Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 3 part 2 :
Eun Bi mengomel, "Mulai saat ini, jangan berani-beraninya kau menggerakan jarimu. Dan juga saat kau dibelakangku, jangan pernah menginjak bayanganku. Mengerti? !"
Chi Soo kesal, ia memanggil Eun Bi. "Berhenti, Intern!"
Tapi..
Gang Hyuk datang menyelamatkan..
"Ini akan jadi masalah kalau kau lakukan ini kepada seorang wanita. Terlebih lagi jika dia adalah istriku." ucap Gang Hyuk seraya menahan tangan Chi Soo.
"Istri?" ucap Chi Soo dan Eun Bi secara bersamaan.
Guru senior segera datang melerai.
Dong joo mengomel pada Eun Bi, sedangkan guru senior mengkhawatirkan keadaan Chi Soo.
Bertolak belakang.. LOL..
Gimana nasib Gang Hyuk.
Lagi-lagi, ia tertidur seraya memeluk bola voly, SAAT ITU JUGA.
Hahahhaa..
Ini orang, cakep-cakep polos banget, kalo habis ngelakuin sesuatu pasti ujung-ujungnya tidur.
Siswa berkaca mata dengan canggung membangunkan Gang Hyuk, "Maaf, kau tidak boleh tidur di tempat ini."
"Kenapa tidak?" tanya Gang Hyuk.
"Ini adalah koridor."
"Siapa kau?" tanya Gang Hyuk.
"Pengawas ruang."
Gang Hyuk terbangung, "Peng .pe. . . pengawas ruang. Pengawas ruangan adalah pekerjaan paling murni di sekolah, aku harus mematuhimu. Aku akan bangun. Tapi yang barusan itu, anak seputih kue beras itu, siapan namanya?" Gang Hyuk bertanya tentang Chi Soo.
"Kue beras?" siswa berkaca mata itu berpikir lama. "Cha Chi Soo?""Cha Chi Soo?"
Eun Bi kena omel lagi..
Kali ini kepala sekolah ikut menasehati Eun Bi, "Lebih baik kau pulang saja. Saat hasil data kesehatan Chi Soo sudah selesai, aku akan menghubungimu."
Ketimpuk bola voli, Chi Soo harus dirawat di rumah sakit.
"Semuanya baik-baik saja. Tapi kepalamu baru saja dipukul oleh mantan dari pemain voli. . Jadi aku kira kau merasa terkejut. Aku pikir kau harus menenangkan diri sebelum keluar dari rumah sakit." ucap doktor.
Chi Soo paling engga suka dengan kejadian itu,
ia paling benci mendengar kata "di pukul bola voli."
LOL
Ayah Chi Soo sangat mengkhawatirkan keadaan Chi Soo.
Terjadilah percakapan PUKUL meMUKUL antara ayah Chi Soo dan asistennya.
Chi Soo jengkel setengah mati mendengar pembicaraan mereka.
Gokil..
"Tapi yang mana di PUKUL? Semua terlihat baik-baik saja? Apa sebelah sini?" tanya ayahnya.
Asisten ayahnya menjawab, "Tidak, dia DI PUKUL sebelah sini."
"Apa dia DI PUKUL dengan bola basket?"
"Bukan, dia DI PUKUL dengan bola voli."
"Melegakan sekali, dia tidak DIPUKUL dengan bola basket."
"Ya. Ini pertama kali Chi Soo DI PUKUL sejak ia memanjangkan rambutnya. Aku ragu apa dia akan baik-baik saja. Bukan hanya ini pertama kalinya dia DI PUKUL, tapi dia DI PUKUL dengan cara yang tidak wajar. . . "
Chi Soo kesal, ia lalu pergi"Mau kemana? Cha Chi Soo!" Tanya ayahnya.
"Kenapa bertanya?" jawab Chi Soo kesal.
"Cha Chi Soo, apa yang harus kulakukan dengan guru itu? Apa aku harus memecatnya?" tawar Ayah Chi Soo.
Chi Soo menajwab, "Jangan dipecat tanpa ijinku. dan. . . jangan pernah mengatakan aku DIPUKUL."
"Aku rasa dia malu." jawab asistennya.
"Malu? "
Eun Bi menemani ayahnya di rumah sakit..
"Aku dengar kau dipecat?" ucap ayah Eun Bi.
"Siapa bilang? Aku hanya pulang cepat. " jawab Eun Bi.
"kau tidak cocok jadi guru. Panci aluminium yang mudah mendidih sepertimu , bagaimana bisa menjadi seorang guru? Akan lebih baik jika kau terus bermain voli."
Eun Bi menjawab, "Jika aku melakukan itu, apa itu akan membayar tagihankuatau menyediakan makanan di atas meja? Sudah kubilang bahwa aku tidak mau makan ramyun seumur hidupku."
"Aku akan makan nasi seumur hidup dari pemerintah." jawab Eun Bi.
Di keningmu, keriput. Kau sudah tua. Kau bahkan tidak punya uang untuk melakukan operasi keriput? Jangan dibawa sulit. Dan hiduplah sebagai dirimu sendiri. Dan jangan terlalu banyak berpikir. Ikuti saja apa yang diberitahukan oleh hatimu. Hatimu akan memberikan jalan keluarnya. Tentunya akan ada banyak kekalahan tapi kau bisa hidup sebagai dirimu sendiri. Seperti ayahmu ini." jawab ayah Eun Bi.
"Ayah tidak makan?" tanya Eun Bi.
"Semua makanan sama saja. Sangat hambar! Aku hanya ingin makan ramen!"
"Apa kau ingin memecat guru itu?" tanya So Yi.
"Kenapa aku memecatnya? Aku bukan anak kecil." jawab Chi Soo.
"Kau sudah makan? Mau makan apa? Jika kau tidak menyukai makanan Rumah Sakit, aku bisa membawa makanan buatanku untukmu. . . "
Chi Soo kesal, ia tersenyum paksa, "Kenapa kau banyak bertanya? Seperti bukan dirimu. Kau seperti orang lain."
"Kau cantik ketika kau diam. Apa kau memendekkan seragammu?" tanya Chi Soo.
"Tidak."
Ba Wool datang..
" Ba Wool! Bagus. Kenapa kau tidak pergi dengan Kim Ba Wool. Aku sedang banyak pikiran jadi aku ingin sendiri saja." suruh Chi Soo pada Yi Soo.
"Begitu? Ba Wool mau beli sesuatu untuk dimakan?" tanya Yi Soo dengan ramah.
Ba Wool masih kesal karena kejadian waktu itu, ia malah mengolok-olok Yi Soo dan Chi Soo, "Apa? Makan? Makan? Makan? !"
"Sepertinya Ba Wool masih marah. Aku pergi dulu." Yi Soo akhirnya pergi.
Dan ternyata, Ayah Eun Bi sedari tadi memperhatikan Chi Soo, Yi Soo dan Ba Wool.
"Siapa dia? Pacarmu?" tanya Ayah Eun Bi.
"Uh. . . ya." jawab Chi Soo.
"Itu sebabnya dia berpacaran denganku. Tapi bagaimana bisa kau menyuruhnya pulang tanpa memberi dia makan?" tanya Ayah Eun Bi.
"Kenapa aku harus memberi dia makan. . . Aku yakin dia akan membeli makan untuk dirinya sendiri."
Ayah Eun Bi mencoba memegang dada Chi Soo.
"Ini benar-benar seperti jahitan! Mengalahkan semua jahitan-jahitan yang pernah ada! Kau tau, pria sepertimu memang tinggi tapi kosong didalam. Itu karena kau tumbuh hanya makan sesuatu yang dingin. Kau butuh sesuatu yang panas untukmu! Itu sebabnya kau sedikit mendidih disini. . . "
Karena kesal dengan kata-kata Ayah Eun Bi, tanpa sengaja Chi Soo menghempaskan tangan Ayah Eun Bi, dan akhirnya Eun Bi sedikit terjatuh.
Chi Soo panik," Aku akan panggil dokterku!"
"Jangan."
"Paman, apa kau ingin minum obatmu?" jawab Chi Soo.
"Tidak."
