Lady Ryu dan Ah Kang menangisi Kim Jong Seo dan Kim Seung Kyu. Tiba-tiba Lady Ryu melihat tangan PM Kim bergerak, ia kaget lalu memanggil Seung Yoo, adik ipar..Ayah!
Seung Yoo segera mendekat ke ayahnya, Ayah! Ini Seung Yoo, apa kau sadar?
Ah Kang : Kakek.
Seung Yoo akan membawa Ayahnya pergi dulu dan Lady Ryu akan membawa mereka ke rumah orang tuanya.
Seung yoo teriak minta disiapkan tandu.
Tapi anak buah Han Myung Hoe masih disekitar situ dan masuk ke dalam, apa ini? Orang tua itu masih hidup? Ia akan membunuh keluarga itu.
Seung Yoo tidak diam saja, ia segera maju dan mengambil pedang. Seung Yoo menjatuhkan anak buah pembunuh itu. Lalu menghadapi anak buah Han.
Jurus-jurus Seung Yoo jelas lebih hebat dari si pembunuh, ia berhasil mengalahkan orang itu, tapi pria itu licik sekali, ia mengambil pasir dan melemparkan ke arah Seung Yoo lalu lari. Boooo...
Seung Yoo tidak mengejarnya, ia ingin mengajak ayahnya dan keluarga yang lain pergi.
Kim Jong Seo tampak sedih dengan kematian Seung Kyu, tapi ia memerintah Seung Yoo segera pergi menemui Raja di kediaman P. Kyung Hye. Katakan pada mereka, kalau aku masih hidup. Kalau aku, Kim Jong Seo belum mati.
PM Kim : Katakan pada mereka untuk tidak menyerah pada Suyang dan tetap kuat, kau harus mengatakan ini pada Yang Mulia. Apa kau mengerti?
Seung Yoo ragu, disini hanya ada kakak iparnya dan Ah Kang, dia tidak bisa meninggalkan ayahnya.
Lady Ryu : Adik ipar, aku akan menjaga ayahmu. Kita tidak bisa membiarkan pengorbanan kakakmu begitu saja, pergilah cepat.
Kim Jong Seo mengelus wajah Seung Yoo, ia berkata kalau Seung Yoo harus mengorbankan nyawanya untuk misi ini dan berharap Seung Yoo tetap hidup, kita harus hidup untuk bisa melihat satu sama lain lagi.
Seung Yoo menangis, tolong jaga ayah, kakak ipar. Lady Ryu menangis dan mengangguk. Seung Yoo membelai pipi Ah Kang lalu segera pergi.
Song Jae Beun lapor ke Shin Myun, Harimau besar sudah jatuh.
(Harimau besar adalah julukan Kim Jong Seo)
Shin Myun mengerti dan memberi perintah untuk menyerang pasukan pengawal Raja.
Pasukan Pengawal Raja heran kenapa pasukan Hanseong masuk ke dalam kediaman Putri. Tapi Pasukan Shin Myun tidak menjawab, mereka langsung menyerang Pengawal Raja.
P. Kyung Hye terbangun, ia mendengar sesuatu. Lalu bergegas ke kamar Raja Danjong tanpa berganti baju.
Raja Danjong ketakutan, para kasim menenangkannya.
P. Kyung Hye masuk dan menenangkan adiknya. Raja berkata ia mendengar teriakan diluar.
P. Kyung Hye : Pengawal Istana dan Pasukan Hanseong menjaga tempat ini, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk. Jangan khawatir Yang Mulia.
Tiba-tiba Jung Jong masuk, ia lega melihat Raja dan P. Kyung Hye selamat. Ia cemas karena Putri tidak dikamarnya. Jung Jong minta Raja tidak pergi kemanapun. Dia akan keluar untuk melihat.
Danjong : Kakak ipar, hati2.
Jung Jong mengerti dan keluar.
Pasukan Shin Myun berhadapan dengan Pasukan Pengawal Istana.
Shin Myun bertemu Kepala Pengawal Istana. Ia kaget, kenapa Shin Myun menyerang anak buahnya. Apa kau tidak tahu kalau Yang Mulia sekarang ada di sini?
Shin Myun dengan sorot mata dingin hanya memerintah : Bunuh!
Kepala Pengawal Istana dengan mudah dibunuh oleh Shin Myun.
Jung Jong muncul dan syok, Myun-ah! bagaimana kau bisa..bagaimana..
Shin Myun memerintah anak buahnya membawa Jung Jong kembali ke dalam. Jung Jong teriak2, Myun!
