Sinopsis Man of Honor episode 6 part 2 :
Yeong Gwang menonton berita tentang kepensiunan In Woo dari baseball. Dengan raut wajah mengejek.
Goon Ja menanyankan pada Yeong Gwang, kapan ia akan bekerja dan Yeong Gwang menjawab secepat mungkin ia akan mendapat pekerjaan.
Yeong Gwang diam-diam memperhatikan Jae In yang tengah bekerja..
Ia senang melihat Jae In gembira..
Juga cemas, karena dirinya dan keluarganyalah Jae In harus bekerja lebih keras..
Jae In merasa ada yang tengah memperhatikannya, tapi saat ia melihat ke arah Yeong Gwang, Yeong Gwang malah pergi..
In Cheol pergi menemui Jae In, di tempat kerja Jae In..
Karena terlalu sibuk, tanpa sengaja, Jae In menumpahkan minuman ke jas milik pelanggan..
Pelanggan itu marah dan memaki-maki Jae In, Jae In sibuk membersihkan jas pelanggan..
In Cheol datang..
Ia memberikan sejumlah besar uang pada pelanggan. Dan masalah beres..
Jae In tersenyum saat melihat In Cheol..
Galau membuat Yeong Gwang pergi untuk mengunjungi makam ayahnya..
Ia berbicara pada dirinya sendiri seraya membawa surat aplikasi kerja perusahaan milik Young Do,
"Sekarang, yang dapat kulakukan untuk anak itu sangat kecil. Aku tak pernah tahu bahwa aku adalah orang yang tak berguna, Ayah. Aku tak ingin bekerja di perusahaan rusak itu sekali pun. Tapi jika aku tak bekerja di sana, tak ada tempat lain yang menginginkanku. Tapi jika aku bekerja di sana, itu hanya akan menyakiti kehormatanku. Apa yang harus kulakukan, Ayah?"
Young Do ternyata sedari tadi memperhatikan Yeong Gwang..
"Apa maksudmu, apa yang harus kau lakukan? Jika kau menginginkan anak harimau kau harus masuk ke kandangnya. Kehormatan? Omong kosong. Untuk seorang bodoh yang tak punya tujuan, apa kualifikasi yang kau punya untuk menjadi seorang yang pilih-pilih?" ucap Young Do pada Young Gwang. Young Gwang hanya melihat aneh ke arah Young Do.
"Pertama, temukan tempat yang dapat menjamin bahwa kau tidak akan kelaparan adalah prinsip-prinsip sejati." ucap Young Do.
"Apa kau mengatakan itu padaku sekarang?" tanya Yeong Gwang.
"Tentu saja, aku mengatakan itu padamu. Jangan bilang aku mengatakannya pada hantu? Hanya karena omong kosong kehormatan, itu akan membuatmu kesulitan. Karena sesuatu yang bahkan tidak penting, kau akan menghancurkan hidupmu sendiri."
Yeong Gwang kembali bertanya, "Apa kau mengenalku?"
"Berani berbicara denganku, kau bahkan tidak memenuhi syarat untuk tahu siapa aku. Pertama serahkan itu. Aku ingin mengambil ini kembali." Yeong Do mengambil kembali surat aplikasi dari tangan Yeong Gwang..
Yeong Gwang kesal, ia mencoba mengambil surat aplikasi itu dari tangan Yeong Do.
Tapi Young Do malah meremas dan memasukkan surat aplikasi itu ke dalam mulutnya.
Ia kembali memberi nasihat pada Yeong Gwang, "Kau mungkin hidup seperti itu sepanjang hidupmu, kan? Selalu merasa kalau milik orang lain lebih baik, dan kehilangan hal-halyang kau punya sangat menyedihkan. Tidak pernah menghargai peluang yang kau punya, dan hanya tahu mengeluh pada orang-orang dan lingkungan sekitar.""Akhirnya, saat kau kehilangannya, kau akan sangat menyesal. benar bukan? Aku, bilang! Tidak peduli, Apapun yang aku katakan. Lanjutkan saja hidup seperti itu, di masa depan.Kau orang bodoh yang tidak berguna." ucap Yeong Do seraya pergi meninggalkan Yeong Gwang.
Yeong Gwang mencoba mencari Yeong Do, dan tiba-tiba Yeong Do muncul kembali dan ia menyerahkan surat aplikasi lamaran kerja yang baru.
"Hei! Ini kesempatan terakhir. Jika kau masih tetap mengatakan bahwa ini perusahaan buruk, Pada saat itu, Aku akan mematahkan mulutmu. Lebih baik kau ingat baik-baik." ucap Yeong Do.
Yeong Gwang kembali mengingat setiap kata yang Yeong Do katakan, ia menyadari kalau yang pemikirannya selama ini adalah salah.
