SEBUAH TREM YANG BERNAMA GAIRAH
Ia kembali ke toko ramen, siap melancarkan balas dendamnya, tapi malah menemukan Kang Hyuk dan Eun Bi yang akan berciuman. Ia terlihat patah hati.
Kang Hyuk mencondongkan tubuhnya lebih dekat, matanya tertutup dan Eun Bi memandangnya dengan shock dan kemudian menutup matanya. Tapi tiba-tiba ia bersin tepat dimuka Kang Hyuk.
Eun Bi merasa malu, tapi Kang Hyuk hanya tertawa. Ia menyuruh Eun Bi untuk masuk kedalam rumah sebelum terkena flu. Ia mengangkatnya lagi untuk menurunkannya dari pagar. Ia pun meninggalkan Eun Bi yang masih shock.
Chi Soo merosot dari kursinya, ia bersembunyi supaya tidak terlihat oleh Eun Bi dan Kang Hyuk dengan muka yang hampir menangis.
Eun Bi masuk ke dalam dan langsung mengaduk-aduk kotak obatnya untuk mencari obat yang bisa menenangkannya.
Ba Wool membantunya mencari obat itu dan kemudian bertanya-tanya apa yang terjadi padanya. Eun Bi masih merasa berbunga-bunga dan mendesah kalau ada Tsunami yang akan datang. Pada saat yang sama, Hyun Woo melihat Kang Hyuk sedang push up di ruangannya.
Hyun Woo bertanya kenapa ia push up tengah malam begini dan Kang Hyuk berkata kalau ia bersiap ketika ada tsunami yang akan melandanya. Dalam konteks ini tsunami berarti cinta.
Chi Soo masih merasa shock dengan posisi yang sama di mobilnya, sampai seorang tukang parkir datang untuk memperingatkannya kalau ia tidak bisa parkir disini. Chi Soo menjawab pertanyaannya tapi yang dibayangkan ia sedang berbicara dengan Kang Hyuk.
Tukang parkir: “Anda tidak bisa parkir disini.”
Chi Soo: “Kau benar. Aku seharusnya tidak parkir disini.”
Tukang parkir: “ Ajusshi, mundurkan mobilmu.”
Chi Soo: “Jadi kau tidak akan mundur kan?”
Tukang parkir: “Apa kau ingin aku memanggil polisi? Supaya bisa memberimu surat tilang”
Chi Soo akhirnya menatap tukang parkir kemudian menunjukk ke arah toko ramen, “Aku tidak berbicara yang disini. Beri mereka tilang, disana!”
Di dalam, Eun Bi membuat tulisan tentang Kang Hyuk. Ia teringat ketika Kang Hyuk menyebutnya spesial ketika mereka ada di pantai, ia menulisnya di kertas tempel “spesial” dan menempelkannya di pipi kanannya. Ia kemudian teringat ketika ia berkata kalau ia cemburu pada Chi Soo. Ia menulis “cemburu” dan menempelkannya dipipi kirinya.
Ia menulis “hot” di dahinya, untuk kejadian dikamar mandi, ketika Kang Hyuk menyebutnya hot dan memukul Chi Soo. Ia bertanya-tanya apakah Kang Hyuk benar-benar……ia menempel kertas bertuliskan “bingo” yang ditempelkannya di mulutnya. Ia kemudian memakai jaketnya dan berkata kalau ia tidak akan terkena flu lagi.
Kang Hyuk merengek kalau ia tidak bisa menunggu lagi, tidak bisa menahan lebih lama lagi saat ia berusaha untuk menahan pipis. Ternyata di depan kamar mandi sudah mengantri Ba Wool serta Hyun Woo yang juga berusaha menahan. Ternyata hari sudah pagi, dimana Eun Bi menggunakan kamar mandi terlalu lama dan tidak sadar kalau semua orang mengantri.