P. Suyang tiba bersama Han Myung Hoe dan rombongan. Han tanya apa Shin Myun bersahabat dekat dengan Pangeran Pendamping, kalau begitu Shin Myun sudah bekerja keras.
Han : Semuanya sudah ditangani dengan sangat baik.
Han Myung Hoe minta P. Suyang segera menghadap Raja.
Jung Jong diantar kembali ke kamar Raja. Ia pucat dan hanya berdiri mematung.
Raja heran, Kakak ipar..apa kau baik-baik saja? P. Kyung Hye juga heran, apa yang terjadi, sebenarnya apa yang terjadi diluar?
Jung Jong masih syok karena perubahan Shin Myun. Putri ingin tahu yang terjadi dan ingin memanggil Kepala Pengawal Istana.
Jung Jong menjawab dengan pandangan kosong, Kepala Pengawal Istana sudah..meninggal.
P. Kyung Hye dan Raja syok, siapa yang membunuhnya?
Diluar terdengar suara Kasim, Yang Mulia, Suyang Dae Gun ingin bertemu.
P. Kyung Hye kaget dan Raja ketakutan. P. Kyung Hye tidak memberi ijin Suyang untuk masuk menemui Raja, ini sudah malam, tidak sopan. Kembali besok pagi saja.
P. Suyang tetap ingin masuk dan Kasim melarangnya, anda sudah mendengar sendiri kan.
P. Suyang memberi kode pada Shin Myun, yang langsung mengayunkan pedang dan membunuh Kasim. Darah membasahi pintu kamar Raja.
Raja, P. Kyung Hye dan Jung Jong terperanjat. Jung Jong segera melindungi Raja dan Putri.
P. Suyang masuk dan minta maaf karena sudah tidak sopan.
P. Kyung Hye marah karena Suyang berani membawa pria bersenjata ke depan Yang Mulia. Apa kau sudah gila?
Jung Jong tertegun melihat ujung pedang Shin Myun, darah menetes dari ujung pedang itu. Shin Myun hanya melihat Jung Jong dengan dingin.
Suyang berkata kalau ia datang setelah menghukum penghianat Kim Jong Seo. Jadi ia tidak punya pilihan selain membawa pasukan.
P. Kyung Hye jelas tidak percaya, Kim Jong Seo ..penghianat? Hukuman seperti apa? Lalu ia sadar, apa mungkin kau membunuh Perdana Menteri?
Suyang berkata kalau menghukum penghianat itu bisa dibenarkan secara hukum. P. Kyung Hye tidak percaya.
P. Suyang tidak peduli dan memberikan daftar nama yang berisi orang2 yang menjadi bagian dalam rencana penghianatan ini.
P. Kyung Hye segera membacanya dan P. Suyang minta Raja memanggil semua orang itu.
P. Kyung Hye marah, semua orang yang menentang Paman, apa kau berencana membunuh mereka semua?
P. Suyang mengancam, kalau Putri Kyung Hye memihak penghianat, anda juga akan dihukum.
P. Kyung Hye menantang, kau ingin menggunakan pedang untuk memenggal kepalaku?
P. Suyang akhirnya mengatakan isi hatinya, siapa yang melawan-nya, ia tidak akan membiarkan mereka hidup. Tidak peduli siapapun mereka.
P. Suyang memerintah Putri dan Pangeran Pendamping dibawa kembali ke kamar mereka.
Jung Jong dan Kyung Hye memegang erat Raja, kami tidak akan pergi. Kami akan tetap disisi Yang Mulia.
Anak buah Shin Myun menarik paksa Jung Jong dan P. Kyung Hye. Jung Jong menenangkan Danjong, Yang Mulia, mereka tidak akan berani melakukan apapun pada Yang Mulia. Saya mohon, tetaplah kuat.
Jung Jong diseret. Raja teriak, kakak ipar..kakak ipar!
Jung Jong melewati Shin Myun dan tanya tentang Seung yoo. Shin Myun diam saja, Jung Jong syok, jangan bilang kau sudah membunuh Seung Yoo?
Danjong sekarang sendiri, bersama P. Suyang, Raja Danjong ketakutan dan ia gemetaran. P. Suyang meminta papan nama Raja. Agar Suyang bisa bertindak atas nama Raja.
Putri dan Jung Jong dimasukkan ke dalam kamar. Putri langsung jatuh karena syok sedangkan Jung Jong berdiri linglung, ia tidak percaya dengan apa yang dilakukan Shin Myun.
Yeo Ri jalan ke arah gudang dan Yi/Lee Sung menahannya, sebenarnya dimana Kakakku?
Se Ryung gelisah di dalam gudang dan saat Yeo Ri datang, ia bergegas mendekat, mengapa kau baru datang sekarang? Bagaimana Tuan Muda Kim?
Yeo Ri berkata kalau ia sudah menyampaikan suratnya, tapi tidak tahu apa yang terjadi.
Se Ryung stres, Yeo Ri aku harus pergi dari sini, aku harus memastikan kalau dia selamat. Lalu Se Ryung pingsan. Yeo Ri dan Sung kaget melihatnya.
Sung memutuskan membawa kakaknya kembali ke kamarnya. Yeo Ri ketakutan, Tuan Muda..kalau Nyonya mengetahui ini bagaimana?
Lady Yoon datang, ia marah. Siapa yang membiarkan Se Ryung..Lalu ia sadar, pasti Sung.
Sung memberi salam. Ibunya minta Sung mengikutinya dan minta Yeo Ri mengurung Se Ryung lagi.
Sung membela kakaknya, Noonim baru saja pingsan. Lady Yoon berkata mereka tidak boleh lengah pada Se Ryung, aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan untuk menyelamatkan Kim Seung Yoo.
Sung hanya menghela nafas, melihat kondisinya, meskipun ia keluar, apa yang bisa dilakukan kakak?
Kim Seung Yoo tiba di kediaman P. Kyung Hye. Ia mengendap-endap dan melihat Shin Myun di depan gerbang.
Menteri Pertahanan, Jo Geuk Gwan datang. Ia heran kenapa Baginda memanggilnya malam2 seperti ini.
Shin Myun menjawab ia tidak tahu. Jo Geuk Gwan tanya apa Perdana Menteri sudah tiba dan Shin Myun mengiyakan.
Seung Yoo tidak terlalu curiga dan akan berlalu, tapi justru ia menyaksikan sendiri Shin Myun dan anak buahnya membantai tukang tandu dan pengawal Menteri Jo Geuk Gwan.
Seung Yoo sekarang tahu, Shin Myun sudah menyeberang ke pihak Suyang.
Di dalam, Jo Geuk Gwan menemui ajalnya. Ia dibunuh anak buah Han Myung Hoe.
P. Suyang, Shin Suk Joo, P. Onyeong dan Kwon Ram mendapat laporan kalau Menteri Pertahanan Jo Geuk Gwan sudah dieksekusi.
P. Onyeong merasa pemberontakan ini bisa dikatakan sukses. Tapi Shin Suk joo berkata kalau mereka harus segera membunuh orang2 Kim Jong Seo.
Shin Suk Joo minta mereka segera mencari Kim Seung Yoo.
Seung Yoo syok dan bergegas pergi. Ia menyelinap dekat tembok belakang dan mengecoh penjaga. Seung Yoo berhasil melompati tembok, dan mendarat di...tumpukan mayat.
Seung Yoo melihat Han Myung Hoe memberikan perintah untuk membunuh.
Seung Yoo kaget, karena semua mayat yang bergelimpangan disitu adalah anggota Dewan Istana, para Menteri yang menjadi sekutu ayahnya dan memihak Raja.
Terdengar suara mengumumkan, Menteri Personel, Min Sin, tiba.
Sekali lagi, Seung Yoo harus melihat rekan ayahnya dibunuh dengan kejam oleh anak buah Han di depan matanya.
Mayat Min Sin diseret dan dilempar di tumpukan mayat itu, menimpa sesosok mayat, yang membuka matanya. Ternyata Seung Yoo pura2 jadi mayat untuk mengelabui anak buah Han.
Seung Yoo memandang Menteri Min dengan iba. Menteri Min meninggal dengan mata terbuka. Seung Yoo membantu menutup mata Menteri Min. Seung Yoo bergegas pergi.
(mirip film G30S, ngeri..)
Anak buah Han tiba di kediaman P. Kyung Hye dan ingin bertemu P. Suyang.
Jung Jong dan Kyung Hye hanya bisa gelisah di dalam kamar.
Kyung Hye tidak tenang, aku harus ada di sisi Paduka.
Jung Jong mencegah Kyung Hye, terlalu berbahaya. Tinggallah disini dan biarkan aku yang pergi.
Tanpa menunggu jawaban Putri, Jung Jong membuka pintu, membentak pengawal yang menghalanginya. Beraninya kalian menghentikan Pangeran pendamping? Jung Jong menyingkirkan pedang mereka, lalu jalan pergi.
