Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 1 part 1 :
Ini kayak semacam drama reinkarnasinya uri Scheduler, tanpa Yi Kyung.
Anak pengusaha tajir yang paling anti dengan kekangan..
Selalu menghindar dari aturan ayahnya, melarikan diri dari para bodyguard yang menjaga keselamatannya.
Childish, Manly..
Masih tetep jadi yang paling bersinar..
Dari mata..
Gerakan tangan..
Kaki panjangnya..
hot lips..
cute nose..
Daan.. semua itu menarik perhatian salah satu penumpang pesawat yang duduk engga jauh dari tempat Cha Ci Soo duduk..
Ci Soo balik menatap perempuan itu, dengan kilauan yang super berkilau dan sangat silau.
"Selamat pagi." sapa wanita itu.
"Selamat pagi." balas Ci Soo.
"Berapa lama Kau tinggal di New York?"
Ci Soo menjawab, "3 tahun."
"Dimana di New York?"
"Manhattan."
"Benarkah? ! Dimana di Manhattan?" tanya wanita itu lagi.
"Upper East Side." jawab Ci Soo seadanya..
"Ya ampun, aku ada di sana juga! Apakah Kau tahu ini restoran Italia yang disebut Blu Bella? Di sana adalah surganya pasta! Dan bistro? Aku suka musik di sana. Jika Kau berada di New York selama bertahun-tahun, maka Kau harus tahu banyak restoran yang baik di sana." wanita itu berkata panjang lebar mencoba menarik perhatian Ci Soo.
"Apakah kau tidak mengerti?" tanyanya lagi.
"Ya?"
"Bibirmu. . . Sangat cantik." ulang Ci Soo.
Cha Ci Soo keluar dari bandara..
Dan..
Aura ketampanannya..
Lalalaa..
Setelah tebar pesona, raut wajah Ci Soo berubah saat ia melihat sekelompok bodyguard.
Ia panik..
Mencoba menyembunyikan wajahnya dengan memakai kaca mata..
Mencari jalan keluar..
Dan yap. sampailah Cha Ci Soo ke ide melarikan diri konyolnya itu...
Cha Ci Soo masuk ke dalam mobil wanita yang ia temui di pesawat beberapa waktu lalu, "Aku akan turun. . . Di rumahmu." goda Ci Soo.
Wanita itu hanya tersenyum takjub.
Sampailah Ci Soo ke rumah wanita itu. Ia menginap semalam dan pagi harinya..
"Kau bangun? Kemana kau akan pergi?" tanya wanita itu saat melihat Ci Soo tengah memakai jasnya.
"Terima kasih untuk izin menginapnya." jawab Ci Soo seraya tersenyum.
"Aku memintamu agar aku di perbolehkan menginap di sini." jawab Ci Soo.
"Apa?"
"Apakah Kau benar-benar bertanya karena Kau tidak tahu? Kau tidak seharusnya terlibat denganku. Kau akan mendapat kesulitan besar." jawab Ci Soo sebelum ia pergi..
"Ini aku. Cha. Itu benar. Cha Chi Soo. Lupakan saja. Mari kita bertemu. Jangan khawatir, aku yang akan mentraktir kalian. Sepertinya Presiden Cha mengirimkan kaki tangannya. Ya, mari kita bertemu. Ayo kita pergi berpesta."
"Sudah lama kita tidak bertemu dan ini yang kau katakan?" protes Ci Soo.
"Apa yang harus kau khawatirkan?"
"Kau khawatir karena tidak memiliki tempat tujuan, kan?"
"Pergi saja ke Kangnam."
Ci Soo menjawab, "Perusahaan kami ada di seluruh Kangnam."
"Bagaimana kalau ke Hongdae? Tempat studio latihan bandku."
"Itu juga adalah daerah yang dipenuhi oleh pelanggan kami." jawab Ci Soo.
"Bagaimana dengan Itaewon?" saran yang lain.
