dari korban The Hunger Games. Yang ia tahu, dirinya hanyalah pion yang sedang dimanfaatkan diatas papan catur. Ya, Katniss masih berada di arena Hunger Games.
The Mockingjay
Katniss, yang telah selamat dua kali dalam Hunger Games dan yang tanpa sengaja mempopulerkan pin mockingjay diminta untuk menjadi simbol pemberontakan. Mockingjay adalah campuran dari burung Jabberjay dengan Mockingbird. Alkisah, Capitol menciptakan mutt berupa burung jabberjay yang bisa menirukan suara manusia semirip mungkin dengan aslinya. Setelah pemberontakan usai, burung jabberjay ini dibuang ke alam liar supaya punah. Namun karena insting survivalnya tinggi, burung jabberjay akhirnya kawin silang dengan mockingbird sehingga muncul spesies baru bernama mockingjay. Bisa dibilang kecelakaan ini diluar ekspektasi Capitol sehingga kejadian ini menampar mereka.
Seperti jabberjay, burung ini memiliki kemampuan untuk menirukan suara, hanya saja mereka mau menirukan lagu yang dinyanyikan oleh jenis suara tertentu, seperti suara Katniss, misalnya. Lalu menyebarkan lagu tersebut kepada mockingjay yang lain sampai seluruh mockingjay dalam komunitas tersebut tahu lagu tersebut. Burung mockingjay kabarnya sekeras batu dan mampu hidup dilingkungan apapun. Selain itu burung mockingjay adalah lambang pemberontakan. Penyebanya sepele, karena Capitol tidak mampu membunuh burung ini dan malah menciptakan spesies baru diluar kontrol mereka.
The Revolution
Keadaan kini semakin pelik. Seluruh Panem menginginkan revolusi. Katniss tidak tahu bahwa sudah ada rencana tersendiri untuk dirinya. Dan ia terlibat dalam pemberontakan terhadap Capitol. Distrik 13 yang kabarnya musnah rupanya berhasil bertahan hidup dan sekarang tinggal ratusan kilometer di bawah tanah. Presiden Coin sebagai pemimpin distrik 13 sekaligus bertindak sebagai pemimpin pemberontak. Distrik 12 dihancurkan oleh Capitol persis seperti distrik 13 dulu. Beberapa ratus orang yang berhasil diselamatkan dari distrik 12 dengan senang hati ditampung oleh distrik 13.
Sementara itu di berbagai distrik mulai terjadi pergerakan pemberontakan. Saling mengirimkan informasi ke distrik lainnya agar segera bangkit membentuk gerakan pemberontakan, menyusun kekuatan melawan Capitol. Sementara itu Capitol tidak tinggal diam. Mereka mulai menyerang distrik-distrik yang memberontak. Korban mulai jatuh berguguran. Katniss sangat dibutuhkan untuk menjadi simbol pemberontakan, The Mockingjay. Katniss masih belum sadar sepenuhnya bahwa ia memiliki pengaruh kuat terhadap orang lain. Yang jadi masalah, Katniss mengalami disorientasi mental. Peeta tidak berhasil diselamatkan dan sekarang di tahan oleh Capitol. Yang Katniss tahu, ia tidak mampu menjadi mockingjay tanpa Peeta.
The Character and The Blast Chit-Chatty
Pasti banyak orang yang gregetan dan nggak sabar nunggu lanjutan series Hunger Games. Nah, berhubung saya udah keki banget waktu kesulitan mencari Catching Fire, akhirnya saya putuskan sekalian beli buku ketiganya, Mockingjay, walau adanya baru english edition. Lah, habisnya di edisi Bahasa Indonesianya ditunda terus terbitnya, jadi jangan salahkan saya ya kalau saya motong antrian :P
Katniss dalam seri terakhir ini berkali-kali mengalami berbagai kejadian yang membuatnya sakit secara mental. Seringkali Katniss berkeliaran dengan gelang penanda ‘mental-disoriented’ mencari sudut-sudut sepi yang sulit ditemukan untuk sekadar bersembunyi dari semua orang. Ia melamun dan ditemani mimpi buruk saat ia tertidur. Ia bahkan masih tidak sadar siapa sebenarnya yang paling dicintainya, Gale atau Peeta. Dalam seri terakhir ini Suzanne mampu menampakkan karakter yang secara sempurna sangat ‘tidak sempurna’. Berulang kali saya mengagumi Suzanne dalam menciptakan karakter keren yang nggak dangkal. Dengan POV orang pertama, karakter Katniss sangat dekat dihati. Dan entah bagaimana saya mengerti bahwa Katniss is damaged. All the Hunger Games’s Victors are damaged. They are all damaged even after the games was years had already past. And it can’t be fixed. Katniss masih belum tahu seberapa berpengaruh dirinya dan ia selalu terkejut tiap kali orang-orang rela mati demi dirinya. Katniss bahkan masih belum tahu siapa yang akan ia pilih jika hanya satu diantara Gale dan Peeta yang bisa ia selamatkan.
Tapi menurut saya perkembangan love-line dan perasaan Katniss disini kembali kabur dan sulit di tebak. Yah, logis sih. Secara di Catching Fire, Katniss terpaksa melepas Gale karena ia kali itu ia berniat main sampai mati. Jadi sepenuhnya ia memilih Peeta. Nah, dalam Mockingjay ini akhirnya Gale mendapat porsi lebih besar nih. Hanya saja, Suzanne Collins sampai akhir tetap nggak adil karena nggak ngasih banyak kesempatan buat Gale. Karakter si Gale ini makin kemari makin bikin ilfil ajah. Tapi untungnya karakter Peeta disini juga jadi ambigu sih. Jadi dengan cara yang aneh Suzanne berhasil ngasih kesempatan yang sama buat kedua karakter Gale dan Peeta untuk mulai dari awal lagi karena porsi mereka seimbang.
Sekali lagi saya menggigil merasakan tangan dingin Suzanne Collins yang tanpa ampun melibas karakter-karakter buku Mockingjay sampai tinggal daging dan tulangnya. Sebenarnya nggak aneh sih untuk novel macam gini yang biasanya makan korban jiwa. Tapi (saya tekankan) sekali lagi, baru sekali ini saya menemukan buku YA yang karakternya di tebas habis dengan kecepatan mengerikan—dan dalam jumlah banyak. Bikin saya sport jantung dan sakit hati karena karakter-karakter favorit saya dibunuh dengan sadis hingga akhir cerita. Walaupun saya tahu menceritakan ending itu melanggar kode etik, tapi sebisa mungkin saya akan bermain dengan kata-kata karena endingnya sangat menarik untuk diulas. Endingnya menyayat hati tapi saya tahu beginilah saya ingin kisah ini diakhiri.
My review of the Series's List: