Kim Jong Seo menyatakan, selama ia hidup, aku tidak akan pernah mengijinkan anggota keluarga Raja terlibat dalam politik, jika ada yang melanggar perintah ini, mereka akan dieksekusi.
Suyang murka, ia berjanji tidak akan membiarkan Kim Jong Seo hidup.
Sekarang kita ke kuil. Seung Yoo jalan mendekati Se Ryung dan memeluknya dengan erat. Se Ryung kaget dan berusaha melepaskan diri. Tapi Seung Yoo semakin erat memeluknya.
Seung Yoo putus asa, Aku sudah bilang padamu, jangan pernah muncul di depanku lagi. Tapi kenapa aku tidak bisa menghilangkan dirimu dari pikiranku?
(Scene trade-marknya PSH ...dg Hwang Tae Hee juga spt itu, blame on Tae Hee who keeps appearing in his mind and then kissed her hehe..)
Se Ryung melepaskan diri, kenapa kau seperti ini lagi? Apa kau lupa kau yang sudah dengan dingin menyingkirkanku pergi? Untuk melupakan guru...
Seung Yoo : Aku tidak ingin terus membohongi diriku sendiri. Aku tidak ingin memaksa diriku sendiri untuk terus mengabaikanmu.
Mulai sekarang, aku tidak akan menyingkirkanmu lagi. Karena aku tidak bisa menghentikan diriku sendiri. Makanya aku datang. Bahkan kalau kau berkata tidak, aku tidak akan pernah pergi lagi.
Seung Yoo mendekat dan memeluk Se Ryung lagi, kali ini Se Ryung tidak berusaha melepaskan diri, Se Ryung juga membalas pelukan Seung Yoo, keduanya menangis.
Beberapa saat kemudian, Seung Yoo tanya siapa nama Se Ryung. Se Ryung tertegun, ia ragu-ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.
Seung Yoo : Apa ada alasan mengapa kau tidak bisa mengatakan-nya padaku?
Se Ryung : Namaku Yeo Ri (What?)
Seung Yoo : Yeo Ri.
Seung Yoo mencemaskan Se Ryung, apa kau tidak takut tinggal disini? Apa aku bisa tenang kalau aku meninggalkanmu disini?
Se Ryung : Ya.
Seung Yoo : Ada banyak hal yang ingin kutanyakan, tapi ini sudah larut, jadi aku akan pergi. Aku akan datang lagi segera.
Se Ryung : Guru. Kita akan bertemu lagi, iya kan?
Seung yoo berkata meskipun Se Ryung tidak ingin ia datang, Seung Yoo akan tetap datang. Lalu ia pergi. Just look at Seung Yoo's gaze. PSH is great in eyes-acting, seriously.
Se Ryung berbalik dan kaget melihat Yeo Ri. Yeo Ri heran, Nona siapa Tuan Muda itu?
Yeo Ri terkejut saat tahu kalau pria itu adalah Kim Seung Yoo. Nona, rencana pernikahan anda dengan Putra Tuan Shin saat ini sedang diurus. Apa yang Nona lakukan? Jika Pangeran dan Nyonya tahu ini..
Yeo Ri memohon agar Se Ryung tidak menemui Seung Yoo lagi.
Se Ryung : Yeo Ri, dia berkata dia tidak akan menyembunyikan perasaan-nya lagi. Aku juga tidak akan menyembunyikan perasaanku.
Yeo Ri putus asa mendengar ini.
Paginya, Kim Jong Seo membawa Seung Yoo menghadap Raja Danjong (Raja ke-6 Joseon), Yang Mulia, Perdana Menteri Kim Jong Seo dan Juru Tulis Seungjeongwon Kim Seung Yoo ingin menghadap anda.
Seungjeongwon = Sekretariat Kerajaan, bertanggung jawab terhadap perintah Raja.
Raja Danjong mengijinkan mereka masuk. Keduanya memberi hormat. Ada Jung Jong di samping Raja.
Danjong berkata dengan dukungan Perdana Menteri, ia merasa tenang. Kim Jong Seo berkata kalau Seung Yoo sudah punya pengalaman mengajar di Jong Hak, tapi masih ada banyak hal yang baru untuknya, mohon Yang Mulia mengerti dan bersedia membimbingnya.
Danjong tersenyum, ia tanya Jung Jong, Kakak ipar, kau sudah lama kenal Kim Seung Yoo, ya kan?
Jung Jong membenarkan, benar Yang Mulia. Meskipun ia teman dekat saya, saya harus berkata kalau ia adalah pria hebat, tidak diragukan lagi. Anda bisa tenang. Dia pasti akan melakukan yang terbaik untuk membantu Yang Mulia.
Kim Seung Yoo ke Jung Jong: Anda terlalu tinggi menilai saya.
Danjong tersenyum dan berkata kalau Ayahandanya masih hidup, beliau pasti sangat bahagia melihat ini. Kasim tampak terharu mendengar kata2 Raja.
Kim Jong Seo berkata meskipun mendiang Raja sudah di alam lain, beliau pasti masih melindungi Raja Danjong. Pelayan Anda, Kim Jong Seo bersumpah dengan nyawanya untuk mendukung Yang Mulia.
Danjong : Terima kasih banyak, Perdana Menteri.