"ku baru saja kembali dari Amerika dan kau menginginkanku untuk kembali di lingkungan orang Amerika seperti itu? Bagaimana kau ini, Kau bahkan tidak punya kasur di kamarmu." jawab Ci Soo. "Ah, bagaimana ini. Aku bisa pergi kemana lagi? Yang pasti , aku harus pergi ke suatu tempat dimana tidak seorangpun bisa menemukanku di Seoul. Hei! Tapi dimana Hyun Woo? Kenapa sama sekali tidak ada kabar darinya?"
Teringat Hyun Woo, Ci Soo pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat Hyun Woo. Sebuah tempat bernama, Noryangjin.
Di dimensi dan tempat lain, Yang Eun Bi sibuk dengan kehebohannya.
"Noryangjin merupakan sebuah tempat dengan banyak peserta ujian. Kemungkinan menjadi guru disini adalah sangat kecil. Kau harus bertahan di penyeleksian Noryangjin, semua itu akan terwujud kalau kau bersungguh-sungguh dan juga kau akan mendapatkan gelar yang kau idamkan! Benar. Aku peserta ujian!" ucap Yang Eun Bi pada dirinya sendiri.
Otaknya sedikit eror karena tumpukan buku yang ada didepannya dan banyak rumus yang harus ia hapal..Yang Eun Bin merasa terganggu dengan satu pasang siswa yang tengah bermesraan di kelas.
Dengan gagahnya, Eun Bin menghampiri mereka. Memarahi mereka.. Tapi..
Itu cuma di khayalannya saja..
"Silahkan menikmati hubungan cinta kalian yang indah!" ucap Eun Bi.
"Satu-satunya yang bisa kau percaya adalah upaya dan usahamu, jangan sia-saia kekuatan pantatmu juga." Eun Bin menyemangati dirinya..
Ingin mengetahui keberuntungan, setelah kelas selesai, Eun Bi memberanikan diri untuk pergi ke sebuah tempat ramalah.. Aih, logat si dukun pun berhasil buat saya ngakak :)
Setelah Eun Bi memilih beberapa kartu tarot, sang dukun pun mulai membacakan ramalannnya sesuai dengan kartu yang dipilih Eun Bi.
"Aku. . . apa bisa lulus?" Eun Bi penasaran.
"Jagalah apa yang sudah kau dapatkan tahun ini. Dan selama kau bisa menahan emosimu, maka semua akan berjalan dengan lancar." jawab sang peramal.
"Kau mungkin akan sukses tahun depan, jika tidak di tahun ini."
Eun Bi menjawab dengan pasti, "Tidak, aku harus lulus tahun ini!"
Sang peramal mengingatkan, "Kemarahan akan membuatmu gagal. Nona." Peramal membuka kartu yang lain. "Kau memilih kartu lonceng yang bisa berbunyi. Apa maksudnya itu?"
"Nona, apa kau pernah mencium seseorang?" tanya peramal.
Eun Bi berubah gugup, "Haruskah aku menjawab pertanyaan itu sekarang?"
"Jadi kau belum pernah." terka peramal. "Maka kau akan mendengar bunyi-bunyian bel di kedua telingamu ketika kau berciuman dengan seseorang. Itu adalah maksud dari kartu itu."
"Kartu ini bermakna Lonceng, maksud dari hal itu adalah lonceng yang akan berbunyi ketika kau bertemu seseorang yang ditakdirkan untuk bersamamu. Ini kartu yang sangat berharga. Kenapa Nona memilih kartu ini? Kenapa tidak memilih kartu lain." tanya peramal.Eun Bi menjawab, "Seharusnya bibi yang mengetahui tentang ini. kan. . . "
Sedangkan, Ci Soo masih luntang lantung mencari tempat untuk menghindari bodyguard-bodyguardnya..
Berlari dengan dramatis..
Terus menerus menghindari kejaran bodyguardnya..
