Sinopsis Operational Proposal episode 1:
Di awali dengan pertemuan masa kecil tokoh utama di pagi yang bersalju. Seorang gadis kecil mencoba menolong seorang anak laki-laki yang tengah dijaili oleh teman-temannya yang lain. Sapu cukup membuat takut segerombolan anak laki-laki jail itu, mereka berlari cepat saat sang gadis kecil mengancam mereka dengan sapu.
Keajaiban. Keajaiban merupakan sesuatu hal yang dapat dicapai oleh seseorang berdasarkan seberapa dalam dan seberapa besar antusias mereka untuk mewujudkan keajaiban tersebut. Disadari atau engga, setiap orang memiliki keajaibannya masing-masing. Keajaiban milik satu orang berbeda dengan orang lain, hal itu karena didasarkan pada pilihan dan tingkatan usaha mereka.
Saat memilih hal yang tepat dan bertekad untuk berusaha, maka keajaiban akan datang. Seorang pria misterius mencoba mendeskripsikan keajaiban seperti itu. Siapa pria misterius? Seorang konduktor yang memiliki kekuatan untuk mengontrol waktu. Ia sedari tadi memperhatikan gadis kecil dan anak laki-laki, yang mungkin ditakdirkan untuk bersama atau sebaliknya.
Bagian ini mirip banget sama vesi original yang jepangnya, tapi cuma dibagian ini engga keseluruhan sama persis. Kang Baek Ho. Yaaa, uri Seung Ho, uri Seung Ho. Baek Ho masih terlelap tidur, ia sama sekali engga keganggu dengan suara radio yang tengah menyiarkan tentang olah raga marathon. DJ radio itu mengaitkan antara marathon dan cinta. Berhubungan? Tentu. Kita engga bakal mengetahui sampai mana batas yang harus dicapai, tanpa bergerak melaluinya. Bergerak dan terus melangkah yang pada akhirnya membawa pada batas yang seharusnya dicapai.
Kang Baek Ho tinggal di sebuah apartement, banyak piala dan bola baseball kebanggaannya terpampang di dinding yang menandakan kalau karir baseballnya memang patut dibanggakan. Sampai jam beker berdering keras, Kang Baek Ho terbangun dan terkejut melihat jam. Ia telat, sangat amat telat.
Telat di menit terakhir dan terjebak kemacetan, membuat Baek Ho memutuskan untuk meninggalkan taksi yang ia gunakan dan lebih memilih untuk berlari. Ia berlari secepat mungkin, menyusuri trotoar dan melintasi segerombolan orang yang tengah menonton pertandingan marathon.
Di tempat lain, seorang calon pengantin duduk menyendiri dan ia tengah dalam kegugupan. Ham Yi Seul, berusaha menenangkan dirinya sendiri. Engga berapa lama kemudian, Yoo Chae Ri datang.
Mengetahui temannya yang gugup, Chae Ri berusaha menghiburnya. Ia berkata kalau ia harus mendapatkan bouquet bunga milik Yi Seul. Entah bagaimana caranya, bouquet bunga itu harus jatuh padanya.
Agar engga terjadi kesalahan dalam upacara pernikahan nanti, ibu Yi Seul mengajari ayah Yi Seul tentang cara berjalan di altar sebagai pengiring pengantin. Ayah Yi Seul tetap berjalan sesuai rithmnya sendiri tanpa mengindahkan instruksi dari Ibu Yi Seul. Yi Seul tertawa melihat orang tuanya sibuk karena hal kecil.
Dalam kecepatan tertingginya, Baek Ho bersaing dengan waktu. Waktu yang tersisa hanya sedikit, pintu gerbang sudah tertutup dan upacara pernikahan hampir dimulai. Tapi untungnya Baek Ho datang tepat waktu. Ia terengah-engah saat sampai di depan gerbang, sedangkan dua orang teman yang lainnya sibuk mengomel karena kebiasaan Baek ho yang selalu datang telat.