Ayah Eun Bi membisikkan sesuatu di telinga Chi Soo, "Ini. . Jika kau pergi ke rumahku. . . Buka lemari kedua dan laci bagian atas. Di dalam sana, ada panci aluminium. Hanya dengan memakannya satu sendok, semuanya akan baik-baik saja. Dan hal itu akan menghangatkan seluruh tubuh! Ada ramyun didalamnya. Sempurna untuk anak sepertimu. Jika kau makan itu, kau akan menjadi orang baik. Bagaimana? Kau mau mencobanya? Karena aku tidak memakan isi dari panci itu, aku merasa tidak enak badan seperti ini dari kemarin.. "
Chi Soo kesal..
"Jika kau mau berakting, lakukan itu di depan rumah sakit. Lalu mereka akan mentraktirmu danmenguncimu di dalam ruanganmu. Pertama itu sebuah kecelakaan tapi kedua kalinya kau akan dipecat. Jangan mencariku lagi. Aku tidak peduli apa pekerjaanmu karena aku akan segera membuatmu dipecat." jawab Chi Soo kesal.
Ayah Eun Bi tersenyum, "Dasar, aku hampir menipunya."
Tapi, tiba-tiba, Ayah Eun Bi benar-benar merasa sakit di jantungnya.
Ia terjatuh begitu saja tanpa diketahui oleh siapapun termasuk oleh Chi Soo.
Chi Soo sebenarnya merasakan sesuatu, saat ia menengok ke belakang, ternyata tidak ada apa-apa.
Tapi, Ayah Eun Bi terjatuh dan pingsan..
So Yi mendekati Ba Wool..
Akhirnya Ba Wool luluh, ia makan bersama dengan So Yi.
"Aku harus tetap menjaga beratku. Sebentar lagi audisi dan ujian. Aku jadi gagal karenamu, Oppa. Ba Wool bagaimana kalau kita berkencan lagi." Pinta So Yi.
"Huh? Bagaimana dengan Cha Chi Soo?" tanya Ba Wool heran.
"Aku juga akan berkencan dengannya." jawab So Yi seraya tersenyum.
"Apa? ! Hei Yoon So Yi! Apa itu masuk akal? !"
"Pada akhirnya itu yang terbaik untuk kita." jawab So Yi. "Jika dua sungai terbagi menjadi beberapa bagian, dan ada penghalang diantara keduanya apa yang akan terjadi? Satu sisi akan meledak. Sama seperti keadaan ini. Kita harus membiarkan Chi Soo melakukan apapun agar kita bisa menjalin hubungan dengan bebas juga. Bagiku bertemu dengan Chi Soo adalah jalanku bertemu denganmu."
Eun Bi datang kembali ke rumah sakit dengan membawa ramen..
Saat tengah menunggu lift.
Tanpa sengaja, mereka berdua.
Chi Soo dan Eun Bi bertemu..
"Oh leherku!" Chi Soo berpura-pura sakit dibagian lehernya. "Kau datang lebih cepat dari yang aku perkirakan. Tapi apa yang kita lakukan? Oh leherku sakit. Sekarang aku sedang tidak mood menerima permohonan maaf Guru Intern. . . " Chi Soo kira, Eun Bi datang untuk meminta maaf. Padahal Eun Bi datang untuk menjenguk ayahnya..
Chi Soo akhirnya kesal karena Eun Bi sama sekali engga memperhatikan apa yang baru saja Chi Soo katakan.
"Bukankah kau datang kesini untuk minta maaf padaku?" ucap Chi Soo.
"Minta maaf? Maksudmu ketika yang bersalah mengakui kesalahannya dan meminta maaf?"
"Ya." jawab Chi Soo.
"Aku? Kenapa harus aku? Akulah yang terkena pukulan! Kenapa aku harus minta maaf?"
"Kau bahkan tidak tau kenapa kau dipukul, kan?" jawab Eun Bi.
"Ya. Apa aku harus tahu?"
Eun Bi menjawab, "Kau tidak perlu tahu. Karena pangeran sepertimu mungkin menjalani seluruh hidupmu tanpa tahu kenapa."
Saat mereka tengah berbicara, beberapa orang perawat membawa ayah Eun Bi masuk ke ruang gawat darurat..
Dan Eun Bi menyadari kalau pasien itu adalah ayahnya, Eun Bi langsung pergi begitu saja.
