Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 12 part 2 :
Untuk menenangkan dirinya, Eun Bi mencari obat penenang.. " Sadarlah. Obat penenang! Obat penenang. Dimana obat penenang?" Tapi, Chi Soo segera datang dan Eun Bi bertambah gugup.
Chi Soo mendekatkan dirinya pada Eun Bi.
Chi Soo berkata, "Kau mau membantah bahwa kau bukan wanita, tetapi bebek bodoh? Bahwa ini bukan hatimu, tapi kau mau mendengar kepalamu?"
Chi Soo mengecup pipi Eun Bi tepat dibagian bumbu kimchi.
Karena Shock, Eun Bi jatuh terduduk. Posisi Eun Bi seperti seseorang yang tengah berlutut pada Chi Soo.
Lalu, Gang Hyuk datang."Ken. . . kenapa? Kenapa? Kenapa kau berlutut?" tanya Gang Hyuk.
"Apaan ini, istriku? Kenapa kau. . . berlutut pada Park Chi Soo?"ucap Gang Hyuk.
Setelah pembuatan kimchi selesai di lakukan,
semua anggota pergi ke pemandian air panas..
Ada kesempatan bagi So Yi untuk berbicara dengan Eun Bi, perihal kecemburuannya pada Ba Wool tentunya. "Aku merasa ini bukan hal yang benar. Berhenti mempermainkan perasaan Ba Wool. Sudah cukup kau melakukannya pada Chi Soo dan presdirmu itu. Tak perlu kau melibatkan Ba Wool juga." ucap So Yi.
Eun Bi membalas, "Lili Putih. . . apa sekarang kau sudah menyadaribetapa menyakitkannya berkencan dengan banyak orang?"
"Aku punya Ba Wool. Di sini juga. Hatiku sedikit lebih kuat daripada kau, Guru. Tak masalah, bahkan kalau ini mengenai cinta pertama dan kepolosan, saat kau lebih tua, kau mulai mempertimbangkan alasan-alasandan menyewa jasa mak comblang dan pergi ke kencan buta. Jika kau memikirkan ini, faktanya kau menolak Chi Soo. karena kau mempertimbangakan semua alasan." jawab So Yi.
"Karena ada banyak alasan yang sulit untuk berkencan dengan dia. Seseorang yang mempunyai uang yang seadanya, dan perbedaan usia yang seadanya, kau ingin seorang pria yang stabil, pria yang seadanya." So Yi berkata sebelum ia pergi meninggalkan Eun Bi. "Jangan disini terlalu lama. Kau akan merusak kulitmu dengan melakukan itu."
Di tempat lain, Chi Soo dan Gang Hyuk pun saling berbicara satu sama lain.
Mereka saling menutup mata, dan tetap bertahan di ruang uap untuk menentukan siapa yang menang.
"Kenapa kau tidak pergi dulu? Panas Chi Soo. . . " kata Gang Hyuk.
"Kenapa kau tidak pergi dulu? Sebelum kau menjadi bawang goreng." jawab Chi Soo.
"Baik. Karena kita sudah memutuskan menahannya seperti ini, pria lawan pria, orangyang menahannya lebih lama, dia yang mendapatkan istri. Bagaimana?" tanya Gang Hyuk.
"Apa yang kau bicarakan? Yang Eun Bi pada akhirnya akan menjadi milikku. Kalau aku menang, aku mendapatkan dia. Aku kalahpun, juga akan mendapatkan dia." jawab Chi Soo.
Chi Soo menjelaskan, "Kau mempermainkan permainan yang membuat orang membisu, seperti aku. Ini peraturan Cha Sung. Apapun yang Cha Chi Soo inginkan, Cha Chi Soo selalu mendapatkannya. Ini hukum tidak tertulis Cha Sung. Jadi, kau mau bilang kau mendapatkan semua yang kau inginkan? Tentu. Kalau tidak begitu, nama depanku bukan Cha."
"Bagaimana dengan ibumu? Aku dengar kau tidak punya ibu." balas Gang Hyuk.
"Dia meninggal ketika aku masih kecil. Tidak perlu pasang tampang seperti itu. Sudah cukup dengan mempunyai ayahku saja. Sudah lama, aku tidak membutuhkan seorang ibu." jawab Chi Soo.