Setelah Eun Bi keluar, Ba Wool langsung masuk dan dengan tidak sabar, Hyun Woo mengetuk pintu, menyuruhnya untuk tidak berlama-lama, sedangkan Eun Bi merasa malu setelah melihat semua kekacauan itu. Ia segera pergi tapi Kang Hyuk menahannya dan berkata kalau pagi-pagi begini, istrinya terlihat sangat cantik. Eun Bi menggaruk-garuk dagunya dan segera pergi ke toko. Ia masih merasa berbunga-bunga karena Kang Hyuk memujinya. Tanpa disadarinya, Chi Soo sudah berdiri didepannya, ia terlihat kesal. Ia memojokkan Eun Bi ke sebuah bangku dan berkata kalau ia datang kesini untuk mengerjakan tugas membuat ramen mereka.
Di rumah Chi Soo, sekretaris sedang melapor pada ayah bahwa ia sudah melakukan riset, pengumpulan data dan perhitungan SPSS, mereka menemukan kalau penyebab penyakit Chi Soo adalah “Wanita itu.” Ia bahkan membuat diagram disebuah whiteboard.
Mereka tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Setelah mendengar laporan dari sekretarisnya kalau Chi Soo selalu datang bekerja di toko ramen setiap hari, walaupun saat ia tidak masuk sekolah, ayah menyuruh untuk membiarkannya saja karena ini juga bagus untuk image dirinya. Ia juga membiarkan Chi Soo tetap berhubungan dengan Eun Bi karena mereka akan membutuhkannya ketika ia ingin membeli tokonya.
Chi Soo dan Eun Bi sedang mengerjakan resep ramennya. Chi Soo merasa tidak senang dan bertanya kenapa Eun Bi terlihat sangat lelah, “Apa yang kau lakukan semalam. Eun Bi menjawab kalau ia sedang belajar yang ditangkapnya kalau ia “bersenang-senang” dan menggeram, “Kau pasti belajar dengan “keras”.”
Eun Bi mengabaikannya dan berkata kalau ia berpikir akan menggunakan keju untuk ramennya. Chi Soo, “Keju itu baik. Kau menyukai barang- barang seperti itu. Barang yang berminyak.”
Eun Bi mengabaikannya lagi dan berkata untuk mengurangi rasa berminyak, ia akan menambahkan daun bawang dan cabai, yang langsung disebut Chi Soo, “Daun bawang dicampur dengan lada akan membuatnya panas.” Ketika Eun Bi berkata kalau ia akan menambahkan lada hitam, Chi Soo, “Jangan, lada tidak boleh. Kau bisa…….bersin!”
Itu benar-benar menyindir Eun Bi, tapi Eun Bi tidak tahu kalau ia melakukannya dengan tujuan tertentu. Ia pun berteriak kenapa Chi Soo selalu berbuat sesuatu yang berkebalikan dengan perkataannya. Ia seperti donat yang dipelintir (apa maksudnya cakwe ya???). Chi Soo berteriak kalau itu yang dimakan Eun Bi dan mulai menari berputar yang maksudnya untuk mengejeknya. Tapi hanya membuatnya terlihat konyol. Chi Soo pun pergi meninggalkan Eun Bi yang kebingungan.
Kang Hyuk mengajaknya bicara di atap dan bertanya apa ia bertengkar lagi dengan Eun Bi dan menyebutnya Jia (Asin) Chi Soo hari ini. Ia menambahkan kalau ia harus berhenti untuk berbuat jahat pada istrinya. Chi Soo bertanya kenapa Kang Hyuk masih memperhatikan masalahnya, “Apa kau menyukai guru magang?”
Kang Hyuk menatapnya dengan hampa dan bergumam kenapa Chi Soo menanyakan pertanyaan seperti itu pagi-pagi. Chi Soo menyeringai, ia mengira kalau ia telah membuat Kang Hyuk gemetar….tapi kemudian Kang Hyuk mendesah dan meletakkan tangannya dikedua pipinya, “…..Aku merasa malu! Apa wajahku merah? Tolong katakan, apa wajahku memerah?” Ia mulai menutup wajahnya dengan sweater yang dipakainya kemudian berbaring di bangku karena merasa malu.