Danjong, Kim Jong Seo dan rombongan jalan keluar. Mereka berpapasan dengan Suyang Dae Gun. Suyang menghormat dan Danjong heran, Paman, kenapa kau kesini?
Suyang : Saya datang untuk memberi salam pada Yang Mulia.
Kim Jong Seo langsung memperingatkan Suyang, Harap Pangeran berhati-hati memasuki istana, ini untuk menghindari kesalahpahaman.
Wajah Suyang Dae Gun berubah, sebagai paman-nya apa aku bahkan tidak diijinkan untuk mencemaskan keponakanku?
Raja Danjong menjawabnya, dengan bantuan Dewan Istana, aku akan melakukan yang terbaik untuk mengurus masalah politik. Tidak perlu mencemaskanku. Tolong awasi saja aku, paman.
Kim Jong Seo : Yang Mulia, silahkan.
Rombongan Raja jalan terus melewati Suyang. Di barisan belakang ada Kim Seung Yoo. Seung Yoo menatap Suyang Dae Gun dengan tajam. Begitu pula Suyang.
Suyang Dae Gun terpukul, ia kembali berkumpul bersama sekutunya. P. Onyeong, Shin Suk Joo, Kwon Ram dan Han Myung Hoe.
P. Onyeong marah2, beraninya mereka melarang P. Suyang masuk istana. Suyang berguman, dia akan segera mati.
Han Myung Hoe berkata kalau sebelum mati, Perdana Menteri akan berusaha menyingkirkan semua yang mengancam posisi Raja Danjong. Termasuk P. Suyang.
Semua berkata mereka tidak bisa duduk saja menunggu kematian.
P. Suyang : Sepertinya perjamuan yang kita siapkan harus kita lakukan lebih cepat.
(Ini memang dilema, menunggu dibunuh atau membunuh lebih dulu.)
Mereka juga akan melibatkan Shin Suk Joo dalam rencana ini.
Shin Suk Joo jalan ke kantornya dan bertemu rombongan Perdana Menteri. Mereka tanya apa Shin Suk Joo akan kembali ke Jipheonjeon (kantor lamanya, Hall of Worthies). Shin Suk Joo membenarkan.
Para menteri mengejeknya, Orang yang sudah kau dukung telah mempromosikanmu ke Sekretariat Kerajaan dulu, tapi sekarang sepertinya kau hanya bergantung pada selembar tali yang rapuh. Alat untuk anggota keluarga Raja yang mengincar takhta..bukankah itu seperti melemparkan kotoran ke wajahmu sendiri?
Kau sebaiknya tetap menjadi Sarjana yang terhormat saja.
Shin Suk Joo : Anda tidak perlu mencemaskan masa depan saya.
Kim Jong Seo : Jaga jarakmu dengan Suyang Dae Gun. Ini adalah peringatan terakhirku jika kau masih ingin hidup.
Rombongan Kim Jong Seo pergi. Shin Suk Joo jalan dengan wajah menunduk. Shin Myun kebetulan melihat dan mendengar perlakuan mereka terhadap ayahnya. Shin Myun mulai merasa marah dan terhina.
Seung Yoo, Shin Myun dan Jung Jong bertemu dengan Profesor. Profesor senang melihat mereka semua dan ia memberi selamat pada Seung Yoo karena berhasil kembali dengan posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Seung Yoo menggoda gurunya, anda jelas mencemaskan saya tapi pura2 tidak cemas.
Prof minta Jung Jong menghadiri Jong Hak. Jung Jong mengeluh, ini yang tidak ia sukai saat menjadi Pangeran Pendamping.
Prof heran kenapa Shin Myun diam saja. Jung Jong berkata Shin Myun memang seperti itu sejak dulu. Prof merasa lega melihat mereka bertiga masih bersahabat meskipun Seung Yoo dan Shin Myun sudah mengambil jalan yang berbeda, jangan lupa untuk saling melindungi kehormatan masing2.
Setelah pertemuan, Seung Yoo berkata ia harus pergi menghadiri sesuatu. Seung Yoo selalu menyebut dirinya Hyungnim di depan Shin Myun+Jung Jong, sepertinya ia memang lebih tua dari mereka.
Seung Yoo pergi dan Jung Jong berkata, mungkin karena ia sudah menikah, tapi ia merasa Seung Yoo akan bertemu seorang wanita. Ini intuisi pria yang sudah menikah.
Se Ryung senyum2 sambil melihat kaca. Yeo Ri kesal, anda sudah menipu Nyonya dengan berkata akan pergi berdoa selama beberapa hari.
Yeo Ri tidak habis pikir, Se Ryung menipu Seung Yoo. Jadi anda berkata kalau anda adalah dayang?
Se Ryung hanya berkata kalau dia bertemu Seung Yoo lagi, dia akan mengatakan padanya.
Yeo Ri : Yeo Ri itu nama saya. Saya mohon, jangan pakai nama saya untuk kebohongan.
Tapi Se Ryung sedang jatuh cinta, kata2 Yeo Ri sama sekali tidak lewat telinganya.
Se Ryung menunggu Seung Yoo di jembatan, ia tersenyum lebar saat melihat Seung Yoo mendekat. Se Ryung mengira Seung Yoo tidak datang.
Seung Yoo berkata ia sengaja datang terlambat. Dengan membuatmu menunggu dengan gelisah, kau akan merasa bahagia saat melihatku. Se Ryung cemberut.
Seung Yoo : Aku ada pertemuan di istana, jadi meskipun aku ingin datang, aku tidak bisa.
Seung Yoo heran kenapa Se Ryung tinggal di kuil. Se Ryung berkata ia memang sering kesini. Seung Yoo tanya kedua orang tua Se Ryung.
Se Ryung : Sebenarnya, aku...(Se Ryung siap mengaku)
Tapi Seung Yoo memotongnya, aku sudah menanyakan pertanyaan yang tidak seharusnya kutanyakan. Seung Yoo mengira Se Ryung yatim piatu.
Seung Yoo : Melihat cara berbusanamu, kau lebih mirip anggota keluarga bangsawan daripada dayang istana, jadi aku tidak pernah berpikir kalau hidupmu susah.
Se Ryung tertegun, ia merasa bersalah. Aku minta maaf..
Seung Yoo menggodanya, kau jadi aneh, ini bukan dirimu. Gadis yang dengan berani menginjak punggung seorang pria untuk menaiki kuda..
Keduanya duduk di dekat air terjun. Seung Yoo kipas2, lalu mengipasi Se Ryung (padahal selama syuting, MCW yg selalu memakai kipas anginnya haha)
Seung Yoo heran, saat belajar waktu itu, Se Ryung pintar sekali menjawab. Sepertinya kau belajar banyak. Se Ryung berkata ia hanya mendengarkan Putri.
Seung Yoo : Kalau seperti itu, kau sangat pintar.
Seung Yoo mengeluarkan kuas, Yang Mulia.
Se Ryung : Ya?
Seung Yoo : Jikgang Kim Seung Yoo akan meneruskan pelajaran.
Seung Yoo mencelupkan kuas ke dalam air dan menulis...puisi cinta.
"Hatiku sebagai ganti hatimu. Membuka kenangan terdalam."
Seung Yoo menjelaskan, saat hatiku bertukar dengan hatimu, aku akhirnya mengerti betapa dalam kita saling merindukan.
Se Ryung tersenyum dan mengambil kuas Seung Yoo, mencelupkan ke air dan menulis jawaban-nya :
"Tanyakan pada dunia alasannya, orang hidup atau mati bersama."
Apa sebenarnya yang disebut cinta? aku tanya pada dunia, Lebih kuat daripada batasan hidup dan mati..
Seung Yoo : Aku akan menjawabnya, jika tanpa ragu mereka bisa berjanji untuk bersama sampai maut memisahkan mereka, itu adalah cinta.
Seung Yoo jalan di atas jembatan dan Se Ryung mengikutinya. Lalu Seung Yoo berbalik dan mengulurkan tangannya.
Se Ryung dan Seung Yoo jalan dengan bergandengan tangan.
P. Suyang bersama Han Myung Hoe jalan di hutan, keduanya menyamar menjadi pendeta. Han memuji P. Suyang, baju itu cocok untuknya.
P. Suyang tersenyum dan berkata ia juga merasa nyaman. Mereka menemui tiga anak buah Han Myung Hoe. Tiga orang itu mengantar P. Suyang ke markas.
Han Myung Hoe membawa Suyang ke sebuah kamp latihan, ia berkata kalau semuanya sudah terlatih dan P. Suyang bisa memakai mereka kapanpun ia mau.
Seung Yoo mengantar Se Ryung kembali ke kuil. Seung Yoo menggoda Se Ryung, kenapa kau terlihat murung? Apa karena kau tidak tahan berpisah denganku?
Se Ryung malu, jangan menggodaku.
Seung Yoo berkata kalau pada hari ulang tahun P. Kyung Hye, ia akan mengawal Raja Danjong ke kediaman Putri. Jika semuanya lancar, Seung Yoo janji akan segera ke kuil menemui Se Ryung.
Se Ryung tersenyum, baiklah.
Seung Yoo mengamati wajah Se Ryung, membuat Se Ryung risih, jangan menggodaku lagi. Se Ryung merentangkan kipas Seung Yoo untuk menutupi wajahnya.
Seung Yoo main2 dan berusaha melihat melalui kipas.
Beberapa detik kemudian, Se Ryung menurunkan kipasnya. Seung Yoo tidak beranjak, justru menunggu dengan sabar sampai bisa melihat wajah Se Ryung lagi, lalu mengejutkan Se Ryung dengan ciuman.
Seung Yoo nyengir dan jalan mundur. Se Ryung tertegun lalu berseru agar Seung Yoo hati2, jangan sampai jatuh. Lihat ke depan kalau jalan!
Seung Yoo melambaikan tangan dan tertawa. Se Ryung menyentuh bibirnya.
P. Suyang berkumpul bersama sekutunya. Han Myung Hoe memberikan sebuah buku. Buku Kematian.
P. Suyang membuka buku itu dan isinya adalah kumpulan nama orang-orang yang harus dilenyapkan.
No. 1 tentu saja, Kim Jong Seo. Lalu AnPyeong Dae Gun (astaga..adik kandung sendiri), Min Shin.
Han memastikan kalau semua orang yang ada hubungannya dengan Kim Jong Seo harus dibunuh dan dilenyapkan.
Shin Suk Joo : Apa mungkin melawan mereka hanya dengan ratusan pasukan? Mereka adalah orang dengan kekuasaan mengerahkan pasukan dan memiliki kekuatan politik.