Gang Hyuk menimpali. "Di dunia ini tidak ada seorang anak pun yang tidak membutuhkan orangtua. Cha Chi Soo."
"Kau mengatakan itu hanya untuk anak-anak yang kekurangan secara materi dan finansial. Aku memiliki segalanya. Karena itulah sekarang, yang kubutuhkan adalah Yang Eun Bi. Mengerti?"
Eun bi berkata pada dirinya sendiri, teringat kejadian saat Chi Soo mengecup pipinya yang penuh dengan bumbu Kimchi. "Kenapa, bahkan setelah aku menggosok wajahku, ini tidak hilang?"
Saat itu juga Manager Koh datang, dan mengajak Eun Bi untuk datang menemui Ayah Chi Soo.
"Kau dari kolam renang?" tanya Ayah Chi Soo."Tidak. Aku pergi menggosok kulit mati. " jawab Eun Bi.
"Kulit mati? Kulit mati? Apa masih ada orang yang melakukan itu?"
"Aku yakin Chi Soo juga melakukannya. Dia pergi bersama-sama kami." jawab Eun Bi.
"Maksudnya, hubungan kalian sudah sedekat itu?" Ayah Chi Soo salah paham.
Eun Bi langsung meralat perkataannya. "Maaf? Tidak! Chi Soo pergi ke kamar mandi pria, dan aku ke kamar mandi wanita. . . secara terpisah."
Ayah Chi Soo bergumam, "Dia bahkan tidak mau mandi denganku. Kalau kulit mati keluar, artinya kau sehat. Orang tua sepertiku kehilangan minyak badan, kulit matipun tidak bisa keluar bahkan jika kami ingin."
Ayah Chi Soo menjelaskan tentang keadaan Chi Soo, "Tetapi. . . beberapa hari yang lalu, Chi Soo pergi keluar, dan membuat sesuatu sebelum pulang. Tampaknya itu kau."
"Maaf? Apa yang dia buat?" tanya Eun Bi engga mengerti.
"Pacar." jawab Ayah Chi Soo.
Mendengar perkataan Ayah Chi Soo,
tanpa sengaja Eun Bi menjatuhkan gelasnya.
Eun Bi menjelaskan juga, "Aku pikir ada kesalahpahaman. Yang seperti itu sama sekali tidak terjadi. Chi Soo masih muda, Jadi mungkin dia tidak tahu. "Ada hal yang engga dimengerti oleh Eun Bi, "Ini bukan karena dia masih muda, tetapi karena kami adalah kaviar."
"Bagaimanapun juga, kalau kau bisa mengakhirinya, tolong akhiri dengan cepat. Semakin lama ini berlangsung, pada akhirnyaseseorang akan terluka." saran Ayah Chi Soo.
"Terima kasih untuk perhatianmu, tapi. . . aku tidak terluka hanya untuk hal seperti itu. Aku tidak sepolos itu." jawab Eun Bi.
"Bukan kau yang terluka, Nona Yang. Tetapi Chi Soo mungkin yang akan terluka. Aku tahu dengan baik wanita sepertimu. Sekali sebulan pergi ke sauna untuk membersihkan kulitmu. Main bersama-sama dan makan sembari ngobrol." ucap Ayah Chi Soo.
Sosok Eun Bi mengingatkan Ayah Chi Soo pada Ibu Chi Soo, "Dan ketika kau lapar lagi, kalian memasak ramen. Hangat. Cinta. Kasih sayang. Wanita yang tumbuh dengan memakan itu. Wanita sepertimu, kami semua terlahir menyukaimu. Kenapa begitu? Itu karena kaviar seperti kami, tidak pernah merasakan kehangatan seperti itu."
Ayah Chi Soo kembali menjelaskan, "Sepanjang waktu, kami harus selalu disimpan dalam kulkas. Ketika waktunya dimakan, kau harus memakannya dengan sendok kerang. Kalau kau memakannya dengan sumpit seperti pada ramen, Ia akan jadi rusak. Jadi rusak."