Chi Soo hanya bisa memandangnya dengan kesal, melihat Kang Hyuk sama sekali tidak menyembunyikan perasaannya pada Eun Bi. Ia menjadi marah dan pergi.
Tapi keadaan semakin buruk, ketika ia duduk ditempat acarnya dan terus memperhatikan keduanya, ia harus menyaksikan ketika Kang Hyuk memeluk Eun Bi dari belakang dan membetulkan celemek Eun Bi yang sebetulnya tidak perlu dibetulkan. Chi Soo gemetar karena cemburu dan menjatuhkan acar lobaknya.
Kang Hyuk berkata kalau ia membuat celemek ini khusus untuknya, karena pinggang istrinya sangat kecil. Eun Bi menjadi gugup dan menggaruk-garuk dagunya lagi.
Chi Soo marah dan berkata apa ia tidak membersihkan dagunya. Ia menirukan gerakan Eun Bi, menggaruk dagunya. Jika dagu kotor, maka ia juga membuat tangannya kotor. Ia berkata mau mencuci tangannya. Ia pun keluar dan naik ke mobilnya. Ia melewati Ba Wool dan Hyun Woo dengan cepat, membuat muka mereka berlumuran dengan tepung. Ba Wool bertanya, “Tadi apa ada yang lewat?” Hyun Woo , “Sesuatu yang…hot…pasti baru saja lewat.”
Chi Soo merasa sangat marah, ia mencoba menenangkan diri. Ia mendapat sms dari Eun Bi, “Apa kau pergi ke sungai Han untuk mencuci tanganmu?” Ia menenggelamkan kepalanya ke tangannya, kemudian bertanya pada Hyun Woo apa artinya ketika seseorang dan seseorang yang lain selalu bersama dan ketika kau melihatnya, matamu menjadi berapi-api.
Hyun Woo bertanya apa ada seseorang yang melemparkan lada ke matanya. Chi Soo menjawab tidak, yang dimaksudnya adalah perasaan, seperti ketika kau melihat dua orang bersama dan matamu berpindah ke belakang kepalamu dan kepalamu menjadi panas dan itu seperti ada kereta yang yang bergerak ke arahmu. Apa itu?
Hyun Woo berpikir sebentar….”Itu cemburu!” Chi Soo seperti belum pernah mendengar kata itu, “Cemburu?”
Di toko, Eun Bi sedang sibuk memikirkan resep ramen Chi Soonya. Ia bahkan membuat diagram panah. Ada tulisan Chi Soo brengsek ditengahnya, ini mirip dengan tabel yang dibuat oleh sekretaris ayah Chi Soo. Di dalam tabel itu tertulis tempat dan peristiwa dimana mereka bertengkar hebat. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa yang sama dalam tabel itu. Ia tahu ada satu hal, tapi ia tidak tahu apa itu.
So Yi datang ke toko, Eun Bi duduk bersamanya dan bertanya siapa yang akan ditemuinya, Chi Soo atau Ba Wool? So Yi menjawab dengan santai, “Siapa saja yang datang duluan.” Ia kemudian memandang ramennya dan memakan daun bawangnya saja. Eun Bi hanya melihatnya dengan heran.
Eun Bi bertanya sudah berapa lama So Yi mengenal Chi Soo, So Yi menjawab kalau ia sudah mengenalnya selama 10 tahun. Eun bi bertanya lagi apakah So Yi pernah menangis didepan Chi Soo. So Yi kaget dan berkata kalau ia boleh meminta tas Louis Vuitton untuk hadiah ulangtahunnya atau berkencan dengan orang lain ketika ia bersama Chi Soo, tapi kau tidak boleh menangis didepannya. Jika kau melakukannya,mulai hari itu kau akan menjadi poop.