Jika tidak hati-hati, kita justru yang akan terkena masalah.
Jika ada yang lolos, maka mereka akan terancam hukuman penghianatan. Han Myung Hoe berkata kalau memang tidak mungkin melenyapkan semuanya, maka pertama mereka harus membunuh Kim Jong Seo.
Han Myung Hoe : Sisanya bukan lain hanya segerombolan domba, mereka akan lari kebingungan.
Suyang berkata ia sendiri akan bertemu Kim Jong Seo. Han berkata siapa yang mengira kalau Kim Jong Seo akan meninggal di kediaman-nya sendiri?
Se Ryung pulang dan masih memandangi kipas Seung Yoo, ia teringat saat Seung Yoo menciumnya.
Yeo Ri kesal, hanya melihat kipas seorang pria membuat anda tersenyum seperti itu?
Se Ryung memberi kode Yeo Ri untuk diam, karena rombongan P. Suyang keluar dari dalam rumah.
P. Suyang mengira Se Ryung baru kembali dari kuil. Se Ryung mengiyakan.
Se Ryung cepat2 menyembunyikan kipas Seung Yoo di balik tubuhnya, tapi Shin Suk Joo melihatnya.
P. Suyang menghela nafas, jika setelah melihat calon menantumu pulang ke rumah tengah malam, kau ingin memutuskan perjanjian pernikahan. Aku pasrah, besan.
Se Ryung dan Yeo Ri masuk dan Se Ryung masih memainkan kipas Seung Yoo. Yeo Ri merampas kipas Se Ryung.
Se Ryung kaget, hei apa yang kau lakukan?
Yeo Ri marah, apa ini waktu yang tepat untuk melihat kipas tangan ini? Anda baru saja melihat calon ayah mertua anda. Bagaimana nona bisa seperti ini?
Se Ryung : Cepat kembalikan itu padaku.
Yeo Ri marah karena Se Ryung masih membohongi Kim Seung Yoo, memakai namanya lagi. Se Ryung berkata ia awalnya ingin mengaku. Tapi saat berdiri di depan Seung Yoo, ia tidak sanggup melakukannya.
Se Ryung mencoba merebut kipas, tapi Yeo Ri justru menjatuhkannya. Tepat di bawah kaki P. Suyang.
Yeo Ri langsung membungkuk. Se Ryung tampak tegang.
P. Suyang : Kim Seung Yoo? Kau janji tidak akan menemui Kim Seung Yoo lagi. Kau melanggar janjimu pada ayah?
P. Suyang mengajak Se Ryung ke ruang belajarnya dan tanya apa Se Ryung berkata kalau ia adalah putri Suyang pada Kim Seung Yoo.
Se Ryung mengaku belum mengatakannya. Dia hanya tahu kalau saya adalah dayang istana.
P. Suyang tanya apa keduanya saling mencintai. Se Ryung membenarkan.
P. Suyang : Se Ryung-ah, kau ini akan segera menikah.
Se ryung langsung tanya apa rencana pernikahan-nya bisa dibatalkan. Ayahnya marah, apa Se Ryung benar2 tidak mau mematuhi kata2 ayahnya?
P. Suyang berkata kalau pernikahan mereka tidak akan bisa dibatalkan, jika kau terus memiliki pemikiran seperti itu, maka aku harus menyangkal putriku sendiri.
Paginya, Kim Seung Yoo bersiap pergi ke istana, ia mengenakan seragam sambil nyengir karena ingat saat mencium Se Ryung.
Se Ryung sendiri sedang dikurung oleh ibunya. Ia membuka pintu dan memohon pada Yeo Ri untuk diijinkan keluar. Hari ini adalah hari ulang tahun Putri.
Yeo Ri berkata kalau kali ini Nona Se Jeong yang akan pergi memberi salam pada Putri. Se Ryung ingat kata2 Seung Yoo, kalau saat ulang tahun Putri, ia akan mengikuti Raja Danjong berkunjung ke kediaman Putri.
Se Ryung bertekad untuk pergi ke kediaman Putri. Se Jeong muncul dengan bungkusan, ada apa? Kenapa kalian berdua berisik sekali?
Se Ryung membujuk adiknya untuk mengajaknya ke rumah Putri. Se Jeong kesal, apa hebatnya ulang tahun Putri ini.
Se Jeong dan Se Ryung menemui Lady Yoon dan Se Jeong berkata ingin pergi ke kediaman Putri bersama kakaknya, karena Eonni sepertinya sangat bosan tinggal di rumah.
Se Jeong janji tidak akan membiarkan Se Ryung pergi ke tempat lain dan akan terus mengawasinya.
Lady Yoon ke Se Ryung : Apa kau tidak tahu betapa seriusnya kesalahanmu? Aku mendengar dari ayahmu dan benar2 terkejut.
Se Ryung minta maaf. Se Jeong heran, ada apa? Tapi ibunya tidak menjawabnya.
Lady Yoon minta keduanya segera menemui Putri, menyampaikan salam dan pulang ke rumah segera.
Se Jeong memberikan bungkusannya, ia heran apa kakaknya benar2 harus melalui banyak masalah hanya untuk menemui Tuan Putri. Se Ryung janji akan segera pulang.