Ini sebuah keajaiban, pikir Baek Ho. Dirinya sampai di tempat upacara pernikahan di detik terakhir merupakan satu keajaiban yang dibuat oleh Baek Ho. Engga ada waktu lagi, kedua temannya langsung menggendong Baek Ho masuk ke dalam tempat resepsi.
Upacara pernikahan dimulai dan sang pengantin wanita memasuki altar bersama sang ayah sebagai pendamping. Baek Ho tersenyum menyambut kedatangan Yi Seul. Tapi whooops, saat Yi Seul menghampirinya, Baek Ho melangkah maju dan kedua temannya langsung menarik paksa Baek Ho.
Hey, she is not your bride bro-seretan mereka mengingatkan Baek Ho tentang hal itu.
Baek ho berkata pada dirinya sendiri. Sudah dua puluh tahun Yi Seul selalu bersamanya dan selalu ada disampingnya. Dan selama itu pula, dirinya mencoba untuk mencari waktu yang tepat untuk mengungkapkan rasa sukanya terhadap Yi Seul. Baek Ho paboo, cuma butuh tiga atau lima menit buat ngungkapin rasa suka, kenapa juga mesti nunggu moment yang tepat selama 20 tahun.
Dan pengantin pria yang asli datang menjemput tangan Yi Seul. Keduanya mengucapkan kesediaan menjadi suami istri. Baek Ho masih dalam penyesalannya, penyesalan yang engga bisa mengubah apapun. Yi Seul resmi menjadi pendamping orang lain, dan bukan menjadi pendamping Baek Ho.
Chae Ri, Joo Tae Nam dan Song Chan Wook menghabiskan waktu bersama menunggu acara resepsi lain yang akan dimulai. Chae Ri yang menyesal karena ia engga bisa naik pelaminan tahun ini, melampiskan segalanya pada pekerjaan barunya. Memamerkan business card miliknya dan bergumam kalau dirinya terlalu terbebani dengan semua aturan dalam pernikahan. Untuk itu, Chae Ri lebih memilih untuk mengurus karir kedepannya, menjadi seorang dokter, pengacara atau akuntan mungkin.
Tae Nam dan Chan Wook bosan dengan ucapan Chae Ri, entah sudah keberapa kalinya ia mengucapkan hal yang sama seperti itu. Tae Nam yang menyukai Chae Ri, ia ingin bekerja di tempat yang sama dengannya. Chae Ri menolak mentah-mentah saat Tae Nam meminta bussiness cardnya dengan alasan Tae Nam terlalu pendek untuk perkejaan ini. Chan Wook mendesis kesal karena kedua temannya sama sekali engga berubah.
Chan Wook bertanya, bagaimana rasanya ditinggal menikah oleh wanita yang sudah lama kita sukai. Baek Ho menjawab dengan candaan, kalau rasanya seperti seorang ayah yang merasakan kepahitan karena anak kesayangannya diambil oleh orang lain.
Ayah Yi Seul yang tanpa sengaja mendengar hal itu, langsung menanggapi dengan kesal. Ia menyeret Baek Ho untuk berbicara empat mata bersamanya.
Dengan gugup, Baek Ho menanggapi perkataan Ayah Yi Seul mengenai kelegaan Ayah Yi Seul karena Yi Seul engga berakhir berdampingan bersama Baek Ho. Ia juga membangga-banggakan menantu barunya, si mr perfect yang sempurna, yang 100 kali jauh lebih baik dari Baek Ho dari segi apapun.
Sebelum pergi, seperti masih menyimpan harapan pada Baek Ho, Ayah Yi Seul memegang erat bahu Baek Ho. Hei, di lubuk hati yang paling dalam, Ayah Yi Seul mengerti perasaan Yi Seul mengenai rasa suka Yi Seul yang hanya untuk Baek Ho.
Acara selanjutnya adalah penyampaian ucapan selamat dari orang-orang terdekat Yi Seul. Dan beberapa saat sebelum Baek Ho memberikan pidato ucapan selamatnya, Yi Seul menghampiri Baek Ho. Ia meminta tanggapan Baek Ho mengenai gaun yang ia pakai saat itu.