Jung Jong jalan dikawal dua penjaga. Tiba-tiba sesosok tubuh menyerang dua penjaga itu dan dengan mudah membunuh mereka. Jung Jong kaget dan ketakutan.
Saat orang itu mendekat dan wajahnya kena sinar bulan, baru Jung Jong sadar, kalau itu Seung Yoo. Ia senang sekali.
Seung Yoo juga lega, Jong-ah!
Jung Jong : Kau masih hidup. Kukira kau sudah mati. Apa yang terjadi? Ada rumor kalau Perdana Menteri merancang pemberontakan.
Seung Yoo berkata ini semua siasat Suyang. Ayahku masih hidup.
Jung Jong kaget, tapi ia senang.
Disaat bersamaan, P. Suyang syok, apa katamu? Kim Jong Seo ...masih hidup?
Anak buah Han berkata kalau Kim Seung Yoo mencoba menyembunyikan ayahnya.
P. Suyang murka dan panik, Temukan dia. Apapun yang terjadi, kau harus memenggal kepala Ayah dan Anak itu!
Jung Jong membawa Seung Yoo mendekat ke kamar Raja, kau harus mengatakan berita ini pada Yang Mulia dan Tuan Putri.
Seung Yoo mengerti. Keduanya jalan, tapi dihadang oleh Shin Myun.
Seung Yoo dan Jung Jong kaget. Seung Yoo marah, temanku sudah menjadi anjing Suyang.
Shin Myun berkata kalau ia tidak akan menyesali jalan yang sudah dipilihnya.
Seung Yoo minta Jong minggir, lalu siap menghadapi Shin Myun. Keduanya bertarung.
Shin Myun sudah hampir kalah, tapi Song Jae Beon muncul dan memukul Seung Yoo, ia berhasil mengarahkan pedang ke leher Seung Yoo.
Jae Beon membuat Seung Yoo terjatuh, lalu melumpuhkannya. Jung Jong tidak percaya, Seung Yoo!
Jung Jong diseret pergi, dan ia teriak, apa kau ingin membunuh semua temanmu? Seung Yoo! Seung Yoo!
P. Suyang berkumpul bersama sekutunya dalam kamar. P. Onyeong mengeluh, ini melelahkan, orang tua itu bertahan, bahkan setelah dipukul dengan rantai gada..benar-benar..
Shin Suk Joo cemas, kalau Kim Jong Seo mengerahkan pasukan dari Hamgil-do (pulau Hamgil), maka segalanya akan berubah.
Mereka masih mencari Kim Jong Seo dan takut kalau Kim Seung Yoo berhasil menyelamatkan ayahnya maka mereka akan tamat.
Kwon Ram kesal, ini karena anak buah Han yang melakukan kesalahan besar dengan meremehkan Kim Seung Yoo.
Disaat semua tertekan, Shin Myun menghadap. Ia lapor kalau Kim Seung Yoo tertangkap dalam perjalanan-nya kesini.
Han terlihat sangat senang.
Jung Jong mengatakan kabar ini pada P. Kyung Hye. Putri senang sekali, benarkah? Lalu dimana dia?
Jung Jong tidak tahu. Putri berkata mereka harus bisa menyelamatkan Kim Seung Yoo, kalau Seung Yoo tidak tahan pemeriksaan, mereka tidak akan tahu dimana Perdana Menteri berada.
(Pemeriksaan jaman Joseon atau Go Sin, adalah penyiksaan untuk membuat orang mengaku dengan menggunakan alat2 siksaan paling mengerikan, seperti milik Romawi.)
P. Suyang merasa cemas, jika mereka tidak bisa menemukan Kim Jong Seo malam ini, maka pemberontakan mereka akan gagal. P. Suyang minta Im Woon untuk pulang dan melindungi keluarganya, bersiaplah untuk yang terburuk. Im woon mengerti dan pergi.
Seung Yoo diikat dan dalam kondisi setengah sadar. P. Suyang dan Shin Myun mendekat.
P. Suyang tanya apa Shin Myun sedih melihat kondisi temannya seperti ini.
Shin Myun dengan tegas menjawab : Tidak.
Lady Yoon gelisah dan mondar mandir di kamarnya. Sung minta ibunya tenang.
Lady Yoon berkata kalau hidup mati ayah mereka tergantung malam ini. Ia tidak mungkin bisa tenang.
Lalu terdengar panggilan Im. Nyonya, saya kembali.
Lady Yoon tampak lega, ada apa, Im?