Putri Kyung Hye mendapatkan banyak hadiah dari seluruh penjuru Joseon. Tapi Putri tampak bosan, tidak ada yang istimewa.
P. Kyung Hye mengingatkan Eon Geum, yang terpenting adalah menyiapkan penyambutan untuk Raja. Eun Geum mengerti.
Jung Jong menyelinap ke kamar istrinya. Ini pertama kalinya bagi Jung Jong, kasihan memang..
Jung Jong bingung menyembunyikan cincin di kamar P. Kyung Hye.
Tiba-tiba Putri Kyung Hye masuk. Jung Jong panik dan menyembunyikan cincin di balik tubuhnya.
Putri marah, beraninya kau masuk kesini.
Jung Jong tampak bersalah, ia berkata kalau ini adalah ulang tahun pertama Putri setelah pernikahan mereka, jadi Jung Jong ingin memberikan hadiah.
Putri : Dengan menyelinap ke kamarku?
Jung Jong menunjukkan cincin-nya, ibuku..meskipun setelah keluarga kami bangkrut, ia ingin memberikan ini untuk menantunya.
Jung Jong meletakkan cincin di meja dan keluar.
P. Kyung Hye memandangi cincin itu, lalu menyimpannya di laci. Sementara Jung Jong hanya menghela nafas di luar, ia berpapasan dengan Se Ryung lagi.
Se Ryung masuk dan menyajikan kue untuk Putri. P. Kyung Hye dingin menanggapinya, apa kau membawa ini semua karena mengira tidak ada makanan disini?
Se Ryung berkata semua ini disiapkan dengan tulus oleh ibunya.
Se Ryung menoleh dan melihat bunga yang diambil dari kuburan mendiang Ratu dipajang oleh P. Kyung Hye. Se Ryung tersenyum senang, jadi bisa dikatakan P. Kyung Hye sudah memaafkannya.
P. Kyung Hye mengambil kue dan mencicipinya, ini lumayan bisa ditelan. Lalu menghabiskan kue di tangannya. Se Ryung geli.
Rombongan Raja Danjong keluar dari istana. Seung Yoo juga jalan di belakang rombongan.
Rakyat menghormat dan salah satunya adalah Han Myung Hoe.
Han Myung Hoe kembali ke kediaman P. Suyang dan berkata kalau ingin mengadakan kudeta, harus dilakukan saat Raja Danjong melakukan kunjungan ke kediaman pribadi Putri Kyung Hye seperti hari ini.
Han berkata mereka harus mengincar hari dimana Raja tidak ada di istana, karena seluruh istana dikuasai oleh Kim Jong Seo dan sulit mengendalikan Raja.
Setelah menyingkirkan Kim Jong Seo, mereka hanya perlu mengepung kediaman Putri Kyung Hye. Setelah itu, mudah sekali mengendalikan Raja Danjong.
Han : Dengan membuat Yang Mulia ada di samping Pangeran, kita akan membuatnya mengeluarkan perintah Kerajaan untuk memanggil sisa orang yang ada di daftar kematian. Saat mereka berkumpul semua, kepala mereka akan menggelinding seperti daun di akhir musim gugur.
Suyang merasa itu rencana yang sempurna. Han belum berhenti, itu belum selesai. Setelah mengendalikan kediaman Putri, kita membutuhkan pejabat militer yang bisa membawa Raja pada Pangeran.
Suyang : Petugas Hanseong (Shin Myun) akan bisa melakukan itu, ya kan?
Shin Myun tiba di kediaman P. Kyung Hye. Jung Jong tersenyum lebar dan menyambutnya, Petugas Hanseong apa yang membawamu kesini?
Shin Myun tersenyum dan berkata ia harus memastikan keamanan lokasi sekitar kediaman pribadi Putri sebelum Yang Mulia tiba.
Tidak lama, rombongan Raja Danjong tiba. Semua memberi hormat.
Raja tersenyum pada Jung Jong dan menanyakan kabarnya.
Jung Jong tersenyum dan berkata senang melihat adik iparnya diluar istana.
Shin Myun dan Seung Yoo saling menatap, Seung Yoo tersenyum tipis dan Shin Myun ingat ancaman serta penghinaan Kim Jong Seo pada ayahnya.
Jung Jong meminta Raja masuk. Raja jalan masuk dan Jung jong menahan Shin Myun dan Seung Yoo.
Jung Jong nyengir dan berkata kalau gadis itu ada di dalam sekarang. Seung Yoo heran, siapa maksudnya.
Jung Jong : Gadis yang disukai Shin Myun, Putri tertua P. Suyang.
Jung Jong sama sekali tidak tahu sikon, ia terus menggoda Shin Myun, kau pasti bahagia kan, bahkan rohnya juga sudah terbang.
Se ryung mengintip Seung Yoo yang mengantar Raja menemui kakaknya. Lalu ia ingat kata2 Putri, apa kau tahu kalau Kim Seung Yoo ada di pihak Raja? Akan lebih baik kalau kalian berdua saling menghindari satu sama lain, lagipula..apa bagusnya mengatakan identitasmu sekarang?
Shin Myun berjaga diluar kediaman P. Kyung Hye. Ia ingat kata2 Jung Jong kalau Se Ryung ada di sini. Shin Myun jalan masuk, ia ingin menemui Se Ryung.