Eun Bi bertanya, apa maksudnya jadi poop dan So Yi menjawab kalau itu artinya kau akan keluar dari kehidupan Chi Soo mulai hari itu. Eun Bi terlihat gelisah dan mencoret salah satu kotak di tabelnya yang bertuliskan, “Jangan menangis = hot”
Ba Wool menunggu didepan rumah So Yi dengan membawa boneka teddy bear yang besar, ia sangat tidak sabar menunggunya. Tapi So Yi datang diantar oleh seorang anak laki-laki lain. Ba Wool langsung mengkonfrontasinya dan berkata kalau ia adalah pacar / suami/ jagi/ yeobo So Yi.
So Yi berkata kalau orang itu adalah seorang oppa yang dikenalnya, Sedangkan anak laki-laki itu menyebutnya poop dan pergi. Ba Wool berteriak pada So Yi, bertanya bagaimana perasaannya jika ia pergi dengan gadis lain. So Yi berkata kalau ia tidak akan marah, ia berpikir kemudian melihat teddy bear itu, “Ini untukku?”
Ba Wool: “Tidak! Ini milikku! Mulai hari ini, ini adalah pacarku!” Ba wool pun segera pergi, sedangkan So Yi hanya tertawa dan melambaikan tangan padanya, sama sekali tidak terpengaruh.
Chi Soo menunggu Eun Bi didalam rumah. Ketika melihat sebuah kamus, ia langsung mengambilnya. Ia mencari arti kata “kecemburuan”, yang dalam kamus itu ditulis, menjadi marah karena seseorang lebih bik darimu.
Chi Soo berteriak pada kamus itu kalau itu benar-benar salah. Tidak mungkin Kang Hyuk lebih baik darinya. Ia kemudian meneruskan membaca dan ada definisi yang menyebutkan, “Diantara suami atau istri, atau orang yang mencintai….”
Tapi ia diganggu dengan kedatangan Eun Bi yang bertanya apa yang sedang dilakukannya. Chi Soo menjatuhkan kamus itu, Eun Bi menyarankan kalau mereka makan dulu sebelum bekarja. Chi Soo mengikuti Eun Bi, kemudian berbalik untuk menyobek bagian kamus yang berisi “kecemburuan”.
Mereka duduk, Chi Soo terus memandang Eun Bi. Ia teringat percakapannya dengan Hyun Woo, dimana ia mendeskripsikan penyakitnya, “Jadi, kau melihatnya kau akan jadi gila, benci bila melihatnya dengan orang lain dan melihatnya tertawa dengan orang lain membuatnya marah karena cemburu.”
Chi Soo setuju dan semuanya tepat, “Jadi….apa yang kau katakan adalah, Aku sangat membenci guru magang sehingga aku merasakan hal ini?” lol
Hyun Woo tertawa, “Bukan, tapi sebaliknya.” Sekarang Chi Soo terus menatap Eun Bi sambil bertanya-tanya apa maksud semua itu. Ia kaget ketika makanan yang dipesan Eun Bi adalah kaki ayam. Ia sengaja membentuk sebuah cakar dengan tangannya dan bertanya bagaimana seorang gadis bisa makan makanan seperti itu. Eun Bi hanya menjawab kalau ia ingin membuat ramen dengannya, maka ia harus tahu makanan kesukaannya. Chi Soo ada banyak bagian ayam, tapi kenapa ia suka kaki ayam. Eun Bi hanya menyahut sambil memasukkan kaki ayam itu ke mulutnya, “Itulah pesonanya.”
Chi Soo mendesah, karena Eun Bi sudah mempermalukannya, maka ia selalu punya perasaan aneh padanya. Ia kemudian diam dan bertanya apa hubungannya dengan Kang Hyuk. Eun Bi merenungkan sesaat dan menjawab, “ Um….seorang oppa yang kukenal?”
Chi Soo tergagap: “Seorang oppa yang kau kenal? O-o-oppa?”