"Aku mengerti apa yang kau katakan. Dan aku sama sekali tidak menyukai kaviar." jawab Eun Bi.
Dalam perjalanan pulang..
"Maaf, Direktur Koh? Kenapa Presdir Cha tinggal di atas perusahaan dan bukannya di rumah?" tanya Eun Bi penasaran."Itu karena perusahaan adalah rumahnya. Selain perusahaan dan karyawan-karyawannya, tidak ada yang lain yg bisa dia lakukan dan temui."
"Lalu. . . apa Cha Chi Soo tumbuh dewasa di perusahaan sejak dia kecil?" tanya Eun Bi lagi.
"Iya, benar begitu. Ketika anak-anak lain mempelajari tabel perkalian, dia mempelajari posisinya. Dan bukannya melihat diari ibunya, dia tumbuh dengan membaca laporan perusahaan." jawab Direktur Koh.
"Dimana ibu Cha Chi Soo?" tanya Eun Bi.
"Dia telah meninggal. Di Jepang."
Chi Soo menunggu kedatangan Eun Bi.
Oh, that's scheduler :D
Eun Bi terkejut melihat Chi Soo, "Sayangku darimana, baru datang sekarang?""Apa-apaan ini? Yang lainnya pada pergi kemana?" tanya Eun Bi.
"Atasanmu dan anak-anaknyabilang mereka membutuhkan makanan sehat, Jadi mereka pergi ke toko daging." jawab Eun Bi.
"Apa? Daging? Tanpa aku? Ah mereka itu!" Eun Bi hendak pergi keluar dari toko, tapi Chi Soo segera menahan Eun Bi.
"Tunggu! Kau mau kemana? Kita perlu mencoba yang lainnya. Kalau kau terus bersikap seperti ini, aku tidak punya pilihan lain tetapi jadi memaksa juga. Kau bilang kalau aku ingin mengencanimu, aku harus tahu bagaimana caranya membuat ramen. " jawab Chi Soo.
Chi Soo menyuruh Eun Bi untuk menunggu sebentar, karena saat itu ia akan membuat ramen special untuk Eun Bi.
Eun Bi pun menunggu...
Memperhatikan Chi Soo yang tengah membuat ramen..
Sampai akhirnya, ramen pun selesai dibuat...
Chii Soo dengan bangga mempersembahkan ramen buatannya.
"Cepat cobalah. " kata Chi Soo.
Eun Bi tanpa sengaja melihat jari kelingking Chi Soo yang terluka.
Eun Bi terkejut, dan ia memutuskan untuk keluar dari toko..
Eun Bi meninggalkan mie ramen buatan Chi Soo
dan pergi meninggalkan Chi Soo.
Chi Soo heran dengan apa yang terjadi, ia mengejar Eun Bi."Kau mau kemana?" tanya Chi Soo.
"Pulanglah, Cha Chi Soo. Aku pikir aku tak bisa memakannya karena aku terlalu kenyang." jawab Eun Bi.
"Yang Eun Bi. Masuk ke dalam dan makan itu." suruh Chi Soo.
"Aku bilang aku terlalu kenyang untuk memakannya." sentak Eun Bi.
"Apa? Bahkan jika masih kenyang, bagaimana bisa kau pergi tanpa mencicipinya? Apa kau tahu betapa susahnya aku berusaha untuk membuatnya? Bajuku. . . tidakkah kau lihat penuh dengan keringat? Aku benci bau keringat." kata Chi Soo.
"Jadi kenapa kau lakukan itu? Siapa suruh kau membuat ramen dengan seirus sampai berkeringat seperti ini? Kenapa susah susah buat ramen sampai menyakiti diri sendiri?" kata Eun Bi.
"Kau. . . Kenapa kau menghindari ini? Bukan karena kau kenyang untuk memakannya, tetapi karena kau terlalu takut untuk memakannya." ucap Chi Soo menyadari sesuatu.
"Kenapa kau jadi pengecut? Kemana perginya Yang Eun Bisi pemarah yang kukenal? Jika kau memakannya. . . kau mungkin menyadari kalau aku bukanlah ramen kemasantapi ramen yang sebenarnya." jawab Chi Soo.