"Aku meminta manajer toko untuk membiarkanku untuk beristirahat beberapa menit. Silahkan minum. Bagaimana kau menemukan tempat ini?" tanya Jae In pada In Cheol.
"Aku menelepon ponselmu, lalu manajer toko yang mengangkatnya." jawab In cheol.
"Lalu bagaimana kau tahu nomor teleponku?"
"Dalam salah satu kolomdi bagian wali, ada nama dan nomormu. Apa kau lupa?"
Jae In baru teringat akan hal itu. "Ah, benar."
"Mengapa Kau meninggalkan hal tersebut?"
Jae In menjelaskan, "Karena mereka bilang jika kau tidak punya wali, dan jika muncul situasi yang mendesak, Aku pikir aku bisa membantu. Tapi. . . Kenapa kau datang dan bertemu denganku?" tanya Jae In.
"Aku ingin datang dan mengucapkan terima kasih." Jawab In Cheol. "Bukankah kau bekerja sebagai perawat?"
Jae In menjawab, "lebih spesifiknya, Aku seorang perawat pendamping. Sekarang ini karena urusan keluarga. Jadi aku pindah."
"Lalu, apakah hanya sementara di sini?
"Ya. Benar. "
"Lalu kau ingin mengerjakan sesuatu yang bisa menghasilkan banyak uang?" In Cheol menawarkan pekerjaan pada Jae In. "Sebenarnya. . . Aku ingin kau membantuku merawat orang sakit."
Jae In menolaknya "Sebenarnya, keahlianku bukan sebagai perawat pribadi."
Lalu In Cheol menyebutkan sejumlah uang, "Kau akan mendapatkan banyak uang dari gaji pekerjaan yang aku tawarkan tadi.."
Jae In tertegun, ia mengubah pikirannya. "Boleh aku tau, siapa pasien yang sakit itu?"
"Cleanup hitter dari tim Dragons. Seo In Woo, Apa kau kenal dia?" tanya In Cheol
"Seo In Woo??"
"Kenapa harus orang itu!" keluh Jae In saat ia pulang..
Dua orang ini benar-benar sedang galau.
Jae In harus memilih antara, "10 Juta Won atau Seo In Woo. . . Seo In Woo atau juta Won. . . "
Sedangkan Yeong Gwang, "Perusahaan Geo Dae. . . atau harga diri. Harga diri atau perusahaan Geo Dae"
Di perjalanan pulang, keduanya yang berjalan berlainan arah terus mengatakan hal itu.
Jae In bergumam, ""10 Juta Won atau Seo In Woo. . . Seo In Woo atau juta Won. . . "
Yeong Gwang ikut bergumam, "Perusahaan Geo Dae. . . atau harga diri. Harga diri atau perusahaan Geo Dae"
Sampai akhirnya keduanya bertemu..
Karena belum jam 10 malam, Yeong Gwang dan Jae In memutuskan untuk makan mie di toko..
Yeong Gwang membuat mie super pedas kali ini..
"Aku sangat sangat menyukainya." jawab Jae In. "Ah, ini benarbenar enak! Ini sangat pedas! Ini sangat pedas! Ini benarbenar pedas!"
"Aku benarbenar membuat ini sangat pedas."
"Tapi ini benarbenar enak, kan? Ini benar-benar lezat! Benarbenar enak!"
Dan hari melelahkan itu berakhir dengan semangkuk mie pedas..
How sweet..
T.T
Goon Ja berbicara dengan nenek, masih tentang hutang, penagih hutang meminta uang tambahan..
Nenek bergumam, "Aigoo, Tuhanku. Kita hanya menggunakan uang Jae In untuk membayar hutang beberapa hari yang lalu, dan sekarang dia ingin kita memberinya tambahan 10 juta Won? Ini tidak bagus. . . Hei, bagaiman kalau aku pergi menemuipemilik tanah dan memohon padanya?"
Goon Ja menjawab, "Ibu mertua, mengapa kau melakukan itu? Kau tak perlu pergi dan merendah memohon pada wanita itu."
Nenek mencoba menenangkan Goon Ja,
"Ibu mertua kau tidak harus mengatakan ini dan itu di depan anak-anak." pinta Goon Ja,
"Tentu saja tidak akan!" jawab Nenek.
"Terutama pada Yeong Gwang. Kau benarbenar tidak boleh melakukannya. Dia sudah marah karena pensiun dari baseball."
"Aku tahu itu. Jangan khawatir" jawab Nenek..
Tapi...
Tanpa diketahui, Yeong Gwang dan Jae In mendengar percakapan antara nenek dan Goon Ja..
Yeong Gwang dan Jae In mau engga mau harus menerima tawaran pekerjaan dari orang-orang itu.
Dan arkhinya.. Yeong Gwang mengisi formulir aplikasi kerja..
Dan Jae In menelpon In Cheol, untuk memberitahu bahwa ia bersedia menerima tawaran pekerjaan dari In Cheol.