Se Ryung sadar, ia duduk dan memanggil Guru! Se Ryung melihat Yeo Ri tertidur sambil duduk. Se Ryung memanfaatkan ini untuk menyelinap keluar.
Se Ryung justru mendengar laporan Im Woon pada ibunya, kalau Kim Jong Seo masih hidup.
Lady Yoon tampak cemas, ini masalah besar. Lalu ia tanya tentang Kim Seung Yoo.
Im Woon berkata kalau Seung Yoo tertangkap saat menyerbu ke dalam kediaman P. Kyung Hye. Dia akan segera dieksekusi.
Lady Yoon berkata kalau rumah baik-baik saja dan memerintah Im Woon melindungi P. Suyang, jika terjadi sesuatu pada Pangeran, semua keluarga tidak akan selamat. Cepat pergi. Katakan padanya tidak perlu mencemaskan kami.
Im Woon mengerti dan segera pergi.
Se Ryung menunggu sampai Ibunya masuk, lalu ia bergegas ke istal kuda.
Sung memergokinya, Noonim. Kau mau kemana?
Se Ryung berkata akan ke kediaman Putri karena mencemaskan Ayah mereka.
Sung berkata terlalu bahaya karena banyak tentara dimana-mana.
Tapi Se Ryung dengan mata berapi-api menjawab ia tidak takut.
Adiknya tahu kalau Se Ryung ingin pergi untuk menemui Kim Seung Yoo. Se Ryung berkata harus ada orang yang menghentikan ayah mereka.
Sung menghela nafas. Lalu ia keluar dan memanggil semua pelayan di depan pintu, membuat pintu luar tidak terjaga dan Se Ryung bisa keluar dengan leluasa.
Shin Myun merenung, ia memikirkan pertanyaan Suyang. Lalu Jung Jong muncul.
Jung Jong ingin tahu apa yang akan dilakukan Shin Myun untuk Seung Yoo.
Shin Myun berkata tidak bisa mengembalikan semua seperti sedia kala.
Jung Jong marah, apa kau sudah gila? Apa kau akan masih hidup normal setelah membunuh semua temanmu sendiri? Myun-ah, jika kau masih memperhitungkanku sebagai temanmu...tolong aku, biarkan aku menemui Seung Yoo, kumohon.
Shin Myun diam saja.
Tidak lama kemudian, Jung Jong diantar oleh Jae Beon menemui Seung Yoo. Jae Beon memerintah penjaga pergi dan meninggalkan mereka.
Seung yoo heran, Jung Jong segera mendekat, kita tidak punya waktu. Lalu melepaskan ikatan Seung Yoo.
Seung Yoo : Apa yang terjadi?
Jung Jong berkata kalau Shin Myun memberikan kesempatan pada Seung Yoo untuk hidup. Myun tidak ingin kau mati.
Seung Yoo tidak percaya, Myun?
Jung Jong : Karena ayahnya, ia tidak punya pilihan. Lari dulu dari sini, kita bisa membicarakan sisanya nanti, disudut ada istal. Kita kesana.
Jung Jong membantu Seung Yoo berdiri dan mengambil kuda, Seung Yoo mencemaskan Jung Jong.
Jung Jong menggenggam tangan Seung Yoo, mereka tidak akan berani melakukan apa-apa pada Pangeran Pendamping. Ayahmu adalah satu-satunya harapan kami.
Seung Yoo mengerti dan bergegas pergi.
Im Woon menghadap Suyang dan berkata kalau Nyonya memerintah ia untuk kembali ke dekat Pangeran. Suyang tersenyum, ia mengangguk.
Im Woon : Saya dengar Kim Seung Yoo melarikan diri.
Suyang tersenyum dan membenarkan, lalu kita kembali ke adegan ep. 1, saat Shin Myun mendekat dan Suyang tanya apa Seung Yoo sadar kalau mereka melepaskan dirinya dengan sengaja.
Shin Myun berkata tidak. P. Suyang senang, karena Seung Yoo akan menuntun mereka menunjukkan keberadaan ayahnya.
P. Suyang menyuruh Shin Myun pergi kesana, aku tidak bisa percaya kalau mereka akan melakukan tugas dengan benar.
P. Suyang : Pergi dan bawakan kepala Kim Jong seo dan Kim Seung Yoo.
Shin Myun tertegun, tapi ia segera berangkat.
Seung Yoo memacu kudanya dengan cepat, diikuti oleh pembunuh dari Han Myung Hoe.
Se Ryung juga memacu kudanya mendekati kediaman P. Kyung Hye.