Chi Soo cemberut dan bertanya sudah berapa lama ia mengenal Kang Hyuk hingga ia menyebutnya oppa. Ia mencemooh kalau sebentar lagi pasti ia akan berkata, “Ayo kita kencan, oppa.” Eun Bi berpikir sebentar , kemudian ia setuju, kenapa tidak?
Chi Soo mencemooh karena tiba-tiba Eun Bi berubah jadi cool dan santai. Ia mengingatkannya tentang kata-katanya kalau kau bisa mengganti telpon, tapi kau tidak bisa mengubah cinta. Chi Soo meletakkan tangannya di dadanya, “Katamu, cinta adalah sesuatu yang muncul dari sini, sini!”
Eun Bi menunjuk dadanya dan berkata kalau ia juga akan jatuh cinta dan dengan hatinya. Tapi kali ini berbeda, ia tidak akan membiarkan hatinya mendidih sendirian dan menunggu, jika ia menemukan orang yang dicintainya, maka ia akan melakukan pendekatan duluan.
Eun Bi: “Aku tidak ingin makan ramen sendirian di minimarket lagi. Ramen itu seharusnya dimasak bersama dan dibagi dengan orang lain supaya terasa lezat.”
Chi Soo menggerutu kalau Kang Hyuk adalah orang yang akan diajaknya berbagi ramen. Eun Bi berkata kalau Kang Hyuk adalah pria yang tahu menggunakan hati, bukan seseorang yang memutuskan perasaannya berdasarkan mood.
Chi Soo berdiri dan berkata kalau Eun Bi bisa berbagi ramen dengan Kang Hyuk sebanyak yang ia mau. Tiba-tiba ia membentuk jarinya menjadi bentuk A, “ Aku tak tahu seberapa banyak yang bisa kau bagi……ukuran A.”
Ba Wool sedang duduk diluar sebuah minimarket sambil minum yogurt. Di depannya, boneka teddy bearnya juga diberi yogurt. Ia berteriak, “Seorang oppa yang kukenal?” Aaaaaaaaaargh. Dulu kau bilang hanya aku yang kau sebut oppa! Oppa?!”
Dan dibelakangnya, muncul Chi Soo yang terlihat sangat kesal, “Apa? Seorang oppa yang kukenal?!” Ia memukul dadanya, “Dulu kau juga menyebutku oppa! Oppa!”
Ba Wool melihat Chi Soo memukul dadanya, ia bertanya-tanya apa yang terjadi padanya. Ia geli karena ia merasa pernah melihat hal seperti itu…….ia mencoba mengingatkannya dan memandang teddy bearnya…..”Oh…itu aku!” hahaha oon bener.
Ia segera pergi ke toko ramen dan mengeluh kalau dadanya sakit. Ia mencari oabt yang bisa menenangkannya dan merangkak ke dalam laci.
Chi Soo datang dibelakangnya dan Kang Hyuk keluar dari belakang. Kang Hyuk bertanya apa yang sedang dilakukannya malam-malam begini, apa ia mencoba lembur. Chi Soo memberinya peringatan, “Istrimu. Jika kau mencoba merayunya, menyerahlah. Ia tidak tahu perbedaan antara nyata atau tidak, antara poop dan pasta kacang dan hanya memberikan hatinya dulu.”
Chi Soo berkata seperti itu untuk kepentingan Kang Hyuk, karena ia harus tahu kotoran apa yang akan diinjaknya Dan Kang Hyuk bertanya-tanya apakah Chi Soo mengkhawatirkannya.
Kang Hyuk: “Jangan khawatir. Mulai saat ini aku akan menjadi pilar yang nyata bagi istriku.” Chi Soo berteriak karena kaget, ia tidak menduga kalau Kang Hyu bisa benar-benar suka pada Eun Bi.
Kang Hyuk meminta pada Chi Soo untuk memperlakukan Eun Bi dengan baik mulai saat ini, “Karena aku menyukaimu sebanyak aku menyukai istriku.”