Se Ryung memutuskan tidak menemui Seung Yoo dan bersiap pulang. Langkahnya terhenti karena suara seorang pria, Kau mau kemana lagi? Jika kau disini, kau seharusnya menyapa. Apa kau akan pergi tanpa menemuiku?
Se Ryung tersenyum pada Seung Yoo. Seung Yoo tanya apa Se Ryung kesini untuk mengunjungi Putri. Se Ryung membenarkan. Seung Yoo dipanggil dan ia berkata akan segera menemui Se Ryung lagi nanti, jaga dirimu.
Se Ryung tiba-tiba menahan lengan Seung yoo, Guru.
Seung Yoo heran dan Se Ryung berkata kalau ia tidak akan ke kuil untuk beberapa saat. Seung Yoo kaget, apa maksudmu?
Se Ryung berkata ia ada urusan dan harus pergi beberapa waktu lamanya. Seung Yoo ingin tahu berapa lama Se Ryung pergi.
Se Ryung berkata ia pasti akan mencari Seung Yoo kalau ia sudah pulang. Se Ryung mengulurkan kelingkingnya dan Seung Yoo balas mengaitkan kelingking sebagai janji.
Terdengar panggilan lagi, Kim Ju seo! (Ju Seo = Posisi Seung Yoo sebagai juru tulis di Sekretariat Kerajaan), kemana dia?
Seung Yoo menggenggam tangan Se Ryung, kau harus menjaga kesehatanmu.
Se Ryung janji. Seung yoo dan Se ryung berat sekali melepaskan tangan mereka, tapi akhirnya Seung Yoo pergi juga.
Dan siapa yang harus mendengar dan menyaksikan love-scene ini selain Shin Myun? sigh...Shin Myun cemburu dan marah, ia pergi.
Lady Yoon marah, ia memukul betis Se Jeong dengan rotan untuk menghukumnya. Se Jeong menangis, ini usul kakak, kenapa saya yang dipukul?
Ibu marah karena Se Jeong sudah janji akan mengawasi kakaknya tapi justru mereka pulang sendiri2, dan kau masih mengeluh?
Se Jeong menatap tajam Se Ryung lalu jalan pergi.
Se Ryung ganti berdiri di depan ibunya dan siap menerima hukuman. Tapi Lady Yoon hanya menghela nafas dan minta Se Ryung duduk.
Lady Yoon tanya apa Se Ryung menemui Kim Seung Yoo? Apa melanggar perintah orang tuamu untuk tidak menemuinya, membuatmu bahagia?
Se Ryung minta maaf, tapi ibunya berkata tidak perlu minta maaf. Lagipula Se Ryung tidak mungkin bertemu Seung Yoo lagi.
Lady Yoon : Katakan saja, jika ada satu orang di dunia ini yang tidak bisa bersamamu, orang itu adalah Kim Seung Yoo.
Se Ryung : Ibu.
Lady Yoon : Dia adalah musuh ayahmu, tapi kau masih berani jatuh cinta dengannya, pakai akal sehatmu.
Se Ryung masih belum mengerti maksud Ibunya. Lady Yoon menjelaskan kalau ayah Seung Yoo, Kim Jong Seo akan menghancurkan dan membunuh seluruh keluarga kita.
Lady Yoon : Jika kau tidak peduli kalau orang tua dan saudaramu sekarat, maka pergilah dan jadilah menantu keluarga Kim.
Seung Yoo minum bersama Jung Jong dan Shin Myun. Seung Yoo berkata kalau gadis yang menyamar menjadi Putri dan membuatnya jatuh cinta adalah seorang dayang istana.
Jung Jong kaget, dan berkata ke Shin Myun, lihat kan, dia memang punya pacar.
Shin Myun yang sebenarnya tahu siapa gadis itu tanya apa Seung Yoo benar2 ingin menikahi gadis itu. Meskipun dayang itu sudah meninggalkan istana...apa bisa?
Seung Yoo : Aku harus membuat rencana.
Shin Myun : Meskipun kau punya pemikiran itu, ayahmu mengendalikan Yang Mulia dan juga pemerintahan. Apa dia akan memberikan ijin pada seorang dayang istana untuk menjadi menantunya?
Pertanyaan Shin Myun membuat Seung Yoo tersinggung, hei, kau apa sebenarnya maksudmu?
Shin Myun menyindir, mempromosikan orang yang sudah diturunkan dari jabatannya ke posisi Juru Tulis Sekretariat Kerajaan, bukankah itu pekerjaan ayahmu? Dengan dukungan kuat dari Perdana Menteri, pasti tidak ada yang kau takuti di dunia ini.
Seung Yoo mulai marah, dasar brengsek. Apa yang kau lakukan? Jung Jong memperingatkan Shin Myun agar hati2 dengan perkataan-nya.
Im Woon muncul dan berkata kalau Suyang Dae Gun ingin bertemu Shin Myun.
Seung Yoo tanya apa Shin Myun berencana memihak Suyang?
Shin Myun menantangnya, kenapa? Apa tidak bisa?
Jung Jong memisah mereka, apa yang kalian lakukan.
Se Ryung memikirkan perkataan ibunya dan juga P. Kyung Hye. Kalau diantara keluarga Kim dan keluarga P. Suyang tidak mungkin bisa satu jalan.