Baek Ho tersenyum dan berkata kalau itu sangat cantik. Mengetahui Yi Seul tersenyum karena pujiannya, Baek Ho membalik kata-katanya dengan ejekan, yang Baek Ho maksud cantik bukan Yi Seul tapi gaun yang Yi Seul pakai.
Yi Seul menatap kesal, ia membalas dengan ejekan lagi, orang berkelakuan dingin terhadap wanita seperti Baek Ho entah akan menikahi wanita seperti apa. Mungkin Baek Ho akan sulit mendapatkan jodoh. Baek Ho tersenyum, bukankah ada banyak deretan wanita di luar sana.
Sebelum pergi, Yi Seul mengingatkan Baek Ho agar engga menyebutkan hal-hal aneh saat melakukan sambutan nanti. Karena membuat kesal pengantin wanita akan membawa malapetaka, mengubah teman menjadi musuh dalam waktu yang singkat. Baek Ho terkekeh mendengar ucapan kuno Yi Seul.
Yi Seul mengerti kegugupan Baek Ho, ia lalu menyodorkan permen kesukaan Baek Ho. Berharap dengan permen itu, kegugupan Baek Ho bisa terkurangi. Baek Ho teringat kebaikan Yi Seul, kalau Yi Seul-lah yang paling mengerti dirinya.
Baek Ho memberikan sambutan, ia mengucapkan selamat pada kedua mempelai Yi Seul dan Kwon Jin Won. Lalu memulai sambutannya dengan mengatakan kalau ia dan Yi Seul sudah berteman selama kurang lebih 20 tahun. Saat berada di bangku sekolah dasar sampai mereka lulus dari perkuliahan. Baek Ho teringat mimpi kekanak-kanakan Yi Seul, Yi Seul ingin sekali menjadi pengantin wanita yang cantik. Dan saat ini, mimpinya itu sudah terwujud.
Baek Ho menjelaskan tentang kebaikan Yi Seul.
Yi Seul sangat mengerti terhadap segala hal, ia selalu membantu team base ball dan meninggalkan waktu belajarnya untuk membantu kami, team base ball.
Saat kanak-kanak, ia lebih memilih untuk mamayungi anak anjing dari hujan deras dan membiarkan dirinya kehujanan. Yi Seul juga selalu mengutamakan orang lain.
Suka maupun duka, hanya senyum yang selalu ia tunjukkan, ia selalu berpikir kalau dirinya adalah sebuah permen. Aku sangat berharap, temanku Yi Seul, mendapatkan pernikahan yang bahagia.
Semua kata-kata Baek Ho membuat Yi Seul mengenang memory saat mereka bersama. Ia menangis dan tersenyum ke arah Baek Ho. Baek Ho adalah teman kecil yang selalu menjaganya, ia meminjamkan sepatunya pada Yi Seul dan membiarkan dirinya terkena omelan guru.
Jin Woon datang mendekati Baek Ho. Jin Won memuji sambutan Baek Ho barusan, sambutan itu benar-benar membuat Yi Seul menangis haru. Jin Won sangat iri dengan lamanya waktu pertemanan antara Baek Ho dan Yi Seul. Ia sangat ingin mengenal lebih dalam tentang Yi Seul, tapi selama 20 tahun itu, Baek Ho pasti memahami Yi Seul lebih dari siapapun.
Berterimakasih pada Baek Ho karena ia sudah menjaga dan selalu membuat Yi Seul tersenyum selama 20 tahun, dan itu artinya mulai saat ini Jin Woon sendirilah yang akan menjaga Yi Seul. Hei ini sebuah peringatan ya. Hahaa.
Kata-kata terakhir Jin Woon seperti menyengat Baek Ho, Jin Woo mengucapkan terimakasih pada Baek Ho karena Baek Ho engga jatuh cinta pada Yi Seul dan lebih memilih untuk menjadi sahabat Yi Seul. Kata-kata itu terus saja terngiang, Baek Ho memakan semua permen yang diberikan Hye Sul, berharap kegugupan dan penyesalannya hilang.