Di sisi lain, karena stress, In Woo pergi mabuk-mabukkan..
Seo Jae Myung-ayah In Woo, murka melihat anaknya mabuk-mabukkan.
Seo Jae Myung memukul In Woo, "Karena pensiun dari baseball, haruskah kau memiliki sifat yang buruk? Sepenting itukah baseball bagimu? Dibandingkan denganku, dibandingkan dengan perusahaan, apa itu lebih penting?"
"Kau tak berguna! Untuk sebenarnya menjadi tak berguna, Kau membuat orang lain kecewa! Mulai sekarang. Jika aku melihatmu seperti ini lagi karena baseball. Ketika saatnya tiba, aku tak peduli jika kau anakku. Aku akan selamanya membuangmu sebagai anakku." ucap Seo Jae Myung.
"Kenapa? Kenapa? Mengapa kau seperti ini? Mengapa kau menyiksaku? Ayah. . . Kumohon katakan. . . Apa aku pernah melakukan kesalahan kepadamu? Apa yang harus kulakukan, agar kau senang? Apa. . . yang. . . " teriak In Woo.
Seo Jae Myung berkata, "Selama kau bisa melakukan setengah yang bisa In Cheol lakukan. Kau telah mengawasi selama lebih dari sepuluh tahun. Kau jelas-jelas melihatbagaimana In Cheol melakukan pekerjaannya. Apa kau tak tahu? Apa yang kau pikir seharusnya kau lakukan? Apa sebenarnya metode yang tepat untuk melakukan hal itu? Bahkan jika aku memberitahumu itu takkan berguna, bodoh kau!"
In Woo berkata dengan terbata-bata, "Maka mungkin lebih baik, bukankah lebih baik, jika kau memberikan perusahaannya kepada In Cheol hyeong saja?"
"Bahkan jika kau seperti anak bodoh! Kau. . . ! Kau masih anakku! Walaupun kau bahkan tidak bisa mengatakan ayah dengan benar, dan hanya bisa bermain baseball, dan kau seperti anak bodoh. Di dunia ini, kau adalah keturunanku. Anakku. Kau adalah satu-satunya orang yang harus mewarisi perusahaan Jae Myeong! Aku. . . hanya memilikimu. Oleh karena itu. Anakku. Kumohon. Berikan aku setidaknya setengah dari apa yang bisa In Cheol lakukan." pinta Seo jae Myung..
Gimana pun juga, seorang ayah akan tetap jadi seorang ayah, meski monster sekalipun. Keuchi??
Dan weiitss.. scandal apa ini.. In Cheol dengan kakak Yeong Gwang-Kyugn Joo.
"Memiliki beberapa persen saham perusahaan Geo Dae. Dan juga menjadi satu-satunya orang di dunia ini yang dapat menempatkan pisau di leher Seo Jae Myung adalah anak ini. Yun Jae In. Hanya anak ini yang dapat melakukannya. Selama dia berada di sampingku. Di masa depan, itu pasti akan berguna." ucap In Cheol.
"Kau benar-benar. . . ingin melawan presiden Seo Jae Myeong?" tanya Kyung Joo.
"Jangan khawatir. Aku punya kartu As. Dan itu kau. Tunggu dan lihat saja, Kyung Joo. Itu akan menjadi pertunjukkan yang layak untuk ditonton."
Di rumah sakit, prosecutor masih tetap menjaga ibu Jae In..
Keluarga Yeong Gwang berkumpul untuk sarapan.
Tapi, Yeong Gwang dan Jae In sudah pergi pagi-pagi sekali untuk bekerja..
Jae In pagi-pagi sekali pergi ke apartemen In Woo, "Kau. . ." In Woo terkejut melihat Jae In.
Jae In mencoba tersenyum, "Bagaimana kabarmu, Tuan Seo In Woo. Mulai hari ini, aku akan menjadi perawat pribadimu. Aku, Yun Jae In. Bolehkah aku masuk?"
In Woo engga percaya kalau orang yang ada di hadapannya adalah Jae In..
Haha..
Yeong Gwang pun sibuk dengan lamaran pekerjaan di perusahaan milik Yeong Do..
"Aku akan mulai menghasilkan 35 juta Won disini. Setelah aku mendapat 35 juta Won, Aku bisa segera berhenti. Karena tak ada nilai apapun tinggal di perusahaan Geo Dae." ucap Yeong Gwang pada dirinya sendiri..
Cha Hong Joo melihat kedatangan Yeong Gwang dan ia melaporkan pada Young Do.
"Ya, ini Cha Hong Ju. Sekarang, Kim Yeong Gwang sedang sibuk dengan lamaran pekerjaan... "
"Dalam hal ini, ini tentang waktu, kita akan memulainya. Tak masalah. Aku hanya perlu mencoba. Tapi itulah hidup?" ucap Yeong Do..
Bersambung...