Akhirnya Eun Bi mengakui, "Karena itulah kau tidak bisa memakannya. Karena aku mungkin benar bisa membuat hatimu mendidih! Benar, aku takut. Sampai-sampai aku bisa mati!" jawab Eun Bi. "Dan, aku tahu diriku dengan baik. Karena aku Yang Panci Perak, aku cepat mendidih dan memanas dari yang lainnya. Karena itu sekarang aku ingin berhenti jadi panci perak dan jadi panci tanah liat."
"Seperti usiaku. Perlahan-lahan, dengan aman seperti kencan orang dewasa. Tapi kau, terus membuatku menjadi Yang Panci Perak. Membuatku mendidih di seluruh tubuh. Karena itulah aku takut. Aku takut bisa mati!" ucap Eun Bi.
Tapi, Chi Soo mengerti..
Ia memeluk Eun Bi dengan erat..
"Aku mengerti. Aku mengerti. Jadi, bertahanlah. Saat kau marah, di dalam terasa makin tertarik. Karena anehnya, kau terlihat cantik." ucap Chi Soo dengan lembut..Di akhir katanya, "Tetapi. . . Kapan terakhir kali kau mencuci rambutmu?" tanya Chi Soo.
=D
Gang Hyuk, Ba Wool dan Hyun Woo sama sekali engga mengetahui apa yang terjadi di toko..
Chi Soo membantu Eun Bi untuk mengeringkan rambutnya..
"Bagaimana bisa seorang wanita tidak tahu mengeringkan rambutnya dengan benar? Karena itulah rambutmu bau! Kedepannya kalau bertemu denganku, paling tidak cuci rambutmu. Penciumanku sensitif. Apa kau dengar? Perasa yang sempurna." kata Chi Soo.Tapi, kemudian Eun Bi terkejut saat mendengar Gang Hyuk mengetuk pintu kamarnya..
Dengan cepat, Eun Bi memaksa Chi Soo untuk bersembunyi di balik selimutnya.."Istriku. . . Istriku. . . Sudah mau tidur? Anak-anak mau ramen. Kau juga mau?" tanya Gang Hyuk.
"Aku hari ini sedikit capek. Jadi aku akan tidur lebih awal." jawab Eun Bi.
"Begitu ya? Kalau begitu aku juga! Berhenti! Hari ini aku juga merasa tidak enak badan. Mimpi indah istriku." ucap Gang Hyuk.
Gang Hyuk keluar dari kamar Eun Bi, ia bergumam "Dia tidur dengan Cha Chi Soo, tetapi dia akan memimpikan aku?" gumam Gang Hyuk.
Kya, Gang Hyuk tau semuanya..
Eun Bi masih berusaha untuk menutup mulut Chi Soo agar engga bersuara,
"Apa-apaan ini? Kenapa aku harus sembunyi?" tanya Chi Soo.
"Memangnya kau mau tertangkap? Hei, kalau kau dan Presdir Choi mulai bertinju, Ba Wool akan jadi gila, lalu lili putih akan segera terbang kesini. Dan dosa apa yang dilakukan Hyun Woo sampai harus terlibat ini?" ucap Eun Bi.
Chi Soo tertawa, "Kalau kau bilangnya seperti itu, kau benar-benar terlihat seperti wanita yang terkenal. Nona Yang Eun Bi."
"Sekarang, memang itulah yang sebenarnya." jawab Eun Bi.
Sampai akhirnya..
Gang Hyuk berubah pikiran, dan kembali masuk ke kamar Eun Bi.
Gang Hyuk menyuruh Eun Bi keluar dari kamar,
agar ia dan Chi Soo bisa berbicara..
Tanpa basa-basi, Gang Hyuk menunjukkan foto dirinya dan ibunya.
Yang engga lain adalah ibu Chi Soo juga..
"Kau mau coba pukul aku lagi? Cha Chi Soo. Aku adalah kakakmu. Dan wanita itu adalah istriku. Jadi. . . Dia hanya tidur denganku." jawab Gang Hyuk.Sedangkan Chi Soo, ia terdiam mengetahui kenyataan yang sebenarnya kalau Gang Hyuk adalah kakaknya.
Bersambung..