Dengan panik, Eun Bi membiarkan Chi Soo membawa mie ramennya..
Chi Soo kaget dan bingung.. LOL..
Berita buruk pun datang..
Ayah Eun Bi sudah engga bisa diselamatkan lagi.
Ayah Eun Bi meninggal.
Chi Soo masih sibuk dengan bungkusan hitam mie ramen milik Eun Bi. "Apa ini, bau sekali."
Chi Soo melihat Ba Wool dan beberapa temannya datang. Lagi-lagi Chi Soo kira, mereka datang untuk menjenguk Chi Soo. Tapi ternyata..
Mereka datang ke upacara pemakaman ayah Eun Bi..
Chi Soo yang mengetahui hal itu pun turut berduka cita..
Di ruang inapnya, Chi Soo memperhatikan mie ramen milik Eun Bi. Ia juga teringat dengan ayah Eun Bi yang tanpa sengaja ia temui di taman tadi.
Mie ramen.. Mie ramen..
Flashbacknya dimulai..
Chi Soo mencoba mengembalikan mie ramen itu, tapi Eun Bi menjawab, "Buang saja, itu tidak akan dimakan lagi.."
Flashbacknya berakhir...
Eun Bi tertidur saat upacara pemakaman..
Gang Hyuk menyelimutinya dengan jas miliknya.
Gang Hyuk...
PERFECT...
HAHAHAAA..
OPPA !!
Di toko ramennya,
Eun Bi memasakan mie ramen sendirian..
Chi Soo.
Di ruang inapnya..
Mengambil bungkusan mie ramen dan melihat alamat toko yang tertera di plastik itu..
Dalam kesendiriannya, bersama mie ramen..
Eun Bi teringat saat ia dan ayahnya masih tinggal bersama..
Flashback..
Awal mulanya pertikaian antara Eun Bi dan ayahnya..
Kata-kata itu membuat ayah Eun Bi kesal dan menampar Eun Bi.
Eun Bi marah dan pergi meninggalkan ayahnya sendiri...
Dan saat ini, saat ayahnya sudah tiada..
Eun Bi baru menyadari kesalahannya karena meninggalkan ayahnya sendiri..
Saya sedih banget sama scene ini.. T.T
"Jangan pergi. Jangan pergi. Jangan tinggalkan ayahku sendirian. Jangan pergi. Ayahku akan merasa sangat kesepian. Ketika toko tutup, apa kau selalu berdiri sendirian seperti itu, Ayah? Ibu tidak disini dan aku juga tidak ada. Apa kau selalu disini sendirian setiap malam? Aku pikir akulah satu-satunya yang kehilangan Ibu. Aku pikir hanya aku yang merasa sendiri. Ayah, kau juga sendirian. Aku tidak tahu itu."
Eun Bi seolah-olah melihat ayahnya terseyum kepadanya, "Maafkan aku, Ayah. Maafkan aku. Ayah. . . Ayah, kau tidak pergi? Ayah, aku bersalah. Aku tidak akan minum banyak soju lagi. Atau menulis diatas ini lagi. Tapi rokok waktu itu, bukanlah punyaku. Itu punya Dong Joo. Aku hanya marah waktu itu. . . Itu sebabnya aku bersikap begitu. Ayah, jadi jangan pergi tinggalkan aku sendiri. Aku bersalah, jadi jangan tinggalkan aku sendiri."
Aku tidak pergi. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku tidak pergi. Ayah. Ayah, maaafkan aku. Ayah. . . Ayah, tapi kenapa kau jadi begitu muda? Apa kau benar ayahku? Bukan, aku bukan ayahmu. Aku suamimu. Suami? "
"Aku tidak pergi. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku tidak akan pergi." jawab ayahnya..
Bersamaan dengan itu, Chi Soo datang mengunjungi toko ramen ayah Eun Bi..
"Bukan, aku bukan ayahmu. Aku suamimu." jawab Gang Hyuk.
"Suami?" Eun Bi heran..
Aish, senyumnya Gang Hyuk..
Di saat yang bersamaan, Chi Soo melihat Eun Bi dan Gang Hyuk dari kejauhan.
Bersambung..