Se Ryung tiba dan ingin menemui P. Suyang, tapi penjaga menghalanginya.
Shin Myun dan Jae Beon keluar. Shin Myun kaget melihat Se Ryung, lalu memintanya pulang.
Se Ryung juga terkejut melihat Shin Myun, ia memandang Shin Myun dengan jijik, apa kau juga terlibat dalam urusan ayahku? Sebagai teman-nya, kau benar-benar..
Shin Myun tetap minta Se Ryung kembali.
Se Ryung tidak mau. Ia justru tanya tentang Seung Yoo, dimana dia sekarang? Apa dia masih hidup?
Shin Myun terlihat cemburu, Se Ryung jalan menerobos masuk. Jae Beon mengingatkan atasan-nya untuk segera pergi.
Jung Jong kembali ke kamar dan lapor pada Putri kalau Seung Yoo berhasil melarikan diri.
Putri terkejut dan senang, apa benar?
Jung Jong : Perdana Menteri akan segera mengerahkan pasukan untuk melindungi Raja dan Tuan Putri.
P. Kyung Hye mengangguk, ya benar. Jung Jong merasa iba pada istrinya dan ia menggenggam tangan Putri untuk menenangkan-nya. Putri tampak kaget dan sedikit canggung.
Tiba-tiba Eun Geum lapor kalau Raja Danjong kena panick-attack. Raja berkeringat dingin, kaki dan tangan-nya juga dingin.
Putri dan Jung Jong kaget, lalu langsung lari ke kamar Raja.
Anak buah P. Suyang melarang mereka menemui Raja. Jung Jong marah, bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk dengan kesehatan Yang Mulia?
Tapi pasukan Suyang tetap tidak bergeming. P. Kyung Hye kesal dan lari mencari Suyang.
Se Ryung menemui Ayahnya. P. Suyang terkejut melihat Se Ryung.
Se Ryung berkata ia mendengar percakapan Im woon dan Ibunya. Saya tahu Tuan muda Kim disini, dimana dia?
P. Suyang minta putrinya pulang. Se Ryung menangis, bukankah kau berkata akan mengajukan lamaran pada kediaman Kim? Apa kau menggunakan alasan pernikahan untuk mencelakai seluruh keluarga Kim?
P. Suyang : Yang sudah terjadi, terjadilah.
Se Ryung : Saya mohon, selamatkan dia. Tidak masalah jika hanya dia yang ayah selamatkan.
P. Suyang marah, apa Se Ryung memang harus melihat kepala Kim Seung Yoo terpisah dari badan, sebelum bisa melupakannya?
Se Ryung tidak percaya, apa ayahnya memang sekejam ini?
P. Kyung Hye mendatangi mereka, ia marah dan berkata Raja ketakutan karena syok. Ia ingin menemui Raja, jadi tolong tarik pasukan-nya.
Se Ryung terbelalak tidak percaya, ayahnya benar2 melakukan kejahatan pada keluarga Raja.
P. Kyung Hye ingin merawat adiknya. Tapi Suyang minta Putri kembali saja.
P. Kyung Hye : Tapi Yang Mulia membutuhkanku disampingnya. Jika terjadi sesuatu pada Yang Mulia...Apa itu yang kau inginkan?
Suyang : Hati-hati kalau bicara, Tuan Putri.
Suyang memerintah Im Woon untuk mengantar Putri kembali, tapi Se Ryung berkata ia akan mengantar Putri menemui Raja Danjong.
Ayahnya marah tapi Se Ryung membantah, apa alasan ayahnya memisahkan Putri dari Yang Mulia yang sakit. Jika memang tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada Yang Mulia, maka ijinkan Tuan Putri masuk.
P. Suyang tidak bisa melarang Se Ryung. P. Kyung Hye bergegas pergi dan Se Ryung mengikutinya.
Setelah berdua saja, P. Kyung Hye berbalik lalu berkata, apa kataku? Saat aku berkata kalau ayahmu mengincar takhta..
P. Kyung Hye : Saat aku berkata kalau ia ingin mencelakai aku dan Yang Mulia, kau merasa sakit hati dan berkata itu tidak benar. Setelah melihat dengan mata kepalamu sendiri, sekarang kau baru percaya.
Ayahmu menggunakan pernikahanmu sebagai alasan untuk membantai seluruh keluarga Perdana Menteri.
Se Ryung putus asa dan menanyakan Seung Yoo, apa anda tahu apa yang terjadi padanya?
P. Kyung Hye murka, apa kau menanyakan Kim Seung Yoo? Bahkan setelah menyaksikan perbuatan ayahmu, kau masih berani menyebut namanya? Kau benar2 tidak tahu malu.