Baek Ho mendapat tugas untuk mengambil box milik Yi Seul di bagasi mobil. Karena kehilangan keseimbangan (terlalu banyak mengangkat box), Baek Ho terjatuh dan semua barang-barang yang ada di box berserakan.
Sampai ia menemukan sebuah amplop surat yang ditujukan padanya, from Yi Seul to Baek Ho, tulisan yang tertera itu membuat Baek Ho bergegas menyembunyikan surat di dalam saku jasnya.
Tiba saatnya melempar bunga. Siapa sangka bouquet bunga itu lebih memilih Baek Hoo. Melihat bouquet bunga yang jatuh mengarah ke arahnya, dengan gesit Baek Ho menangkap bunga itu seolah tengah menangkap bola baseball.
Chae Rin protes, seharusnya bunga itu adalah untuknya. Dengan canggung Baek Ho berusaha mempertahankan bouqout bunga dan menjauhkannya dari Chae Rin. Baek ho berpikir kalau mungkin ini adalah pertanda baik. Tae nam berusaha mengambil bunga itu dari Baek Ho, tapi Baek Ho melarangnya. Mengingat perkataan Yi Seul, kalau dalam setengah tahun ini, Baek Ho harus menikah atau kalau tidak, ia akan dihantui oleh keberuntungan buruk.
Jin Woon dan Yi Seul pergi dengan mobil pernikahan mereka, menjalani kehidupan baru dan meninggalkan sebagian kehidupan yang harus ditinggalkan. Melihat kepergian Jin Woon dan Yi Seul, Chae Rin, Tae Nam dan Chan Wook merasa ada sesuatu yang hilang. Dan agar mood suasana kembali seperti semula, mereka memutuskan untuk datang ke kafe dan makan bersama. Tapi, Baek Ho menolak ajakan mereka dengan alasan sakit perut.
Baek Ho duduk menyendiri malam itu. Penuh dengan penyesalan, ia membuka perlahan surat yang siang tadi ia temukan. Surat dari Yi Seul yang ditujukan khusus untuknya.
Dear Baek Ho.
Saat ini perpisahan sekolah tapi entah mengapa aku merasa kita masih berada di awal-awal semester. Meskipun aku selalu berkata, “Kita di kelas yang sama, lagi?” saat hal itu diumumkan di kelas, tapi aku merasa sangat senang dan nyaman.
Kenapa aku sama sekali tidak bisa jujur pada diriku sendiri setiap kali melihatmu? Sejak di sekolah dasar, saat kau meminjamkan sepatumu dan kau membiarkan dirimu bertelanjang kaki, kau sudah menjadi seseorang yang special untukku.
Mulai sekarang, kemudian, nanti dan selamanya, kau akan tetap menjadi orang terspecial dalam hidupku, Kang Baek Ho. Karena kau sangat special, aku bahkan sulit untuk menggambarkan betapa specialnya dirimu.Meskipun aku tidak bisa secara langsung memberitahumu karena aku takut hubungan persahabatan kita akan berubah, aku akan mengatakannya sekarang : Aku, Ham Yi Seul, sangat menyukai Kang Baek Ho. Aku sangat menyukai Kang Baek Ho.
WAAP.. Seperti tersambar petir, luka kehilangan Baek Ho semakin menyakitinya. Penyesalan dan kehilangan harapan membuatnya menangis. Baek Ho menyadari kalau selama ini ia bahkan engga pernah berusaha untuk melakukan hal yang terbaik untuk Yi Seul, entah itu membuatnya tertawa, menghiburnya atau mengatakan rasa sukanya. Semuanya telat, waktu engga bisa diputar kembali, soulmate too late. Poor baek ho~
Dalam kesedihannya itu, tiba-tiba seseorang datang. Menyodorkan sapu tangan untuk Baek Ho. Tanpa mencurigai apapun, Baek Ho menggunakan sapu tangan itu untuk menghapus air matanya. Pria asing itu ternyata konduktor ahjussi yang dibagian awal muncul dan menjelaskan perihal keajaiban. Konduktor ahjussi menjelaskan tentang cinta kedua.
