Penulis: Mary Rodgers
Penerbit: Avon Books
Tahun: 2003 (first published on January 1973)Hlm: 168
ISBN: 0060570105
Review:
Annabel terbangun di pagi hari dalam tubuh Ibunya. Mengingat betapa cantik Ibunya, Annabel terkena euforia sesaat dan bermain-main dengan make-up dan pakaian indah yang tampak memesona jika dipakai oleh tubuh ibunya. Ia bahkan tidak merasa panik ketika mengetahui Annabel masih tetap Annabel dengan tingkah kasar dan keterlaluannya. Tapi, jika Annabel masih tetap Annabel, sedangkan Annabel berada dalam tubuh Ibunya, lalu dimana jiwa Ibunya berada sekarang?
Well, ia tidak terlalu pusing memikirkannya. Yang Annabel syukuri hanyalah ia tidak perlu masuk kelas Miss McGuirk karena ia sama sekali belum mengerjakan papernya. Dan ia bisa menghabiskan waktu bebas melakukan apapun yang ia mau! Yippie! Tapi sungguh, rupanya berada dalam tubuh Ibunya tidak semudah yang ia bayangkan.
Hari itu berlangsung kacau. Annabel harus menyiapkan sarapan pagi untuk semua orang padahal ia tidak bisa memasak. Ia juga harus mencuci pakaian ayahnya tapi malah merusak mesin cucinya. Dengan impulsif ia memecat Mrs. Schmauss—pembantu rumah tangga mereka—di pagi yang sama. Telat hampir satu jam dalam pertemuan orang tua murid. Dan yang paling parah adalah kehilangan Ben, adiknya yang berusia enam tahun!
Saya hampir lupa punya buku ini. Saya bahkan lupa kapan dan dimana tepatnya saya membeli buku ini. Yang saya ingat buku ini sudah lama sekali berada dalam lemari buku. Berhubung saya suka sekali dengan filmnya, saya pikir kurang lebih ceritanya sama, tapi rupanya jauh berbeda lho. Mary Rodgers menceritakan kisah seru yang jauh lebih lucu dibandingkan filmnya.
Bagi yang sudah pernah nonton film yang dibintangi Lindsay Lohan pasti bisa membedakan ceritanya. Yang berbeda dengan novel ini adalah usia Annabel digambarkan masih kecil, 13 tahun, sedangkan adiknya Ben berusia 6 tahun. Kemudian orang tua Annabel lengkap, masih ada ayah disini. Lalu karakter cowok yang ditaksir Annabel yang bernama Borris berusia 14 tahun dan tinggal di lantai atas apartemen mereka.
Selain perbedaan-perbedaan tersebut, inti ceritanya kurang lebih sama. Setelah bertengkar malam sebelumnya, tubuh mereka tertukar. Kemudian porsi Borris (yang jatuh cinta setengah mati pada Annabel dalam tubuh ibunya) disini jauh lebih banyak dibandingkan versi film. Borris diminta menjadi baby-sitter Ben (Sekaligus menyiapkan jamuan masakan untuk tamu Ayahnya, karena Borris pandai memasak) saat Annabel pergi ke pertemuan orang tua murid.
Hanya saja buku ini bercerita dari PoV Annabel saja. Dan selama 3/4 cerita bergulir, tidak sekalipun Ibunya (dalam tubuh Annabel) muncul. Malah ceritanya Annabel (dengan jiwa ibunya) bolos sekolah lalu menghilang. Jadi Annabel tidak sepenuhnya yakin jiwa mereka tertukar. Melihat betapa normalnya tingkah Annabel pada saat sarapan, ia pikir Annabel masih tetap Annabel, sedangkan jiwa ibunya melayang entah kemana. Tapi semua missing link tadi akan dijelaskan dalam epilog buku ini, tenang saja.
Annabel yang masih kecil benar-benar labil. Yah, maklum saja, dalam usia pre-teen Annabel jadi sering bicara blakblakan dan cenderung impulsif. Ia bahkan membuat para gurunya menangis dalam pertemuan murid dengan komentarnya yang polos dan cerdas. Tapi yang jelas saya menikmati percakapan lucu antara Annabel, Borris, dan para polisi saat ia melaporkan Ben yang menghilang (dengan tuduhan penculikan). Cerita ringan ini selesai dalam sekali duduk, I'd say 3 stars out of 5!~
*Books in English Reading Challenge 2012 February #1
*Books in English Reading Challenge 2012 February #1