Shin Myun tiba di rumah P. Suyang dan bertemu Se Ryung.
Shin Myun berkata ia melihat Se Ryung hari ini. Lalu tanya sejak kapan Se Ryung mulai bertemu Seung Yoo lagi.
Se Ryung kaget apa Shin Myun juga ada di kediaman Putri saat itu.
Shin Myun berkata kalau Se Ryung tidak dalam posisi bisa menemui Seung Yoo lagi. Apa kau tidak mengerti?
Se Ryung : Tidak dalam posisi untuk menemuinya...siapa yang memutuskan itu? Apakah manusia? atau Tuhan?
Shin Myun : Nona dan aku...akan menikah.
Se Ryung : Aku mendengar rencana pernikahan itu.
Shin Myun terkejut, jadi kau tahu. Jika kau tahu, maka kau dan Seung Yoo..
Se Ryung : Karena kau adalah teman guru, kukira kau juga bisa menjadi temanku. Aku tidak pernah memikirkan petugas Shin Myun sebagai orang yang harus kunikahi.
Se Ryung jalan pergi meninggalkan Shin Myun yang marah. Shin Myun sakit hati.
P. Suyang muncul, jadi kau tahu semuanya selama ini.
Shin Myun terlihat terluka. P. Suyang menghela nafas dan mengajak Shin Myun minum.
Shin Myun minum terus. P. Suyang menghentikannya, menjadi tidak rasional tidak akan mengubah kenyataan. Ini pasti menyakitkan. Bersaing dengan temanmu untuk seorang wanita yang sama, pasti sesuatu yang tidak mengenakkan.
Shin Myun : Tidak, bukan itu masalahnya. Dia adalah kekasih temanku.
P. Suyang : Salah. Dia adalah wanita yang akan kau nikahi, dia adalah wanitamu. Bukankah itu benar? Kita akan segera membunuh Kim Jong Seo.
Saat Yang Mulia mengunjungi kediaman P. Kyung Hye, kita akan bergerak.
Shin Myun kaget juga, apa maksud anda?
P. Suyang : Jika kita tidak memenggal kepala Kim Jong Seo dulu, keluargamu dan keluargaku akan segera mati di tangannya.
Shin Myun berkata kalau Seung Yoo adalah temannya. Tapi P. Suyang berkata Shin Myun punya tiga alasan melakukan ini, pertama, menyelamatkan ayahmu. Lalu melindungi wanitamu.
Alasan terakhir adalah membuat temanmu pergi dengan tenang. Jika ayahnya mati tapi ia berhasil lolos, dia juga tidak akan merasa tenang. Sebagai temannya, kau seharusnya membantu Kim Seung Yoo menutup matanya demi kebaikannya.
P. Suyang : Apa kau bisa menghunus pedangmu melawan Kim Seung Yoo?
Shin Myun pulang dalam kondisi mabuk, ia memikirkan kata2 Kim Jong Seo pada ayahnya.
Shin Myun juga ingat saat Se Ryung dan Seung Yoo mengikat janji mereka, ini semakin membuatnya sakit hati.
Shin Myun main pedang dengan gila-gilaan sampai menjatuhkan api.
Shin Suk Joo muncul. Shin Myun menghadap Ayahnya, apa alasan ayahnya ikut campur masalah ini.
Shin Suk Joo : Karena aku yakin kalau aku bisa mengatur negri ini lebih baik dari orang lain. Aku, Shin Suk Joo akan mendukung Suyang Dae Gun untuk mewujudkan tujuannya menjadi Raja.
Seung Yoo pulang dan juga memikirkan kata2 Shin Myun. Tidak mungkin ayahnya mengijinkannya menikah dengan seorang dayang. Sampai rumah, ia melihat ayah dan kakaknya masih belum tidur. Seung Yoo memberi salam.
Kim Jong Seo minta Seung Yoo masuk. Seung Kyu berkata kalau Ayah mereka sedang mencarikan calon istri untuk Seung Yoo. Seung Yoo terkejut.
Seung Kyu heran, kenapa kau terkejut? Seung Yoo berkata ia masih belum siap dengan pernikahan..
Kim Jong Seo berkata akan segera mencarikan calon istri dari keluarga bangsawan yang bersih dan jujur untuk Seung Yoo.
Seung Yoo berkata ia sudah memiliki seseorang dihatinya. Ayahnya kaget, dasar anak nakal, dari keluarga bangsawan mana gadis itu? Seung yoo berkata bukan dari golongan bangsawan.
Seung Kyu marah, apa dia seorang gisaeng?
Seung Yoo : Bukan.
Seung Kyu : Lalu darimana? Ayah dia mabuk dan bicara ngawur.
Seung Kyu berdiri dan minta Seung Yoo mengikutinya. Diluar, Seung Kyu memukul Seung Yoo.
Seung Yoo kaget. Seung Kyu berkata, kalau saat Seung Yoo dan Tuan Putri terlibat kekacauan sampai mengakibatkan pengunduran diri ayah mereka, Seung Kyu sangat kecewa pada Seung Yoo.
Seung Kyu memperingatkan adiknya, jangan menyebabkan masalah lagi dalam keluarga hanya gara-gara seorang wanita. Jika..kau menimbulkan masalah gara2 wanita lagi, aku tidak akan mengakuimu sebagai adik. (kalau saja mereka tahu siapa wanitanya, pasti syok)
Han Myung Hoe berkata satu2nya cara menjatuhkan Kim Jong Seo adalah menggunakan umpan. Mereka harus menemukan alasan agar P. Suyang bisa masuk ke kediaman Kim Jong Seo.