Kang Hyuk tersenyum pada Chi Soo, ia merasa tersentuh oleh perhatiannya sedangkan Chi Soo terlihat kesal dan pergi sambil mengelus-elus dadanya. Ba Wool muncul dari dalam lemari dan merasa bingung. Ia memikirkannya dikamarnya, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi yang membuat Chi Soo berkelakuan tidak seperti dirinya yang biasa. Ia pun menatap Hyun Woo yang sedang merajut, “Apa Cha Chi Soo menyukai Eun Bi noona?” Tentu saja Hyun Woo hanya tersenyum dan mengabaikannya.
Ayah menghentikan Chi Soo ketika ia akan masuk kedalam dan bertanya apa ia menyukai Yang yang ( panggilannya untuk Eun Bi ). Chi Soo menyangkalnya, bertanya-tanya kenapa semua orang bertanya tentang hal itu padanya akhir-akhir ini. Ayah merasa lega yang membuat Chi Soo berhenti untuk bertenya kenapa ayahnya merasa lega, “Apa aku tidak boleh menyukainya?”
Ayah berkata kalau ia tidak boleh karena Eun Bi berbau seperti nasi. Chi Soo tidak mengerti apa masalahnya. Ayah berjkata kalau Chi Soo adalah caviar, “Apa kau tahu bagaimana rasanya jika kau mencampur nasi dengan caviar? Kau akan jadi bahan tertawaan, sepertiku.”
Ayah berkata dengan sedih, “Wanita yang berbau nasi tidak menyukai pria yang berbau uang.” Chi Soo berkata, “ Jangan khawatir. Aku tidak berniat makan caviar dengan kaki ayam. Aku tidak suka perpaduan seperti itu.”
Eun Bi pulang kerumah sambil bergumam tentang balas dendam Chi Soo brengsek padanya. Ia kemudian berteriak, “Kau tahu apa yang menyebalkan untuk orang yang ukurannya A adalah disebut berukuran A?!”
Kang Hyuk yang mendengarnya menyahut, “Kau berukuran A?”
Mereka duduk di meja dapur, Eun Bi mulai menanyakan tentang masalah usia. Awalnya Kang Hyuk menghindar. Eun Bi mengerti kalau jaman sekarang, siapa yang peduli umur, tapi kemudian ia berkeras kalau ia orang yang kuno dan ia harus tahu. Lagipula bagaimana ia akan memanggilnya, jika ia tidak tahu umurnya.
Kang Hyuk menjawab kalau ia lahir ditahun ayam. Karena tidak mau salah lagi Eun Bi bertanya, “Ayam tahun 81 atau ayam tahun 93?” Kang Hyuk: “Ayam tahun 93.”
Kang Hyuk, “Apa kau pikir aku terlihat berumur segitu? Aku? Orang bilang cinta itu buta, apa ia takut kalau ia lebih tua maka ia tidak punya kekuatan?” Eun Bi berkata bagaimana orang menyebutkan tahun lahirnya dan kita tetap tidak tahu berapa umurnya.
Kang Hyuk berdiri dan mendekatkan diri ke arah wajah Eun Bi, “ Jangan khawatir. Aku ayam jantan yang sangat sehat.” Mendengar perkataannya, Eun Bi langsung menjadi gugup. Kang Hyuk menambahkan, “Jadi sekarang aku mau tidur. Kalau tidak….kupikir akan berbahaya. “ Ia mengelus kepala Eun Bi, “ Selamat malam.”
Dong Joo merasa senang mendengar ceritanya dan menyuruh Eun Bi untuk merayu Kang Hyuk di bioskop nanti malam. Pelatih Seo ikiu nimbrung. Ternyata ia ikut perawatan rambut bersama mereka dan bertanya pada Eun Bi apa ia tahu siapa cinta pertama Dong Joo. Eun Bi menggelengkan kepalanya dengan gugup. Heee, ternyata pelatih penasaran juga.