"Apa dia hanya berkata asal karena aku terlau giat belajar untuk ujian? ! Ya ampun yang benar saja, bagaimana bisa peramal itu berbicara dan berbisnis bohongan seperti itu." Eun Bi mengakhiri curhatannya dengan mengabil gulungan tissue..
Tapi, engga berapa lama kemudian.. Dengan terburu-buru, tanpa sengaja, dan tanpa mengeatahui apa-apa.. Chi Soo masuk tepat ke dalam toilet dimana Eun Bi berada (??)
Jelas, melihat Chi Soo masuk begitu saja, Eun Bi berteriak. "Apa yang kau lakukan? Siapa kau? Kenapa kau melakukan ini?"
Chi Soo sibuk meminta maaf. "Maaf, Maaf! Aku hanya perlu beberapa menit saat saja."
"Apa yang kau bicarakan! Toilet pria ada di sebelah. Gunakan toiletmu sendiri!" jerit Eun Bi.
"Aku sedang terburu-buru! Hanya sebentar saja! Diamlah. Mengerti?" pinta Chi Soo.
Eun Bi semakin kalut, "Orang bodoh seperti kau ini pasti benar-benar gila karena belajar untuk ujian! Hei, belajar memang tidak mudah! Anak sepertimu bisa saja mendapat uang untuk sogokan belajar dan menggunakan uang itu di bar dengan banyak wanita!" omel Eun Bi.
Chi Soo kesal, Eun Bi seharusnya diam agar para bodyguard Chi Soo engga berhasil menemukan tempat keberadaan Chi Soo.
Alhasil.. untuk menenangkan omelan Eun Bi yang semakin menjadi.
Chi Soo mendekatkan wajahnya ke wajah Eun Bi.
Menatapnya.. Dan.......
Kiss?? Engga. Engga..
Chi Soo engga bermaksud untuk mengkissu Eun Bi. Tapi Eun Bi sudah lebih dulu menutup matanya, memajukan bibirnya beberapa senti..
Sampai akhirnya, Chi Soo menunjuk ke arah tai lalat di pipi Eun Bi.
Lalu Chi Soo pergi, meninggalkan Eun Bi yang terdiam mematung di sudut toilet..
Epic..
:)
Eun Bi memanggil Chi Soo.
Orang asing memanggil orang asing dengan kecanggungan di atas normal.
Epic lagi..
:)
"Hei! Oh, aku masuk ke tempat yang salah. Oops." kata Chi Soo. "Tapi kenapa kau menutup matamu? Apa itu masuk akal? "
Chi Soo pergi meninggalkan Eun Bi dengan dramatis juga..
Di kamarnya, Eun Bi mengobrol dengan teman sekamarnya-Kang Dong Joo. Ia menceritakan semua yang terjadi hari ini, termasuk tentang peramal dan orang asing yang tiba-tiba muncul di ruang toiletnya..
"Jadi begitu? Kenapa harus repot-repot bertanya seperti itu. Dia adalah peramal penipu. Sangat bodoh! Lalu apa? Jadi semua yang berciuman di Hari Natal itu akan ditakdirkan untuk bersama? Sepanjang hari itu, kau tau kalau dimana-mana lonceng berbunyi kencang!" jawab Kang Dong Joo.
Temannya menjawab, "Kau bertemu pria asing yang aneh di toilet Noryangjin, kan? Aku rasa pria cabul itu masih berkeliaran disana. Dia sudah berkeliaran sejak aku mulai belajar. Dia biasanya memilih orang dalam setahun dan mengerjai mereka." ucap Kang Dong joo.
Eun Bi selalu saja iri dengan kehidupan adik tingkatnya itu.
Eun Bi berkata, "Kang Dong Joo. Pekerjaan? Guru Bahasa Inggris SMA. Dia disebut sebagai seorang guru, dan dia bekerja di tempat yang sangat nyaman. Dia dikagumi oleh orang-orang di sekitarnya dan dibayar oleh pemerintah. Ia selalu mengikuti kencan buta. Dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Aku. . . Sangat iri kepadamu!"
Bersambung.. Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 1 part 2