Jika mereka tidak punya alasan yang kuat, akan sulit menghabisi Kim Jong Seo.
P. Suyang pulang dan bertemu Se Ryung, ia tanya apa Se Ryung menemui Kim Seung Yoo lagi.
Se Ryung minta maaf. Ayahnya berkata Se Ryung tahu persis apa yang terjadi di antara keluarga mereka. Tapi kau belum bisa mengubah perasaanmu?
Se Ryung berkata ia sudah mendengar kata2 ibunya dan hatinya terasa berat, apa benar mereka tidak bisa memperbaiki hubungan dengan keluarga Perdana Menteri?
P. Suyang berkata sudah terlambat sekarang. P. Suyang takut Se ryung akan terluka.
Se Ryung tidak bisa menghapus Seung Yoo dari hatinya. Se Ryung yakin hubungan masih bisa diperbaiki meskipun butuh waktu bertahun-tahun, ia akan menunggu.
P. Suyang tanya jika Kim Seung Yoo tahu kalau Se ryung adalah putrinya, apa dia akan berpikir seperti Se Ryung. Se ryung berkata ia percaya pada Seung Yoo. Seung Yoo adalah orang yang bahkan bersedia mati untuknya.
P. Suyang membenarkan, Aku bisa melihat kalau perasaan kalian sangat dalam. Sebagai ayah, aku menyerah. Aku akan mengirimkan usulan pernikahan pada Perdana Menteri lagi.
(Oh dasar rubah tua...dia pakai alasan ini untuk masuk kediaman Kim Jong Seo.)
Se Ryung tampak bahagia, ayah..
P. Suyang mengingatkan, tapi sebelum aku berhasil membujuk Perdana Menteri, kau harus merahasiakan identitasmu pada Kim Seung Yoo. Kau mengerti?
Se Ryung sudah tidak berpikir lagi, ia bahagia sekali : Saya mengerti.
P. Suyang ingin tahu apa Kim Seung yoo masih mengira kalau Se Ryung adalah dayang istana. Se Ryung membenarkan.
P. Suyang : Lalu ia memanggilmu apa?
Se Ryung : Yeo Ri..
P. Suyang : Yeo Ri? Kau menggunakan nama pelayanmu? Tidurlah.
Se Ryung memanggil ayahnya lagi, karena ayah adalah ayah saya, saya merasa sangat beruntung. (If only u knew girl...)
Paginya, Jung Jong menghadap Raja Danjong untuk memberi salam sebelum pergi ke Jong Hak.
Raja Danjong menanyakan kabar Putri. Jung Jong berkata Putri sedikit kelelahan karena ulang tahunnya.
Raja Danjong langsung mencemaskan kakaknya dan berseru kalau ia harus segera ke kediaman kakaknya.
P. Suyang memikirkan kata2 Se Ryung, betapa beruntungnya saya karena Ayah adalah ayah saya. Tapi ia mengeraskan hatinya dan bertekad meneruskan rencananya. Apalagi, saat Un pengawalnya masuk dan lapor kalau Baginda meninggalkan istana saat ini untuk mengunjungi P. Kyung Hye.
Se ryung sibuk menyulam dan Yeo Ri komen kalau ini benar2 tidak mirip Nonanya.
Yeo Ri : Apa Nona ingin memberikannya untuk Tuan Muda Kim?
Se Ryung senyum-senyum dan tiba-tiba ia menjerit kaget karena jarinya tertusuk jarum. Yeo ri sama sekali tidak mencemaskan nonanya, ia justru berkata itu akibatnya kalau menyulam dengan pikiran kemana-mana.
Darah Se Ryung menetes ke sulamannya, ia mengeluh dan berkata kalau ia memang menyulam ini untuk Guru, tapi tidak bagus dan akan minta kain baru ke Lady Yoon.
(Tapi ini bisa juga pertanda buruk...)
P. Suyang sedang bicara serius dengan istrinya, dan berkata akan pergi ke kediaman Kim jong Seo setelah matahari terbenam.
Lady Yoon mencemaskan keselamatan suaminya. Anak-anak kita dan aku...
P. Suyang menenangkan istrinya, aku tidak akan mati. Istriku, jagalah rumah dan anak-anak dengan baik.
Lady Yoon : Ya.
Lady Yoon tanya apa rencana P. Suyang terhadap Kim Seung Yoo. P. Suyang berkata ia pasti juga membunuh anak-anak Kim Jong Seo juga. Kalau hanya Kim Jong Seo saja, tidak akan cukup.
Lady Yoon : Se Ryung akan baik-baik saja kan?
P. Suyang : Itulah sebabnya dia (Seung Yoo) harus dibunuh. Dia tidak akan mencintai pria yang sudah mati. Demi putriku, Kim Seung Yoo jelas tidak boleh hidup.
Se Ryung ada di luar kamar ibunya dan mendengar semua perkataan mereka. Se Ryung syok dan pucat pasi, ia jatuh terduduk di depan kamar orang tuanya.
P. Suyang kaget karena mendengar ada suara orang diluar.