Semua orang engga akan bisa melupakan first love, tapi entah bagaimana mereka akan selalu berakhir dengan menikahi second love. Baek Ho sudah kehilangan cinta pertamanya hari ini, kehilangan untuk selamanya.
Lalu Baek Ho bertanya, tentang siapa sebenarnya konduktor. Bukan masalah siapa dirinya, tapi yang terpenting adalah alasan kenapa dirinya ada di tempat itu bersama Baek Ho. Seharusnya itu yang Baek Ho tanyakan. Baek Ho mengira-ngira apa ia mengenal konduktor ahjussi. Konduktor ahjussi menjawab kalau engga banyak orang yang tau tentang seorang pria yang menangis tersedu-sedu di taman karena kehilangan cinta pertamanya.
Konduktor ahjussi menjelaskan kenapa ia ada bersama dengan Baek Ho saat ini. Karena ia akan membantu Baek Ho mendapatkan kembali hal yang Baek Ho sangat inginkan. Sebelum menunjukkan kekuatan specialnya, Konduktor ahjussi memperkenalkan dirinya sebagai konduktor kepada Baek Ho. Bukan seseorang yang ahli di bidang music atau pengarah music, tapi seseorang yang memiliki kekuatan special untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapi Baek Ho.
Dengan kekuatan supernya, dalam sekali lambaian tangan, Konduktor ahjussi membekukan seluruh elemen yang ada di sekitar Baek Ho. Daun-daun berhenti berguguran, orang-orang yang tengah dalam aktivitasnya masing-masing tiba-tiba terhenti, lalu lalang mobil pun terhenti.
Baek Ho ternganga, ia terkejut. Engga percaya dengan apa yang baru saja terjadi, kenapa bisa manusia seperti konduktor melakukan hal semacam ini. Baek Ho sibuk dalam kegagapannya, sedangkan Konduktor Ahjussi malah berjalan-jalan santai memakan makanan yang tersedia.
Kemampuan membekukan elemen yang ada disekitarnya akan berkaitan dengan waktu, dengan kata lain waktu terhenti seketika saat semua elemen membeku. Untuk itu, konduktor ahjussi lebih suka disebut sebagai orang yang mampu mengontrol waktu. Dengan mengontrol waktu, ia bisa mengarahkan seseorang pada apa yang orang itu inginkan.
Mengetahui Baek Ho yang masih belum menyadari kekuatannya, Konduktor ahjussi bergumam kalau manusia engga akan percaya dengan hal yang pertama kali mereka lihat, sampai pada akhirnya, mereka akan jatuh pada kesempatan kedua. Konduktor Ahjussi menyuruh Baek Ho untuk melempar bola base ball ke arahnya, dan untuk kedua kalinya Konduktor Ahjussi berhasil menghentikan laju bola base ball yang mengarah ke arahnya, bola baseball itu mengudara dan sesuai kemauannya, dengan mudah ia menangkapnya.
Baek Ho yang masih bingung dalam keterkejutannya, bertanya apa yang sebenarnya Konduktor ahjussi inginkan dan siapa sebenarnya ia. Dengan sederhana, Konduktor ahjussi menjawab, bahwa ia adalah seseorang yang bisa membawa kembali masa lalu.
Keraguan membuat konduktor ahjussi berpikir, apa Baek Ho sanggup mengubah perasaannya dan takdirnya kalau ia diberi kesempatan untuk kembali ke masa lalu. Manusia engga berubah dengan mudah, dan Baek Ho akan mengalami banyak kesulitan untuk mengubah semuanya, nantinya.
Konduktor ahjussi merasa kalau Baek Ho masih belum mempercayainya, ia lalu menunjukkan kekuatannya yang lain entah untuk yang keberapa kalinya, ia mengontrol waktu, membawa Baek Ho dari satu tempat ke tempat lain, dari satu waktu, masa depan-masa lalu dan masa sekarang, dan berakhir pada apartement milik Baek Ho.