Putri membentak, Kim Seung Yoo sudah mati. Orang yang membunuh Perdana Menteri Kim Jong Seo dan juga Kim Seung Yoo adalah kau!
Se Ryung gemetaran, ia syok. P. Kyung Hye tidak peduli dan jalan pergi ke kamar Raja.
Kim Jong Seo ada di persembunyian bersama Lady Ryu dan Ah Kang serta beberapa pelayan.
Kim Jong Seo minta Lady Ryu membawa Ah Kang ke rumah orang tuanya.
Lady Ryu menangis, bagaimana saya bisa meninggalkan ayah sendiri di saat seperti ini?
Kim Jong Seo : Siapa tahu terjadi sesuatu, akan ada pasukan menyerbu ke sini, kenapa kau tidak pergi seperti yang kuminta? Aku tidak bisa kehilangan kau dan Ah Kang juga.
Lady Ryu memandang Ah Kang yang tertidur dan menangis. Untungnya ia mengikuti perintah ayah mertuanya.
Sementara Se Ryung kembali pulang dengan linglung, kata2 Putri terngiang, Kim Seung Yoo sudah mati, orang yang membunuh Kim Jong Seo dan juga Kim seung Yoo adalah kau!
Ia hanya bisa menangis sambil tanya ke Im Woon, apa benar Seung Yoo sudah meninggal. Im woon diam saja, ia hanya menunduk.
Seung Yoo tiba di rumah, kita kembali lagi ke awal ep 1.
Kim jong Seo minta diantar ke kementrian militer, tapi 4 pembunuh anak buah Han menyerbu masuk.
Seung Yoo langsung menghadapi mereka. Tapi kalah jumlah dan seseorang berhasil menjatuhkannya.
Kim Jong Seo maju karena mencemaskan Seung Yoo, tapi ia juga dilumpuhkan. Kim Jong Seo tersungkur dan berusaha meraih tangan Seung Yoo sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Seung Yoo teringat semua hal, mulai dari Suyang, Ayahnya, sampai Se Ryung. Lalu pingsan.
Anak buah Han Myung hoe ingin memenggal kepala mereka, tapi dihentikan oleh Shin Myun. Mereka yang akan mengurus mayat keluarga Kim.
Pembunuh itu tidak mau, enak saja. Kau akan mendapatkan pujian tanpa melakukan usaha sedikitpun. Mereka ingin memancung kepala Kim Jong Seo dan Kim Seung Yoo lalu mempersembahkannya di depan P. Suyang.
Shin Myun : Mundur!
Mereka mengalah dan akan menyerahkan Kim Seung Yoo di tangan Shin Myun, dengan syarat, mereka yang akan memancung kepala Kim Jong Seo. Shin Myun setuju.
Shin Myun : Itu kepala yang berharga, perlakukan dengan baik.
Setelah beberapa saat, Shin Myun hanya duduk di tengah lautan mayat keluarga Kim. Ia tampak blank.
Jae Beon mendekat dan berkata sudah waktunya kembali.
Shin Myun berkata ingin memindahkan Seung Yoo ke tempat sepi. Shin Myun memanggul tubuh Seung Yoo dan membawanya jauh ke dalam hutan.
Ia jalan sambil mengenang saat2 persahabatan-nya bersama Seung Yoo. Saat Seung yoo minta tidak mencampuri dunia ayah mereka yang rumit dan pura2 tidak tahu apa-apa.
Lalu nasihat profesor, meskipun kalian berdua mengambil jalan yang berbeda, jangan lupa untuk saling melindungi kehormatan masing-masing.
Shin Myun membaringkan Seung yoo di tengah hutan, ia menghela nafas lalu jalan pergi.
Seung Yoo tiba-tiba bergerak, dan Shin Myun kaget. Ia berbalik dan sadar kalau Seung Yoo belum mati.
Shin Myun langsung mengangkat pedangnya dan bersiap menikam Seung Yoo yang tidak berdaya. Tapi sesuatu menghentikan-nya, mungkin hati nurani atau karena Shin Myun mengira Seung Yoo tidak akan bertahan, cepat atau lambat ia pasti mati.
Shin Myun menurunkan pedangnya dan pergi.
Anak buah Han kembali dengan kepala Kim Jong Seo. P. Suyang, P. Onyeong, Shin Suk Joo, dan Kwon Ram tertawa puas.