Chi Soo duduk dikamarnya, ia membaca ulang arti kata cemburu di kamus. Ia melemparnya dan merasa tidak puas pada arti ‘kau menyukai seseorang yang menyukai orang lain’. Ia pun berteriak, “Siapa yang menulis kamus bodoh ini!”
Dengan tidak percaya, ia menunjuk dirinya sendiri, “Aku? Aku? Aku cemburu?” Ia mulai menggaruk dagunya. Ah, ternyata ia mulai meniru kebiasaan Eun Bi.
Pada hari Minggu, ia datang ke toko ramen dan ingin bertemu dengan Eun Bi. Ba Wool menatapnya dengan curiga dan bertanya kenapa. Ia membuat alasan kalau mereka harus mengerjakan proyek ramen. Tapi Ba Wool menekannya, bertanya apa yang ia inginkan dengan Eun Bi noona.
Hyun Woo datang dan melihat mereka berdebat. Chi Soo pun bertanya apa Hyun Woo tahu dimana Eun Bi. Hyun Woo menjawab kalau ia pergi menonton film dengan Kang Hyuk. Chi Soo berteriak, ,”Bersama?” Mungkin yang dimaksud Chi Soo apa mereka pergi berdua saja.
Ia segera berlari ke mobilnya, tapi Ba Wool menahannya dan menolak untuk memberinya jalan untuk kepentingan noonanya yang berharga.
Chi Soo menjerit pada Ba Wool untuk pergi dari depannya karena matanya sedang “terbakar” yang merupakan gejala fisik untuk mendeskripsikan kecemburuannya. Salah satu teman Chi Soo datang dengan sepeda motornya dan Chi Soo pun segera menaikinya. So Yi datang tepat saat ia pergi. Ba Wool pun menaiki sebuah sepeda dan mengejar Chi Soo.
Sedangkan Eun Bi dan Kang Hyuk sedang kencan. Mereka makan es krim, bermain sulap dan melampar koin ke kolam. Kang Hyuk berdiri ditengah film untuk melemaskan kakinya dan kemudian berhenti di lorong dan meraih tangan Eun Bi, “Sekarang aku sudah meraih tanganmu, jadi aku juga mendapatkan hatimu.” Sayangnya, reaksi Eun Bi tidak seperti yang diharapkannya. Eun Bi hanya bisa meringis saja.
Ia seperti menunggu perasaan tertentu….yang tidak pernah datang. Tapi ia merasa berbunga-bunga ketika memikirkannya dan meyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya.
Kang Hyuk berhenti untuk membeli jepit rambut yang pernah dipilih Eun Bi sebelum pergi ke bioskop. Ketika pramuniaganya bertanya untuk siapa itu, Kang Hyuk menjawab dengan malu-malu, “ Pacarku.” Chi Soo datang dan lewat dibelakang Kang Hyuk.
Ia berlari ke dalam bioskop masih memakai helmnya dan berhenti ketika ia menemukan Eun Bi. Eun Bi menetapnya dengan curiga. Chi Soo melepas helmnya dan mengajaknya pergi. Ia memegang pergelangan tangan Eun Bi dan menyeretnya keluar.
Ba Wool juga sampai disana dan melihat mereka pergi melewati lobby, tapi tiba-tiba So Yi muncul entah dari mana, mungkin ia mengikuti Ba Wool. Dan mencegahnya pergi.
Eun Bi berteriak bertanya apa yang akan ia lakukan, ia harus kembali ke dalam. Chi Soo memakaikan helm kekepala Eun Bi, sayangnya helm itu tidak cukup. Eun Bi berteriak kalau Chi Soo bisa merusak tatanan rambutnya, apa baginya ia lucu? Tanpa kata, Chi Soo menariknya dan mencium Eun Bi. Dari kejauhan, terdengar suara bel yang berbunyi.