Baek Ho bertanya, bagaimana Konduktor ahjussi bisa melakukan hal semacam itu. Dengan cermat dijawab, “Kalau kau tidak mempercayainya dengan matamu, bagaimana otakmu bisa mempercayainya juga?”
Baek Ho pun heran, kenapa orang seperti dirinya bisa diberikan kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Alasannya sederhana, karena semua sesuai selera konduktor ahjusshi. Ke k eke.. Konduktor ahjussi sangat menyukai base ball, fans. Ia mengambil satu bola baseball bernomor 232 dan berkata kalau bola itu adalah favoritenya.
Sebelum menghilang, konduktor ahjussi memberikan semacam serbuk di sebuah tabung kecil dan memberikannya pada Baek Ho. Dengan tersenyum, konduktor ahjussi berharap Baek Ho bisa mengubah semuanya, menjalani masa lalu dengan kesenangan dan menghasilkan hal yang diharapkan. “Ini belum berakhir sampai semuanya berakhir.” Ucap konduktor ahjussi, lalu ‘ting’ ia menghilang seketika.
This is sweet.. Baru ditinggal satu malam oleh Yi Seul, ibunya sudah sangat merindukannya. Ia masuk ke dalam kamar Yi Seul dan mengenang masa-masa saat ia Yi Seul masih ada di kamar itu. Dan saat membuka laci, ia menemukan banyak permen yang sama yang diberikan Yi Seul pada Baek Ho. Kenapa Yi Seul menyimpan permen-permen yang ia engga sukai, simple, itu karena Yi Seul menyukai orang yang menyukai permen itu.. Sweeet..
Baek Ho mencoba mengenang semuanya dengan melihat foto-fotonya bersama Yi Seul. Tapi, semua ekspresi Yi Seul di foto itu benar-benar membuat rasa menyesalnya semakin besar. Engga ada satupun foto Yi Seul yang tersenyum, setiap kali mereka berfoto bersama. Dan Cuma itu kenangan yang disimpan Baek Ho.
Baek Ho berpikir keras, apa semuanya akan benar-benar berubah kalau ia kembali ke masa lalu, apa kembali ke masa lalu bisa menjadikan dirinya sebagai pendamping Yi Seul. Semua pemikiran itu membuat Baek Ho menekadkan niatnya, kalau ia engga akan menghilangkan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Yi Seul. Apapun yang terjadi nanti saat ia kembali ke masa lalu, ia harus mengungkapkan perasaanya pada Yi Seul.
Tapi tiba-tiba, kenangan saat Yi Seul hampir menangis datang. Yi Seul berkata, “Baek Ho, kau sama sekali tidak mengerti apapun. Kau sama sekali tidak mengerti apapun.” Baek Ho bingung, ia sama sekali engga ingat kenapa Yi Seul bisa semarah itu padanya.
Baek Ho membuka pintu masa lalu dengan meminum cairan kilauan bening yang diberikan oleh konduktor. Engga lupa buat mengucapkan mantra ajaib, “Renovation. Renovation.”
Taraaaa… Baek Ho berhasil kembali ke masa lalu. Menggunakan baju seragam dan ia bingung melihat Yi Seul yang ada dihadapannya. Yi Seul tiba-tiba saja mengungkapkan perasaannya. Baek Ho tersenyum dalam kebingungan, tapi kemudian Chan Wook datang mengacaukan, Cha Wook pun mengakui perasaan sukanya pada Yi Seul.
Baek Ho heran, sejak kapan Chan Wook menyukai Yi Seul, kenapa Chan Wook menyukai Yi Seul. Baek Ho hampir gila memikirkan hal itu, dan kegilaannya semakin menjadi saat melihat Chan Wook hampir mencium Yi Seul, “ANDWEEEEEEEE!!!” jerit Baek Ho.
Yang langsung disambut bentakan oleh direktur. Hahaaha.. that’s just a drama. Baek Ho menyadari kalau ia tengah ada di atas panggung.
Untuk membuat jelas apakah ia benar-benar ada di masa lalu, Baek Ho bertanya pada Chan Wook. Chan Wook mengiyakan kalau mereka ada di tahun pertama in high school.