P. Onyeong : Kim Jong Seo, macan tua itu akhirnya mati.
Semua setuju, Kim Jong Seo benar2 tangguh. Han Myung Hoe puas, mulai sekarang mulailah era Suyang Dae Gun.
Seung Yoo tersengal-sengal dan berjuang untuk hidup. Ia seperti mendengar panggilan ayahnya, Seung Yoo. Bangunlah.
(Scene ini membuatku ingat Mun Noh yang mendapat mimpi dari Raja Jinheung hehe..soalnya suaranya sama, suara Lee Soon Jae )
Dalam keadaan setengah sadar, Seung Yoo ingat tentang ayahnya, saat ia harus menggantikan ayahnya melawan anak buah Suyang. Saat akan berangkat menjadi Pangeran Pendamping, lalu terakhir saat ayahnya terbunuh.
Seung Yoo berhasil bangkit wow! benar2 tangguh. Ia teriak dan menangis pedih karena ayahnya.
P. Suyang menghadap Raja Danjong dan berkata kalau mereka memiliki kepala Kim Jong Seo.
P. Suyang : Dengan kematian Kim Jong Seo, semua penghianat sudah dibunuh, jadi jangan khawatir.
Jung Jong tidak percaya, apa kau benar2 memenggal kepala Perdana Menteri?
Kwon Ram berkata bukan hanya itu, Perdana Menteri Kim Jong Seo, Menteri Pertahanan Jo Geuk gwan, Menteri Personel Min Sin dan semua penghianat lain, kepalanya akan dipertontonkan di depan masyarakat.
Keluarga Raja...speechless.
Se Ryung berbaring tanpa bergerak, ia masih syok.
Paginya, seseorang jalan terseok-seok dengan pakaian berantakan dan bersimbah darah di pasar. Dia adalah Kim Seung Yoo. Semua orang ketakutan melihatnya.
Seung Yoo mendengar pembicaraan orang-orang, apa benar kepala Kim Jong seo dipajang..bagaimana bisa hamba yang setia Kim Jong Seo..lalu orang saling mengingatkan, jaga bicara, sekarang era Suyang Dae Gun.
Seung Yoo jalan ke tengah pasar dan melihat beberapa kepala digantung di tiang dengan penjagaan ketat. Ia tidak berani mengangkat kepalanya.
Seung Yoo akhirnya mengangkat kepala dan syok.
Ia jatuh terduduk, apalagi saat melihat nama pemilik kepala, Kim Jong Seo.
Seung Yoo menangis keras, Ayah.
Beberapa orang berkata kalau P. Suyang akan jalan melewati jalan ini. Seung Yoo bergegas pergi dari situ.
Lady Yoon pergi ke kamar Se Ryung, ia berkata kalau ayahnya akan segera pulang, bersiaplah untuk menyambutnya. Se ryung tidak bereaksi, tidak menjawab.
Lady Yoon kesal dan minta Yeo Ri menyiapkan Se Ryung, akan banyak mata yang melihat. Bawa dia keluar meskipun harus dipaksa. Yeo Ri mengiyakan.
Yeo Ri membangunkan Se Ryung dan menariknya keluar.
Seung Yoo mendekat ke arah kediaman P. Suyang. Ia diusir pengawal, minggir, cepat minggir. Tapi Seung Yoo tidak mau minggir.
Pengawal itu mulai curiga, kau siapa? kenapa tidak mau minggir? pengawal ini juga aneh, masa tidak curiga dengan penampilan Seung Yoo yang berdarah2 seperti itu.
Seung Yoo berhasil menyeret dan melumpuhkan seorang pengawal, lalu mengambil pedangnya.
Seung Yoo ada di tengah kerumunan dan melihat keluarga P. Suyang keluar siap menyambut ayah mereka.
Se Ryung juga ada di situ, tapi Sung tanpa sengaja menutupinya, sehingga Seung Yoo tidak melihat Se Ryung. Se Ryung tampak pucat dan tanpa ekspresi.
Masyarakat mengagumi putra-putri Suyang, mereka cantik2 dan tampan, mereka akan segera jadi Pangeran dan Putri.
Suyang tiba bersama Shin Myun, Jae Beon dan Im Woon. Ia turun dari tandu dengan senyum lebar, disambut oleh keluarganya.
Seung Yoo siap menghunus pedangnya.
Seung Yoo dengan perlahan, mulai merangsek maju. Matanya fokus ke Suyang dan keluarga.
Saat Lady Yoon dan anak2 Suyang membungkuk untuk memberi salam, Seung Yoo melihat Se Ryung!
Seung Yoo syok!